Saturday 19 January 2019

Nasi Sate Matang Bang Nan: Coba Sate Pakai Nasi

Nasi Sate Matang Bang Nan: Coba Sate Pakai Nasi

Sebelumnya telah kubahas Sate Jon yang menjadi awal mula menulis kuliner sate di blogku ini. Nah untuk melanjutnya, aku mencoba sate kembali, namanya Nasi Sate Matang Bang Nan. Sebelumnya, apa kamu sudah pernah mencoba sate matang? Bagi kamu yang sudah, selamat karena berhasil menikmati sate matang. Tapi bagi kamu yang belum mencobanya, bisa simak cerita perjalananku menikmati sate matang dari Nasi Sate Matang Bang Nan.

Nasi Sate Matang Bang Nan: Coba Sate Pakai Nasi

Ceritaku mengunjungi sate ini bermula di siang hari yang cerah bersama saudaraku. Saatku kesana, abang penjual sate-nya lagi memasak sate yang membuatku semakin penasaran dengan sate matang. Tidak perlu waktu lama saat aku melihatnya memasak sate, langsung kuparkirkan kendaraanku untuk mencobanya.

Nasi Sate Matang Bang Nan: Coba Sate Pakai Nasi - Ruangan 01
Sibuk cari tempat duduk agar bisa melihat prosesnya

Setelah kuparkirkan kendaraanku, aku langsung mencari tempat duduk bersama saudaraku agar bisa melihat proses pembuatan sate matang-nya. Untuk tampilannya bisa kamu lihat pada foto di atas.

Nasi Sate Matang Bang Nan: Coba Sate Pakai Nasi - Proses pembuatan sate matang
Sate lagi dibakar

Untuk prosesnya bisa kamu lihat pada foto di atas yang masih sama proses pembuatannya dengan sate yang lain. Sedangkan aroma tidak kuhirup mengingat banyaknya asap yang keluar dari arangnya.

Nasi Sate Matang Bang Nan: Coba Sate Pakai Nasi - Ruangan 02
Ruangannya

Oiya, sambil melihat proses pembuatan satenya, kami juga menikmati suasana tempatnya. Untuk tempatnya bisa kamu lihat pada foto diatas yang tersedia bangku dan meja untuk 2 sampai 4 orang. Jadi bisa menikmatinya bersama teman dan keluarga.

Nasi Sate Matang Bang Nan: Coba Sate Pakai Nasi - Sate matang
Sate matang

Oke sate matang telah tiba. Sebelum menikmatinya, aku sempat browsing mengenai sate matang. Ternyata sate matang berasal dari provinsi Aceh, tepat kota Matang Geuleumpang Dua dari kecamatan kota kabupaten Bireuen.  Untuk dagingnya, lebih banyak menggunakan daging kambing. Sedangkan kuahnya terpisah dari satenya.

Setelah membaca tulisan dari hasil browsing, aku mulai mencobanya. Untuk daging sate-nya menggunakan daging kambing. Saat kumakan, dagingnya terasa cukup keras tapi tidak alot (bingung cara menjelaskan) yang membuatku bisa merasakan daging dan aroma khas kambing. Lalu saat kucoba mencampurkannya dengan kuah, ternyata kuahnya lumayan manis. Aku pun mencoba menambahkan sambal dan rasanya tetap manis, mungkin karena efek daging kambingnya yang membuat kuah dan sambal menjadi manis.

Oiya, aku pun mencoba bertanya kepada saudaraku mengenati sate matangnya dan ternyata dia cukup suka karena kuahnya tidak pedas

Nah begitulah perjalananku menikmati sate dari Nasi Sate Matang Bang Nan. Bagi kamu yang penasaran, bisa mengunjunginya pada siang hari karena sate ini sudah buka pada jam itu. Kamu juga bisa pergi bersama teman agar banyak kegiatan yagn bisa dilakukan.

Akhir kata, semoga kamu yang membaca tulisan ini mendapatkan manfaat.


Catatan
Lokasi jalan Gajah Mada No. 56
Buka mulai jam 12.00 wib
Harga Rp 35.000

Friday 18 January 2019

Ayam Geprek Kak Mey MMTC: Mencoba Ayam Geprek Mozarella

Ayam Geprek Kak Mey MMTC: Mencoba Ayam Geprek Mozarella

Semula, kami tidak ada rencana untuk menikmati Ayam Geprek Kak Mey di MMTC. Tapi karena kami sudah kelaparan sehabis mengikuti seminar yang membuat perut kami keroncongan. Untung ada teman yang memberi inisiatif kesini, jadi bisa membahas seminar bersama-sama sambil makan.

Oiya, aku kesini bersama tiga orang temanku yang masing-masing berbeda kampus dan jurusan

Nah tibalah kami di lokasi. Untuk lokasinya, berada di kompleks MMTC Blok O No. 4 yang tempatnya lumayan dekat dari bundaran air mancur. Jadi bila kami selesai makan disini bisa langsung menuju bundaran untuk melihat air mancurnya.

Ayam Geprek Kak Mey MMTC: Mencoba Ayam Geprek Mozarella

Lalu untuk tempat usaha ayam geprek-nya, bisa kamu lihat berada di dalam ruko. Kamu juga bisa melihat tersedianya lahan parkir yang membuat kami semakin nyaman menikmati menu disini. Dengan begitu, kami tidak perlu pusing mencari tempat parkir.

Ayam Geprek Kak Mey MMTC: Mencoba Ayam Geprek Mozarella - Ruangan 01
Begitu duduk, langsung pesan ayam geprek

Setelah melihat lokasi dan tempatnya, waktunya kami masuk. Saat kami masuk, kami langsung memilih tempat duduk yang kami suka. Sesudahnya, baru kami langsung memesan ayam geprek-nya.

Ayam Geprek Kak Mey MMTC: Mencoba Ayam Geprek Mozarella - Ruangan 02
Menikmati suasana Ayam Geprek Kak Mey

Selesai kami memesan ayam geprek-nya, kami kembali duduk. Sambil menunggu, kami kembali membahas seminar yang kami ikuti. Adapun seminar yang kami ikuti, berhubungan dengan marketing di dunia maya dengan syarat memiliki toko fisik (toko offline). Namun karena pembahasannya terlalu berat bagi kami, akhirnya kami membahas yang lain, mulai dari ide usaha, rencana masa depan hingga politik. Saking alotnya cerita mereka, membuatku jadi lebih banyak menikmati suasana Ayam Geprek Kak Mey.

Sayang waktu menikmati suasana Ayam Geprek Kak Mey harus terhalang karena ada seorang temanku yang sadar dengan kebiasaanku. Dia bertanya kepadaku tentang topik yang lagi mereka bahas yaitu ide usaha dan masa depan. Aku membalasnya dengan singkat, namun tetap saja berlanjut yang akhirnya membuatku terikut percakapan mereka.

Ayam Geprek Kak Mey MMTC: Mencoba Ayam Geprek Mozarella - Ayam Geprek Mozarella
Ayam Geprek Mozarella Spesial

Untungnya menu yang kami pesan telah tiba, membuat percakapan kami jadi tertunda (terima mbak pegawai). Kami pun langsung mencoba ayam geprek-nya. Oiya, ayam geprek yang kami pesan cukup berbeda dari ayam geprek biasanya karena nama ayam geprek yang kami pesan adalah Ayam Geprek Mozarella Spesial. Ayam Geprek ini memiliki topping keju mozarella yang biasa kita temukan saat makan pizza dan spageti yang membuat rasa semakin berlemak. Untuk topping lainnya, ada tempe, tahu dan bakso, tidak lupa juga timun sebagai pelengkap sayurnya. Jadinya tetap makan sayur deh

Lalu untuk rasanya, tentu saja berbeda dari ayam geprek pada umumnya karena ayam geprek ini menggunakan keju mozarella yang membuatnya semakin berlemak. Lalu untuk sambalnya, lumayan enak karena tersedia berbagai tingkatan (level) yang membuat penikmat ayam geprek bisa menentukan tingkat kepedasan sambalnya. Untukku, aku memesan sambal level 3 yang masih bisa kutahan pedas sambalnya.

Akhirnya selesailah menikmati ayam geprek dari Ayam Geprek Kak Mey. Kami pun kembali membahas topik yang kami suka sampai azan maghrib berkumandang.

Nah begitulah ceritaku bersama teman mencoba ayam geprek mozarella di Ayam Geprek Kak Mey MMTC. Semoga kamu menikmatinya sesuai selera.


Catatan
Lokasi berada di Kompleks MMTC Blok O No. 4, kota Medan
Harga Rp 31.000
Instagram: @ayamgeprekkakmey.medan

Thursday 17 January 2019

Martabak Piring Murni: Lokasi Pelarian Saat Malas di Rumah

Martabak Piring Murni: Lokasi Pelarian Saat Malas di Rumah

Apa yang kamu lakukan saat malas di rumah? Hm.. pertanyaan yang sulit. Tapi bila lagi malas di rumah, biasanya aku mencari tempat yang tenang seperti Kompleks Cemara Asri yang memiliki suasana alam. Namun bila bosan pergi kesana, biasanya pergi ke Martabak Piring Murni.

Loh kenapa pergi ke Martabak Piring Murni? Bukannya ramai?

Iya memang benar tempatnya ramai bahkan tidak ada suasana alamnya. Namun karena lokasinya jauh dari rumah membuatku bisa melihat hal baru seperti pameran, bazar, bangunan, jalan baru hingga kondisi masyarakat sekitarnya. Jadinya sering kesini deh

Martabak Piring Murni: Lokasi Pelarian Saat Malas di Rumah

Nah untuk Martabak Piring Murni, berlokasi di jalan Tjong Yong Hian. Bagi kamu yang bingung jalan kesini, bisa mengunjunginya pas malam hari karena lebih mudah ditemukan. Tapi bila masih bingung, bisa mencoba maps karena sudah banyak yang mengenal martabak piring ini.

Martabak Piring Murni: Lokasi Pelarian Saat Malas di Rumah - Proses pembuatannya 01
Proses membuat martabak piring

Oke setelah tahu lokasi dan tampilannya, waktunya memesan. Saat memesan, kamu bisa melihat cara masaknya secara langsung. Untukku, aku memesan martabak piring versi tebal dan tipis. Untuk versi tebal, rasanya mirip dengan martabak pada umumnya sedangkan tipis rasanya lebih renyah.

Martabak Piring Murni: Lokasi Pelarian Saat Malas di Rumah - Proses pembuatannya 02
Cara masaknya menggunakan arang

Oiya, dalam pembuatan martabak piring. Martabak Piring Murni menggunakan arang sebagai bahan bakarnya. Sekilas aku kurang paham mengapa mereka menggunakan arang, tidak menggunakan gas elpiji. Tapi setelah browsing, banyak yang mengatakan masak menggunakan arang dapat membuat aroma lebih harum dan nikmat. Nah bagi kamu yang tahu soal ini, yuk balas dikomentar

Nah akhirnya pesananku tiba, martabak piring versi tebal dan tipis. Untuk rasa, bisa dibilang aku suka karena sering kujadikan lokasi saat malas di rumah. Tapi bila kamu penasaran dengan tampilan martabaknya, kamu bisa melihatnya melalui video di bawah ini.


Bagaimana, apa kamu ingin langsung mencobanya? Bila iya, yuk langsung di coba.


Catatan:
Lokasi di jalan Tjong Yong Hian No. 43
Buka mulai jam 18.00 wib
Harga mulai Rp 3.000

Wednesday 16 January 2019

Warung Belut Sambal Tak Bernama: Tidak Masalah, Asal Enak

Warung Belut Sambal Tak Bernama: Tidak Masalah, Asal Enak

Sebenarnya aku bersama saudaraku telah mengunjungi tempat ini sebanyak 3 kali dengan waktu yang berbeda-beda. Untuk yang pertama, berawal dari koko yang mengajak kami mencoba makanan halal yang akhirnya singgah di tempat ini. Kedua, bersama keluarga, kami mengunjungi tempat makan ini. Lalu yang ketiga, aku bersama saudaraku yang pergi menikmatinya.

Nah sekarang sudah keempat kalinya aku mengunjungi tempat ini dan masih sama seperti dulu, tidak memiliki nama usaha dan nama menu yang akan dijual. Walaupun begitu, tetap saja ada datang mulai dari warga pribumi, tionghoa dan masih banyak lagi yang ingin menikmati belut sambalnya.

Loh bukannya tidak bernama? Kok bisa ramai?

Entahlah, aku pun tidak tahu alasannya. Pas bertanya orang sekitar, ada yang mengatakan belut cabai merah, ada lagi namanya belut sambal, lalu belut sambal ibu, bahkan belut cabai merah suasa karena jalan suasa dan masih banyak lagi. Akhirnya kucoba bertanya ke penjualnya tentang nama usahanya biar dikenal orang. Tapi jawaban penjualnya bikin kepalaku pusing. Ini dia jawabannya

"Terserah kamu ajalah dek mau bikin nama usahanya. Sudah banyak pelanggan yang makan disini dan bertanya yang sama, ibu membalasnya juga sama seperti sebelumnya, terserah mereka mau bikin namanya. Karena ibu kurang tahu nama usaha yang cocok untuk usaha belut sambal ibu"

Betullah ibu ini kenapa tidak bertanya ke suaminya atau bila suaminya sibuk, bukannya bisa bertanya ke pegawainya nama usaha yang cocok. Ya sudahlah daripada banyak mikirin nama usahanya, mending aku pesan makanannya sebelum diserobot pelanggan lain.

Warung Belut Sambal Tak Bernama: Tidak Masalah, Asal Enak

Sambil menunggu pesanan tiba, aku pun mengabadikan tempatnya dengan memfoto lokasinya. Beruntung banget rasanya pelanggan langsung pergi secara mendadak, tidak tahu apa alasannya, mungkin karena dapat info jam kerja mereka disingkat. Jadi bisa langsung foto lokasinya sebelum mereka kembali datang.

Warung Belut Sambal Tak Bernama: Tidak Masalah, Asal Enak - Suanasanya
Yes masih sunyi, harus cepat fotonya

Yang aku foto juga tidak hanya tampilannya saja, suasananya juga ku abadikan. Kamu bisa melihat suasananya masih jauh dari kata 'modern'. Berkat suasana warung ini, membuat angin mengalir masuk dengan lembut, menambah suasana semakin menyegarkan.

Warung Belut Sambal Tak Bernama: Tidak Masalah, Asal Enak - Belut sambal
Belut sambal

Akhirnya tibalah pesananku bersama saudaraku setelah menunggu sekian lama yaitu belut sambal. Untuk rasa seperti kami datang sebelumnya masih tetap enak dan sambal tetap nendang, terutama sambalnya yang berkuah. Sambal kuahnya cukup menggoda apalagi pas dicampur dengan nasi semakin doyan menikmati belut sambalnya. Jadi lahap deh

Nah aku sempat juga penasaran mengapa belutnya bisa enak, apakah sekadar dimasak saja? Pas kutanya ke penjualnya, ternyata beli belutnya masih langsung ke petaninya atau ke pemburu belut. Jadi penjualnya mengatakan maaf bila kadang buka-kadang tutup karena sulitnya mencari belut yang masih segar.

Oke begitulah ceritaku mengunjungi tempat ini. Bagi kamu yang ingin mengunjungi, kamu harus sabar dan jangan pergi dalam keadaan perut keroncongan karena lokasinya masih di daerah yang belum dikenal.


Akhir kata, kami pun mengucapkan terima kasih ke ibu warung ini. Lalu seperti biasa kami bertanya tentang nama usaha dan sang ibu pun kembali membalas seperti biasanya. Semoga warung belut sambal ini betul-betul memiliki nama agar mudah dikenal pelanggan.


Lokasi:
Sulit dikatakan (jalan suasa)
Harga mulai Rp 50.000
Jam buka mulai 12.00 wib - 16.00 wib

Tuesday 15 January 2019

Sate Jon Krakatau: Oke Jon

Sate Jon Krakatau: Oke Jon

Malam seperti biasanya, banyaknya manusia yang lalu-lalang kulihat dan sulitnya melihat bintang di langit malam karena polusi cahaya (light pollution). Walaupun begitu, aku gak banyak memikirkan kondisi malam itu karena banyaknya tugas yang harus kukerjakan.

Akhirnya setelah melewati 3 jam, tugas telah siap dan perut menunjukkan sifat aslinya. Yap, lapar dan keroncongan. Aku pun mengajak saudaraku pergi makan dengan iming-iming ke tempat yang dia suka. Langsung saja dia menyarankan untuk mencoba Sate Jon yang berada di jalan Krakatau.

Lantas bagaimana denganku?

Tentu saja aku setuju karena sate belum pernah terbahas di blogku. Rasanya beruntung banget mengajaknya pergi makan malam itu.

Sate Jon Krakatau: Oke Jon

Nah waktunya berangkat. Selama perjalanan, banyak yang kami ceritakan, mulai dari tugas hingga tempat makan yang kami tuju. Tidak hanya cerita saja, kami juga melihat suasana malam itu, ada yang naik kendaraan suka-sukanya, ada yang menyeberang tanpa melihat-lihat sekitarnya dan masih banyak lagi fenomena pada umumnya. Tapi dari semua yang kami lihat, ada orang yang menarik perhatian kami yaitu orang yang menaati lalu-lintas. Jarang-jarang melihat orang taat lalu-lintas apalagi malam hari yang biasanya harus ada polisi yang menjaganya. Pokoknya, salut deh sama orang yang taat lalu-lintas

Sate Jon Krakatau: Oke Jon - Tampilan
Sate Jon

Tibalah kami di tempat tujuan, Sate Jon. Saat kami tiba disana, sudah datang tukang parkir yang langsung menyediakan tempat parkir. Kami pun langsung memasukkan kendaraan kami. Setelah kami memarkirkan kendaraan, kami langsung ke dalam dan memesan menu yang kami inginkan.

Sate Jon Krakatau: Oke Jon - Suasana 01

Sate Jon Krakatau: Oke Jon - Suasana 02

Sesudah memesan, waktunya mencari tempat duduk. Untuk mencarinya tidak susah, tinggal mencarinya sesuai selera. Mau yang cahayanya banyak, bisa di tempat yang banyak cahaya. Mau tempat yang terasa terus aroma satenya, bisa duduk di tempat yang dekat penjual sate. Untuk kami, kami pilih tempat duduk yang banyak cahaya agar sate yang kami pesan bisa di foto dengan baik.

Sambil menunggu, seperti biasa kami melihat suasananya serta mengabadikan suasananya. Semuanya bisa kamu lihat fotonya di atas.

Sate Jon Krakatau: Oke Jon - Pesanan kami
Sate padang dan mie rebus

Akhirnya pesanan yang kami tunggu telah tiba, sate padang dan mie rebus. Untuk mie rebus, tidak banyak yang bisa kuceritakan karena mie rebus merupakan pesanan saudaraku dan aku sibuk menikmati sate padangnya karena belum pernah kutulis di blogku.

Nah untuk rasa sate padangnya, kuahnya kurang kental yang membuatku harus mengoles satenya berkali-kali agar bisa menikmatinya bersama kuah sate. Sedangkan rasanya aku cukup suka dengan harapan kuahnya lebih kental lagi.

Oiya daging sate yang kucoba adalah daging sapi. Sedangkan bagian yang kupesan adalah campur yang terdiri hati, daging, lemak dan masih banyak lagi. Untuk lidah sapi tidak sempat kucoba karena belum tersedia saat aku memesannya.

Nah selesailah kami menikmati Sate Jon. Kami istirahat sejenak dan membayarnya. Setelah itu kami ke parkiran untuk mengambil kendaraan kami. Saat kami mau keluar, terlihat tukang parkir bertanya kepada kami tentang rasanya. Kami ceritakan sesuai pendapat kami tentang makanan yang kami pesan, setelah itu kami pulang.

Ok, sekian dulu ceritaku mengenai Sate Jon. Semoga kamu yang kesini, bisa menikmatinya sesuai ekspektasimu.


Catatan
Lokasi di jalan krakatau
Mulai buka jam 18.00 wib
Harga: Mie rebus (Rp 12.000) Sate padang (Rp 18.000)

Saturday 12 January 2019

Ayam Penyet Lumayan Solo: Kata Teman, Ayam Penyet Terlezat Sejagad Krypton

Ayam Penyet Lumayan Solo: Kata Teman, Ayam Penyet Terlezat Sejagad Krypton

"Habis ini kemana lagi kita", tanyaku. Teman menjawab, "Ya sudah coba ayam penyet aja, ada nih dekat lapangan teladan ada ayam penyetnya, lumayan enak loh". Aku pun setuju dan kami langsung bergerak menuju lokasi.

Saat kami tiba dilokasi, tampilannya cukup luas dengan tersedianya lahan parkir. Kami juga melihat suasana masih sunyi karena masih suasana kerja. Walaupun begitu kami tetap senang karena kami bisa menikmati suasana tenangnya. Oiya, tempat makan yang kami kunjungi adalah Ayam Penyet Lumayan Solo yang lokasi tepat sebelahan dengan Bakso Lumayan Solo. Jadi bisa deh menikmati makanan selain ayam penyet

Ayam Penyet Lumayan Solo: Kata Teman, Ayam Penyet Terlezat Sejagad Krypton

Tanpa lama-lama memandang lokasi dan tampilannya, kami langsung pilih tempat duduk dan memesan menu yang kami inginkan, yaitu Ayam Penyet. Sambil menunggu, kami bercerita pengalaman, kondisi sekarang hingga cerita tak penting lainnya.

Ayam penyet

Nah akhirnya tiba pesanan kami, ayam penyet. Saatku melihatnya, isinya sering kutemukan di tempat lain seperti tempe, terong goreng, selada dan timun. Untuk sausnya, ku lihat berisi saus kecap dan sambal ijo. Sambil melihat menu yang kami pesan, temanku berkata: "Kau coba dulu, lumayan enak rasanya, serasa ayam penyet terlezat sejagad raya"

"Wow, apa gak terlalu berlebihan" Pikirku

Walaupun aku berpikir seperti itu, tetap saja aku mencobanya karena jarang aku mencoba ayam penyet di sekitar lapangan teladan. Ujung-ujungnya di coba deh

Saat mencobanya, daging ayamnya cukup mudah untuk dilepas sedangkan nasinya seperti nasi putih pada umumnya. Lalu yang bikin penasaran adalah sambalnya karena sering aku makan ayam penyet pakai sambal. Untuk rasa sambalnya, bagian kecap ada rasa asinnya sedangkan yang sambal ijo lumayan pedas yang membuatku selera makan nasinya. Jadi bisa di pilih, mau yang asin atau pedas, atau bisa menggabungkan kedua-duanya.

Nah kesimpulan yang kutangkap untuk rasa ayam penyet adalah tidak seperti kata temanku yang terlezat sejagad raya (apalagi sejagad krypton). Walaupun begitu, Ayam Penyet Lumayan Solo patut dicoba karena selain memiliki tempat yang luas, rasanya bisa diadu dengan ayam penyet yang lain, terutama sambalnya.

Akhir kata semoga kamu yang kesini, bisa mencobanya dan membayangkannya sesuai ekspektasimu. Selamat mencoba


Catatan:
Lokasi di jalan Stadion Teladan (tepatnya bersebelahan dengan Bakso Lumayan Solo)
Harga mulai Rp 10.000

Wednesday 9 January 2019

Nasi Goreng Pasar Maga Madina: Asal Masuk Saja

Nasi Goreng Pasar Maga Madina: Asal Masuk Saja

Cerita ini tiada disponsorin oleh siapa pun. Tapi, kami tetap mengunjungi tempat makan ini yang berlokasi di jalan Letda Sujono. Kami kesini tanpa disaranin siapa pun, bahkan tidak kepikiran untuk mengunjugi tempat makan ini. Mungkin itulah yang namanya penasaran dan kebetulan yang membuat kami tiba di tempat ini, yaitu Nasi Goreng Pasar Maga Madina.

Oiya kami disini adalah aku dan saudaraku

Nasi Goreng Pasar Maga Madina: Asal Masuk Saja


Saat kami tiba di lokasi, kami lihat tampilannya cukup tidak meyakinkan. Namun karena ada saja yang datang untuk menikmati makanannya, rasa penasaran kami semakin menjadi-jadi. Akhirnya kami masuk dan terlihat suasananya cukup ramai. Kamu bisa melihat ada tempat masak, tempat musik sekaligus kasir dan tidak lupa juga tempat duduk para pelanggan yang sudah tersedia bersama TV (televisi) untuk menghibur pelanggan saat menunggu makanan pesanannya tiba. Sayang foto yang kuabadikan sedikit, jadi sedikit yang bisa kuceritakan.

Nasi Goreng Pasar Maga Madina: Asal Masuk Saja - Ruangannya
Salah satu ruangannya

Sambil menikmati suasananya kami tidak lupa memesan makanan yang kami inginkan, yaitu Nasi Goreng. Alasan kami memesannya karena nama usahanya yang mengedepankan nasi goreng. Jadi kami berdua memesannya bersama air putih. Habis memesan, kami kembali melihat dan menikmati suasananya.

Nasi Goreng Pasar Maga Madina: Asal Masuk Saja - Nasi goreng
Nasi goreng

Akhirnya pesanan kami tiba, nasi goreng. Untuk rasa kami cukup menyukainya karena tidak membuat kami haus terus-menerus. Lalu nasi goreng yang kami coba tidak lembek karena kami tidak suka lembek. Lalu disediakan juga cabai yang cukup banyak bila kamu suka pedas. Jadi kamu bisa pilih tingkat pedas sesuai selera kamu.

Nah begitulah cerita kami menikmati nasi goreng di Nasi Goreng Pasar Maga Madina. Rasa penasaran kami terbayar berkat kebetulan kami melihat tempat ini. Jadi tidak sia-sia mengunjunginya.

Akhir kata, bagi kamu yang penasaran, bisa mencobanya.


Catatan:
Lokasi di jalan Letda Sujono
Harga mulai Rp 10.000

Thursday 3 January 2019

Sky Lounge Nuansa di Kota Medan: Betah Berlama-Lama

Sky Lounge Nuansa di Kota Medan: Betah Berlama-Lama

Cerita perjalanan ini dimulai dari ajakan saudaraku mencoba steamboat di kota Medan. Lalu seperti biasanya, aku setuju dengan ajakannya karena aku terbilang jarang menikmati hidangan steamboat. Nah bagi kamu yang belum tahu tentang steamboat, bisa dibilang mirip makanan berkuah yang berisi sayur dan daging. Kalau masih belum tahu, kamu bisa browsing.

Tapi aku sempat bingung mau pergi kemana, karena langsung menyetujui ajakannya tanpa bertanya mau pergi kemana. Aku pun mencoba bertanya kepada saudaraku tempat yang akan kami kunjungi. Saudaraku menjawab, "kita mau pergi ke Sky Lounge Nuansa" sambil menunjukkan aplikasi navigasinya dari smartphone. Cukup unik mendengar namanya yang membuatku penasaran untuk mengunjunginya.

Akhirnya berangkatlah kami kesana bersama aplikasi smartphone. Selama perjalanan, banyak kami melihat jalanan lapang dan bebas macet. Mungkin karena efek tahun baru, membuat kami tidak memakan waktu lama dalam perjalanan.

Sky Lounge Nuansa di Kota Medan: Betah Berlama-Lama

Nah sekarang tibalah kami di Sky Lounge Nuansa. Ternyata tempat ini berada di jalan Komodor Muda Adi Sucipto, tepatnya di Kompleks Polonia Riverview. Tempat ini bersebarangan dengan pangkalan AU (Angkatan Udara), jadi bisa sekalian melihat pangkalan udara.

Sky Lounge Nuansa di Kota Medan: Betah Berlama-Lama - Bangunan 01
Waktunya masuk

Sibuk melihat luarnya, waktunya masuk. Saat kami masuk ke dalam, terlihat efek tahun baru masih terasa dengan tampilannya yang sepi. Tapi saat aku melihatnya, aku cukup menyukainya karena jarang-jarang aku mengunjungi restoran sepi yang membuatku betah berlama-lama. Jadinya bisa puas berlama-lama sambil foto kuliner deh. Nah ini dia suasana yang membuatku betah berlama-lama.

Sky Lounge Nuansa di Kota Medan: Betah Berlama-Lama - Ruangan 01
Suasana saat sore, mulai ramai

Sky Lounge Nuansa di Kota Medan: Betah Berlama-Lama - Ruangan 02
Suasana menjelang maghrib, banyak yang ibadah shalat

Sky Lounge Nuansa di Kota Medan: Betah Berlama-Lama - Ruangan 03
Bisa ke lantai 2

Sky Lounge Nuansa di Kota Medan: Betah Berlama-Lama - Ruangan 04
Outdoor di lantai 2

Sky Lounge Nuansa di Kota Medan: Betah Berlama-Lama - Ruangan 05
Outdoor di lantai 1

Sky Lounge Nuansa di Kota Medan: Betah Berlama-Lama - Bangunan 02
Sky Lounge Nuansa dari kejauhan

Masih sibuk menikmati sepinya restoran ini, teringatlah saudaraku tujuannya datang ke tempat ini, yaitu menikmati steamboat-nya. Kami langsung memilih tempat duduk yang cocok untuk foto makanan dan memanggil pegawai untuk memesan menu yang kami inginkan. Setelah itu, kami kembali menikmati suasananya.

Tidak membutuhkan waktu lama, steamboat yang kami pesan akhirnya tiba. Steamboat yang kami pesan berisi sosis ayam, ikan dori, aneka jamur, sayur-sayuran dan masih banyak lagi. Oiya menu yang kami pesan adalah 'All You Can Eat Steamboat' jadi kami bisa pilih sesuai selera kami.

Sky Lounge Nuansa di Kota Medan: Betah Berlama-Lama - All You Can Eat Steamboat 01
Ikan dori dan sosis ayam

Untuk yang kami pesan, berisi ikan dori dan sosis ayam karena penarasan aku  dengan rasa sosis ayam bila direbus. Lalu untuk ikan dori, ini pesanan kami bersama yang jarang menikmati ikan dori. Nah untukku saat melihat ikan dori, membuatku penasaran dengan rasanya saat diubah menjadi Sushi.

Sky Lounge Nuansa di Kota Medan: Betah Berlama-Lama - All You Can Eat Steamboat 02
Aneka sayur biar tetap sehat

Sky Lounge Nuansa di Kota Medan: Betah Berlama-Lama - All You Can Eat Steamboat 03
Jamur

Sky Lounge Nuansa di Kota Medan: Betah Berlama-Lama - All You Can Eat Steamboat 04
Berbagai menu yang kami pesan

Sky Lounge Nuansa di Kota Medan: Betah Berlama-Lama - All You Can Eat Steamboat 05
Waktunya memasak

Sudah memilih isian, waktunya kami rebus. Nah untuk merebusnya, kuah direbus terlebih dahulu, setelah isian yang kita suka, seperti bakso, daging, sosis dan ikan. Tidak lupa juga aneka jamur dan sayur agar kami tetap sehat.

Sky Lounge Nuansa di Kota Medan: Betah Berlama-Lama - All You Can Eat Steamboat 06
Akhirnya bisa dinikmati

Tidak membutuhkan waktu lama untuk merebus isiannya, mungkin karena kuahnya telah direbus jadi cepat disajikan. Oiya untuk kuahnya terbagi 2, satu bagian kuah original/asli (bagian yang lagi diambil udang dan sayurnya) satunya lagi kuah Tom yam yang rasanya ada asam-manis. Jadi bisa pilih sesuai selera.

Sky Lounge Nuansa di Kota Medan: Betah Berlama-Lama - All You Can Eat Steamboat 07
Ini dia

Nah ini dia makanannya. Aku mengambilnya dengan isian telur puyuh, ikan dori, udang, sayur, tahu jepang dan bakso ayam. Untuk kuahnya ku pilih rasa original karena aku penasaran rasa originalnya bila dicampur dengan berbagai isian. Untuk rasa aku cukup menyukainya karena isian yang kupilih sesuai seleraku. Sempat juga aku mencoba isian daging sapinya berisi rumput laut yang ternyata aku kurang menyukainya. Walaupun begitu isian lainnya tetap menggoda lidahku untuk terus mencobanya.

Sky Lounge Nuansa di Kota Medan: Betah Berlama-Lama - All You Can Eat Steamboat 08
Dilihat dari dekat

Untuk rasa lain, aku mencoba mencampurkannya dengan kuah Tom yan yang ternyata lebih enak bila isiannya menggunakan sayur, sedangkan daging aku kurang menyukainya (kalau ini tergantung selera ya).

Nah begitulah perjalananku menikmati steamboat di Sky Lunge Nuansa. Sudah bisa makan sepuasanya, bisa juga menikmati suasana sepinya, jadi seperti punya restoran sendiri deh. Bagi kamu yang penasaran bisa mencobanya sekarang bersama kawan karena masih suasana tahun baru, jadinya masih sepi kota Medan.

Akhir kata, semoga kamu yang melihat tulisan ini, tertarik dan bisa mencobanya. Selamat mencoba


Catatan:
Lokasi di jalan Komodor Muda Adi Sucipto, Kompleks Polonia Riverview
Buka mulai jam 12.00 - 22.00 wib
Harga 'All You Can Eat Steamboat' : 65K (hari biasa) 75K (sabtu-minggu)

Wednesday 2 January 2019

Bakso Ayam Mas Sabar Krakatau: Betulan Harus Sabar Ya?

Bakso Ayam Mas Sabar Krakatau: Betulan Harus Sabar Ya?

Apa yang membuat bakso begitu populer di kota Medan? Tentu saja banyak, mulai dari banyaknya yang menjual, harganya, rasa sampai lokasinya. Untukku yang membuat bakso begitu populer adalah bisa kongkow bersama teman dan harganya yang terjangkau. 

Nah kepopuleran bakso masih berlanjut, kamu bisa melihat banyak usaha bakso yang bermunculan mulai dari warung hingga restoran. Bakso yang disajikan juga bervariasi ada yang menggunakan daging kambing, ada penambahan rasa sampai cara menghidangkannya seperti bakso bakar. Pokoknya semua yang disajikan tetap menggoda.

Tapi masalah mulai muncul

Yap, masalah disini adalah banyaknya usaha bakso yang bermunculan yang membuatku kesulitan menjangkaunya. Lalu karena banyaknya variasi bakso yang disajikan, membuatku semakin bingung memilih tempat dan menikmati baksonya. Ujung-ujungnya, membuatku berpikir untuk kembali ke tempat bakso yang pernah ku singgahi seperti Bakso Ayam Mas Sabar.

"Lalu apa yang membuatmu kembali kesini? Bukannya banyak tempat lain?"

Memang benar banyak tempat bakso yang telah ku singgahi. Namun karena aku kebetulan lagi di Krakatau membuatku berpikir untuk menikmati Bakso Ayam Mas Sabar.

Bakso Ayam Mas Sabar Krakatau: Betulan Harus Sabar Ya?

Singkat cerita sampailah aku di Bakso Ayam Mas Sabar. Ku lihat tempatnya cukup luas dan masih tersedia tempat parkir seperti biasanya. Aku pun langsung pergi memesan dan mencari tempat duduk yang menghadap ke arah jalan karena kali ini aku pergi makannya sendiri.

Bakso Ayam Mas Sabar Krakatau: Betulan Harus Sabar Ya? - Suasananya
Suasana Bakso Ayam Mas Sabar

Sambil menunggu pesanan tiba, seperti biasa melakukan rutinitas sehari-hari yaitu melihat ruangan dan menikmati suasananya. Nah untuk suasananya, membuatku teringat kembali masa-masa kuliah bersama teman saat mengerjakan tugas dan bercerita tentang kegiatan kampus. Kenangan lainnya juga ikut teringat seperti mengajak teman makan bareng karena dapat rezeki dari menulis atau mengajak keluarga makan bakso.

Bakso Ayam Mas Sabar Krakatau: Betulan Harus Sabar Ya? - Menu yang dipesan
Bakso kosong

Puas menikmati suasananya, pesananku tiba yaitu Bakso Kosong. Bakso ini berisi daging bakso ayam dengan irisan ayam dan tahu, tidak lupa juga kuah baksonya. Untuk kerupuk, bawang goreng dan daun sop dipisahkan agar kita bisa menuangkannya sesuai selera, jadi bisa menambahkannya sesuai selera.

"Lalu bagaimana rasanya?"

Untuk rasa, aku cukup menyukainya karena rasa ayam bisa kurasakan. Mau kucampur saus atau kecap, rasa ayamnya tetap terasa. Lalu kerupuk dan bawangnya gak layu karena sudah terpisah dari awal, jadi tetap bisa merasakannya kriuknya kerupuk sambil makan bakso.

Nah begitulah ceritaku jalan-jalan mencari tempat makan bakso yang berakhir di Bakso Ayam Mas Sabar. Bagi kamu yang penasaran bisa langsung menikmatinya.

Akhir kata, semoga kamu sabar membaca tulisan ini.


Catatan:
Lokasi jalan Gunung Krakatau No. 138
Harga mulai Rp 15.000

Tuesday 1 January 2019

Cafe Harum Gurih: Hmm.. Gurih Gak Sih?

Cafe Harum Gurih: Hmm.. Gurih Gak Sih?

Jalan-jalan menuju Cafe Harum Gurih membuatku berpikir mengapa harus mengunjungi kafe ini. Semula tiada terpikirkan olehku untuk mengunjunginya, bahkan aku juga tidak ingat kapan aku bikin rencana dengan saudaraku untuk menikmati sajian kafe ini. Namun karena sudah terlanjur, mau tidak mau jadi ke kafe ini.

Cafe Harum Gurih: Hmm.. Gurih Gak Sih?

Sesampainya disana, sempat aku mengurungkan niat untuk mencobanya. Tapi ada suatu yang berbeda dari kafe ini, yaitu tagline-nya "Masakan Khas Nusantara". Untukku, masakan khas nusantara termasuk hal yang menarik karena masih sedikit masakan khas nusantara yang baru ku coba seperti masakan khas Sibolga, Aceh dan Tapanuli Selatan.

Cafe Harum Gurih: Hmm.. Gurih Gak Sih? - Tampilan dari luar

Akhirnya kami masuk ke dalam. Saat masuk ke dalam, seperti biasa banyak yang kami lihat, mulai dari dinding, bentuk bangunan, dekorasi, furnitur dan masih banyak lagi. Kami juga melihat warna ruangannya yang cukup menenangkan pikiranku karena biasanya banyak kafe mengedepankan warna yang hangat yang membuatku merasa cepat panas.

Oiya selain melihat susunan dan bentuk ruangannya, kami juga menikmati suasananya yang adem. Padahal kami sudah sengaja memilih tempat duduk yang jauh dari tempat AC (air conditioner) supaya tahu suasananya. Ternyata tetap adem, jadinya tetap nyaman deh berlama-lama disini. Oiya, semua ruangan bisa kamu lihat melalui foto ini

Cafe Harum Gurih: Hmm.. Gurih Gak Sih? - Ruangan 01
Ruangan yang cukup luas

Cafe Harum Gurih: Hmm.. Gurih Gak Sih? - Ruangan 02
Ada bangku Sofa-nya

Cafe Harum Gurih: Hmm.. Gurih Gak Sih? - Ruangan 03
Dilihat secara keseluruhan, ruangannya bikin adem

Masih sibuk menikmati suasana Cafe Harum Gurih, saudaraku langsung nanya menu yang akan ku pesan. Sempat aku berpikir, "Tumben dia yang nawarin, biasanya kan pegawai? Mungkin dia penasaran dengan menu disini"

Aku dengar ucapannya lalu aku pesan menunya, setelah itu kembali menikmati suasana Cafe Harum Gurih karena jarang-jarang pergi tanpa rencana hasil lumayan nyaman.

Gado-Gado

Masih santai menikmati kafe-nya, akhirnya tiba pesanan kami, yaitu Gado-Gado. Untuk tampilan mungkin kamu sudah tidak asing lagi karena sudah cukup sering ditemukan di kota Medan. Kamu bisa melihat gado-gado ini yang terdiri dari tahu, timun dan aneka sayur, Tidak lupa juga ada saus kacang yang membuat gado-gado semakin menggoda. Untuk rasa, kami berdua cukup menyukainya.

Ayam Khas Harum Gurih

Pesanan selanjutnya yang tiba adalah Ayam Khas Harum Gurih. Untuk saudaraku, dia cukup menyukainya selama dia singkirkan sambalnya. Maklum dia tidak tahan makan sambal, jadi bisa ku nikmati deh.

Untuk rasa, menurutku cukup menggoda terutama sambalnya. Alasannya ternyata sambal ala Cafe Harum Gurih tidak dominan pedas yang membuatku bisa merasakan rempah-rempah dan daging ayamnya. Jadinya tetap bisa menikmati ayamnya.

Tahu Crispy

Selanjut pesanan yang tiba adalah Tahu Crispy. Alasan kami memesannya agar kami tahu cemilan disini sekaligus ingin merasakan tahu ala mereka. Rasanya cukup menggoda, tidak kalah sama Tahu Sumedang yang berada di jalan lintas Medan - Tanjung Morawa. Menariknya lagi, mereka juga menggunakan saus ala mereka sendiri yang rasanya ada asin-asinnya, Jadinya tetap nikmat walau hanya cemilan.

Urap Apel

Lalu menu selanjutnya, adalah Urap Apel. Cukup penasaran kami dengan urap ini karena menggunakan apel sebagai isiannya. Pas aku dan saudaraku coba, rasanya lumayan enak. Kami  jugamencoba menghabiskan apelnya terlebih dahulu untuk mengetes rasa urapnya tanpa apel. Ternyata tetap menggoda juga. Akhirnya habis deh

Ikan Sambal Matah Khas Harum Gurih

Nah menu terakhir yang kami pesan adalah Ikan Sambal Matah Khas Harum Gurih. Hal yang menarik perhatian kami dari menu ini adalah sambal matahnya saat bercampur dengan nenas. Apakah rasa sambal berkurang atau semakin meningkat?

Saat aku mencobanya rasa sambalnya tetap ada, sedangkan saudaraku langsung mengasingkannya karena tidak kuat makan pedas. Lalu kami mencoba ikannya yang lumayan di lidah kami, baik saat bercampur dengan sambal matah maupun dengan aneka sayur yang disajikan

Semua menu yang kami pesan

Akhirnya puaslah rasanya menikmati Cafe Harum Gurih. Tidak sia-sia pergi kesini tanpa rencana karena bisa menikmati suasananya dan gurihnya kuliner khas nusantaranya.

Nah bagi kamu yang penasaran bisa langsung ke lokasinya dan cek akun media sosial mereka. Akhir kata, selamat mencoba


Catatan
Lokasi berada di jalan Dr.F.L. Tobing
Mulai buka jam 11.00 - 22.00 wib
Instagram: @harumgurih.id