Tuesday 25 August 2020

Marugame Udon Medan : Kuliner Jepang Pake Halal (Part 2)

Marugame Udon Medan : Kuliner Jepang Pake Halal (Part 2)

Sudah lama tidak mampir di Marugame Udon, kuliner yang menjajakan masakan Jepang di kota Medan. Kalau kamu sering gak mampir kesini?

Nah kali ini saya ingin mengulasnya kembali namun di tempat yang berbeda. Kalau dulu saya mencobanya di Sun Plaza, sekarang mencobanya di Mall Deli Park. Bagi kamu yang penasaran, yuk simak ulasannya lewat blog ini.

Untuk Marugame sebelumnya, bisa kamu cek disini

Marugame yang saya coba berada di Mall Deli Park, tepatnya di lantai LG (lower ground). Tuk lantai ini cukup banyak tempat makan yang disajikan yang membuatmu bisa pilih makanan. Tapi karena saya lagi fokus ke Marugame, jadinya cerita tempat ini deh.

Ruangan Marugame Udon di Mall Deli Park

Nah tuk tempatnya, cukup berbeda dibandingkan Marugame di Sun Plaza. Rasanya Marugame disini lebih eksklusif karena lebih banyak hiasannya dan tempat duduk di desain untuk beberapa orang saja. Alasan saya bilang begitu, karena antar tempat duduk lumayan berjarak dan ruas jalan untuk lalu-lalang antar pengunjung dan pegawai lumayan luas bila dibandingkan Marugame di Sun Plaza. Untuk foto ruangannya, bisa kamu lihat di atas.

Cerita ruangannnya yang cukup luas, tidak membuat saya bersama saudara lupa memesan. Untuk pesanannya, kami pesan menu baru dari mereka, yaitu Spicy Beef Karubi. Menariknya dari menu baru ini, kita mendapatkan 1 Taiyaki setiap pembeliannya, jadinya untung deh. Nah tuk fotonya bisa kamu lihat di bawah ini.

Spicy Beef Karubi, 58k

Taiyaki

Spicy Beef Karubi, tampilannya mirip dengan Niku Udon hanya saja ini versi pedasnya. Tuk rasa pedas yang saya pesan masih kurang pedas, cuma saya kurang tahu pendapat yang lain karena ada yang bilang sudah pedas. Jadi kembali kepada selera tuk soal pedas. Tapi tuk rasa secara keseluruhan saya cukup suka karena sudah dapat daging-nya, aneka topping dan Udon-nya yang lumayan tebal. Bikin saya pingin memesannya lagi.

Terus ada bonusnya nih, Taiyaki. Saya kurang tahu kenapa cemilan ini dimasukkan ke bonus pembelian. Soalnya saudara saya merasa gak-nyambung saat memakan Udon bersama Taiyaki karena rasanya yang manis bercampur dengan makanan berat. Tuk mengakalinya saya memakan Taiyaki-nya terlebih dahulu, setelah itu menikmati udon-nya. Namun jika kamu termasuk orang yang suka mencoba sepertinya tidak ada masalah.

Spicy Beef Karubi dan Taiyaki

Gara-gara Taiyaki tadi, kami penasaran dengan cemilan lainnya. Kami pun memesan cemilan lainnya tuk dinikmati. Nah tuk cemilannya bisa kamu lihat di bawah ini.

Dari kiri ke kanan, Yakitori, Skewered Shumai, Nori Tempura, Sweet Corn Tempura (bakwan) dan Ebi Tempura

Matcha Ice Cream

Tuk cemilannya, rata-rata masih bisa di terima oleh kami saat menikmatinya bersama udon. Mungkin karena saya lebih suka gorengan dibandingkan manis atau kami aja yang masih merasa asing saat cemilan manis bercampur dengan makanan berat. Tapi lepas dari itu secara keseluruhan kami bisa menikmatinya.

Nah begitulah cerita saya bersama saudara menikmati kembali Marugame Udon. Tuk keseluruhan kami cukup suka, mulai dari menu, lokasi hingga pelayanannya. Sisanya mungkin waktunya saja, mengingat new normal yang membuat kita gak bisa nongkrong berlama-lama.

Akhir kata, semoga tulisan ini bisa menjadi referensimu menikmati kuliner di kota Medan~


Catatan:

  • Lokasi di lantai LG, Mall Deli Park
  • Buka selama new normal senin-jumat (12.00 - 20.00 wib) sabtu-minggu (10.00 - 22.00 wib)
  • Telah ada logo Halal dari MUI
  • Harga cemilan mulai 12k
  • Foto menggunakan smartphone Realme 5 Pro

Monday 17 August 2020

Indonesia Independence Day 2020

Indonesia Independence Day 2020

Indonesia Independence Day 2020
Doddle Indonesia Independence Day 2020, source: google.com

Selamat Hari Kemerdekaan Indonesia yang ke-75. Terima kasih atas nusantara hingga keanekaragamanannya yang tak terkira. Terima kasih juga para pahlawan terdahulu yang telah memperjuangkan tanah air ini hingga generasi sekarang bisa merasakan dan menikmatinya.

Akhir kata, walau kami dalam kondisi "new normal" setelah pandemi Corona, negeri ini mampu melaksanakan tugasnya secara bertahap sehingga kami masih bisa merasakan kemerdekaan.

Semoga kedepannya Republik Indonesia semakin maju dan berkembang hingga bisa dinikmati oleh generasi mendatang. Amin~

Tuesday 11 August 2020

Edisi Memetik Rasa dari Kopi Petik

Edisi Memetik Rasa dari Kopi Petik

Wih baca judulnya kayak sudah tahu aja soal kopi, padahal di postingan sebelumnya ngaku-ngaku masih meraba soal kopi (lol). Betul sih saya belum tahu soal kopi, tapi rasa penasaran dengan asamnya kopi bikin saya tertarik untuk mencobanya kembali dan hasilnya pingin diulas di blog ini.

Nah untuk kopi-nya, saya coba Kopi Petik. Bagi kamu yang sudah mencobanya, kamu bisa cerita di kolom komentar. Tapi bagi kamu yang belum mencoba, bisa kamu simak lewat blog ini.

Edisi Memetik Rasa dari Kopi Petik
Instagram Kopi Petik

Kopi Petik berada di jalan Gatot Subroto, Sisingamangaraja dan Tanjung Pura. Lokasinya cukup banyak yang membuat kita bisa memilihnya sesuai selera. Namun karena saya lagi kondisi malas, jadinya pake ojek online deh.

Untuk menu-nya, saya pesan roti bakar, kopi petik, coklat sahabat dan kopi susu sahabat. Tuk tampilannya bisa kamu lihat di bawah ini.

Edisi Memetik Rasa dari Kopi Petik - Minuman 01
Coklat Sahabat

Edisi Memetik Rasa dari Kopi Petik - Minuman 02
Kopi Petik dan Kopi Susu Sahabat

Edisi Memetik Rasa dari Kopi Petik - Minuman 03
Semua minuman yang di pesan

Minuman yang pertama saya coba Coklat Sahabat. Untuk rasanya gak terlalu manis yang bikin saya bisa merasakan khas coklat. Terus minuman lainnya, Kopi Petik dan Kopi Susu Sahabat. Kedua minuman ini mengandung kopi tapi rasanya ada manis-manis gitu serasa ada gula jawa. Jadi bisa menikmati kedua kopi-nya deh.

Edisi Memetik Rasa dari Kopi Petik - Roti dan Minuman
Roti Bakar

Selanjutnya roti bakar. Roti bakar ini berisi coklat keju yang harumnya menggoda saat saya buka. Tuk rasanya lembut saat dimakan dan panasnya pas dilidah, cocok bagi kamu yang suka makan ringan.

Edisi Memetik Rasa dari Kopi Petik - Semua Menu
Semua pesanan

Terus bagaimana dengan kesimpulannya? Kalau ini kebanyakan saya suka, karena ada rasa manisnya namun tidak terlalu kuat, baik itu minuman maupun makanannya. Sedangkan kemasannya tidak ada masalah, begitu juga dengan font (tulisan) yang mereka gunakan.

Oke segitu saja dulu ulasan saya mengenai Kopi Petik. Semoga kamu yang membaca tulisan ini, ikut memetik rasanya~


Catatan:
Lokasi ada di kota Medan dan Tanjung Pura
Harga mulai 15k
Instagram : @kopipetik
Foto menggunakan Realme 5 Pro

Saturday 8 August 2020

Menikmati Cemilan Horiau lewat Online (Daring)

Menikmati Cemilan Horiau lewat Online (Daring)

Menyelam di dunia online (daring), membuat saya jadi tahu kalau di dunia ini banyak hal yang belum saya ketahui, seperti macam-macam bentuk bangunan, bikin aneka tutorial hingga hobi saya seputar gadget (tak lupa juga kuliner pastinnya). Menariknya kuliner bukan sekedar mencoba makanan, ada juga yang cerita tutorial masak, kehidupan menjadi seorang chef/penikmat kuliner hingga berbagai tips dalam kuliner yang bikin saya kebingungan untuk memilih mana yang harus saya baca/tonton XD (lol). Serius, internet ini bikin saya harus memilah sesuai kebutuhan.

Beruntungnya, saya ingat tujuan saya. Yap menulis kuliner. Untuk kuliner, kali ini saya coba Horiau yang mengedepankan jajanan sehat. Nah biar gak berlama-lama, yuk kita ulas Horiau.

Menikmati Cemilan Horiau lewat Online (Daring)

Horiau saya temukan lewat saudara saya saat ingin memesan cemilan. Tuk cemilannya bisa kamu lihat di akun Instagram-nya yang menjajakan cemilan sehat.

Selain menawarkan jajanan sehat, kamu bisa lihat tone warna yang cukup menggoda selera. Tidak lupa tema yang ditampilkan cukup menarik yang bikin saya beta melihat bio-nya di Instagram.

Sembari cerita akunnya, tidak lupa juga dengan cemilannya. Untuk cemilan, kami memesan Trippy, dan minumannya Lemongrass beserta Max Coffee. Nah tampilannya bisa kamu lihat di bawah ini.

Menikmati Cemilan Horiau lewat Online (Daring) - Minuman 01
Max Coffee

Menikmati Cemilan Horiau lewat Online (Daring) - Minuman 02
Lemongrass

Pertama minumannya. Minuman bisa kamu lihat ada Max Coffee dan Lemongrass. Cerita rasanya, ternyata kopi tidak seasam yang saya kira, bikin saya bisa menikmatinya. Terus ada Lemongrass, kalau ini saya cukup suka karena ada asam-manis yang menyegarkan, cocok banyak diminum setelah melakukan berbagai aktifitas.

Menikmati Cemilan Horiau lewat Online (Daring) - Makanan
Trippy

Kedua cemilannya, Trippy. Makanan ini mirip dengan sandwich yang disajikan dalam bentuk gorengan. Untuk isinya, ada beraneka sayuran yang dilapisi aroma kaldu ayam agar semakin menggoda. Sedangkan rasanya, lumayan lembut dan minyaknya tidak terlalu banyak. Jadinya pingin makan semaunya deh, tapi ingat kalau saya makannya bersama saudara XD

Menikmati Cemilan Horiau lewat Online (Daring) - Horiau
Menu yang di pesan

Nah begitulah cerita menikmati Horiau. Berawal dari sosmed hingga menikmatinya bersama saudara. Semoga kamu yang membaca tulisan ini ikut mencobanya. Sampai Jumpa~

Catatan:
Harga mulai 15K
Instagram: @horiau.id
Foto menggunakan smartphone Realme 5 Pro

Tuesday 4 August 2020

Coba Susu Kedelai dari Susu Kedelai Mamak

Coba Susu Kedelai dari Susu Kedelai Mamak

Hampir 200 tulisan di blog ini, saya baru kepikiran kalau di blog ini saya belum pernah mengulas minuman susu, biasanya kopi dan teh. Maklum sih karena kopi dan teh cukup digemari dan bisa menyatu saat menjadi teman bicara, makanya susu jarang menjadi minuman favorit.

Walaupun kalah pamor, bukan berarti tidak ada peminatnya. Soalnya cukup sering susu ada di kopi sama teh seperti teh susu, teh tarik, kopi susu dan lainnya. Cuma lebih sering menjadi penambah rasa bukan sebagai minuman utama. Jadinya sering diasingkan deh XD

Nah gara-gara itu jadi kepikiran nih tuk mengulas susu, salah satunya Susu Kedelai Mamak. Bagi kamu yang sudah tahu susu kedelai, mungkin sudah bisa ditebak rasa dan tampilannya. Namun bagi kamu yang penasaran dengan usaha Susu Kedelai Mamak, bisa kamu simak di bawah ini yang siapa tahu kamu lagi cari usaha di bidang kuliner.

Coba Susu Kedelai dari Susu Kedelai Mamak
Instagram Susu Kedelai Mamak

Susu Kedelai Mamak saya temukan saat berselancar di Instagram. Kamu bisa melihat BIO-nya yang cukup lengkap seperti lokasi, waktu, dan menu yang ditawarkan, lengkap dengan story highlight-nya. Menariknya akun ini juga ada di Facebook yang membuat kamu bisa menemukannya dengan mudah.

Melihat tampilan akunnya yang menarik, saya pun mencobanya. Nah untuk menu cukup banyak kamu bisa melihatnya di bawah ini

Susu kedelai dari Susu Kedelai Mamak

Untuk susu kedelainya, cukup banyak variasinya. Ada rasa original, coklat, melon, taro, anggur dan strawberry. Menariknya ada juga rasa jahe dan sereh yang bikin minuman ini semakin sehat. Tuk rasa cukup bisa dibedakan yang membuat kita bisa mencoba minuman yang lainnya.

Terus untuk makanannya, saya pesan Pisang Coklat, Tahu Balek, Otak-Otak dan Bakso Pentol. Untuk tampilannya bisa kamu lihat di bawah ini.

Pisang Coklat, Bakso Pentol, Otak-Otak dan Tahu Balek

Kalau ditanya rasa, tentu saya suka karena saya orang yang suka gorengan. Tapi kalau kamu bertanya secara detail, maka saya pilih tahu balek dan otak-otak. Soalnya mau dimakan langsung atau tambah saus tetap nikmat, bagusnya bisa juga dicampur nasi yang bikin saya lebih memilih otak-otak dan tahu balek.

Nah untuk kesimpulan cukup baik, akun yang digunakan untuk usaha digunakan semaksimal mungkin dan menu juga cukup bervariasi yang bikin pelanggan bisa mencobanya, seperti saya. Mungkin yang jadi tambahan, tambah jenis saus gorengannya ya kali, seperti saus mayones atau keju atau saus yang lain, tapi lihat tanggapan pelanggan dulu biar gak sia-sia.

Oke mungkin segitu saja dulu ulasan Susu Kedelai Mamak. Semoga kamu yang membaca tulisan ini mendapatkan manfaat~


Catatan
Lokasi di jalan Darussalam, kota Medan
Harga mulai 10k
Buka mulai jam 11.00 - 18.00 wib
Instagram : @susu_kedelai_mamak

Wednesday 29 July 2020

Melihat Kemasan dan Rasa dari Arum Coffee

Melihat Kemasan dan Rasa dari Arum Coffee

Melihat banyak tempat makan dan kafe yang menawarkan menu andalannya lewat online (daring), membuat saya penasaran dengan tampilan dan rasanya. Soalnya sering nih makanan atau minuman yang kita pesan secara online gak sesuai ekspektasi seperti minuman dingin begitu dipesan es jadi cair atau makanan yang seharusnya banyak topping, eh gak sesuai keinginan. Hal ini bikin kita berpikir "Mending bikin sendiri aja".

Permasalahannya, sering terkendala dengan alat yang kita punya seperti tidak tersedia atau memilih bahan yang masih sedikit pengetahuan tentang masak, khususnya saya, wkwkwkwk. Jadinya lebih pilih pesan online deh.

Nah untuk pesan menu kali ini saya coba pesan minuman dari Arum Coffee. Bagi kamu yang belum tahu, Arum Coffee merupakan kafe/kedai kopi yang ada di kota medan yang menawarkan kopi kekinian sebagai menu andalannya. Lokasinya berada di jalan Gatot Subroto yang bisa kamu kunjungi bila ingin menikmatinya bersama teman.

Balik ke cerita nih. Tuk Arum Coffee, saya memesan Arum Latte, Matcha, dan Brew-Le. Tuk tampilannya masih sesuai dengan ekspektasi saya dengan desain ala-ala stempel gitu, jadinya mudah di ingat saat mencarinya. Oiya tuk tampilannya bisa kamu lihat di bawah ini

Melihat Kemasan dan Rasa dari Arum Coffee - Minuman 01
Arum Latte, 20K

Melihat Kemasan dan Rasa dari Arum Coffee - Minuman 02
Matcha, 28K

Melihat Kemasan dan Rasa dari Arum Coffee - Minuman 03
Brew-Le atau Cold Brew, 25K

Untuk rasa, saya cenderung suka Matcha dibandingkan Brew-Le maupun Arum Latte, soalnya kedua minuman itu ternyata kopi yang masih belum terbiasa sama saya. Memang kedua kopi ini sudah dicampur seperti Brew-le ditambah sunkist dan Arum Latte ditambah susu, tapi karena lebih terbiasa dengan teh jadi saya lebih suka Matcha. Jadi kembali kepada selera deh.

Melihat Kemasan dan Rasa dari Arum Coffee - Minuman 04
Menu yang di pesan

Oke langsung saja pada kesimpulan. Untuk tampilan kemasan saya suka karena desainnya minimalis dengan gaya stempel yang bikin saya mudah ingat. Terus tampilan minumannya saat tiba masih sesuai dengan akun sosmed yang saya lihat, bikin saya selera. Nah cerita rasa kembali pada selera karena saya lebih suka teh dibandingkan kopi. Namun bila kamu suka kopi, Arum Coffee cocok untukmu.

Nah segitu saja dulu cerita singkat saya mencoba Arum Coffee. Akhirnya kata, semoga kamu ikut mencoba~


Catatan
Lokasi di jalan Gatot Subroto No. 21 (Monumen Guru Patimbus dekat jalan S. Parman)
Buka mulai jam 08.00-18.00 wib
Instagram: @arumcoffee.id

Sunday 12 July 2020

Pengalaman Menjadi Freelance di Situs Medan Food Blog

Pengalaman Menjadi Freelance di Situs Medan Food Blog

Pengalaman Menjadi Freelance di situs Medan Food Blog

Kalau cerita kuliner, rasanya tiada habis-habisnya karena ada saja kafe yang bisa saya kunjungi. Apalagi setelah pandemi Corona dan New Normal, bikin dunia kuliner semakin bervariasi, contohnya video cara memasak, aneka mengolah bumbu dapur, cara foto makanan selama New Normal dan masih banyak lagi. Pokoknya ada aja deh yang bikin saya menggugah selera.

Tapi kali ini saya tidak cerita pengalaman mencicip makanan, melainkan pengalaman saya bisa ikut mencoba (review/ulas) makanan, salah satunya menjadi freelance di situs kuliner yang bernama "Medan Food Blog". Mungkin kamu sudah tahu karena di bio blogger saya menampilkan situs kuliner ini, tapi gak ada salahnya kan saya cerita?

Pengalaman Menjadi Freelance di situs Medan Food Blog - Bio Blogger
Bio saya di blogger.com

Pengalaman Gabung di Medan Food Blog

Medan Food Blog merupakan situs/blog yang membahas seputar kuliner di kota Medan. Tampilan situsnya sederhana dan terbilang lengkap untuk sosial media-nya seperti facebook, instagram, twitter dan youtube. Mungkin yang paling menarik dari situs ini adalah informasinya yang gak mutar-mutar dan sesuai dengan kebutuhan saya. Jadinya pingin gabung deh

Pengalaman Menjadi Freelance di situs Medan Food Blog - Situs Medan Food Blog
Medan Food Blog

Akhirnya setelah berjumpa dengan pemiliknya, saya pun meminta ijin bergabung dan beruntung ternyata dia lagi mencari saya juga jadinya bisa langsung gabung deh (beruntung banget). Untuk awalnya, masih diijinkan untuk melihat-lihat dulu atau sebutannya magang kali.

Selama fase magang, kebanyakan saya melihat cara mengambil foto makanan dan informasi yang dibutuhkan seputar kuliner seperti harga, lokasi dan waktu buka. Sisanya mengenai penampilan dan komunikasi agar semakin yakin bertemu pemilik kafe.

Nah setelah selesai fase magang, saya pun menjadi freelance di Medan Food Blog. Untuk fase ini, saya sering diajak pergi makan, baik itu di dalam/luar kota Medan asal saya mampu. Untuk kegiatan freelance-nya cukup banyak, ada menulis, bikin caption di instagram hingga mendokumentasikan kegiatan namun kebanyakan saya mengambil foto tuk dokumentasi. Makanya jangan heran mengapa saya bisa menulis kuliner di blog ini.

Selain memiliki pengalaman freelance, pengalaman yang bikin berkesan di Medan Food Blog adalah bertemu dengan teman dan relasinya. Disini saya jadi belajar tentang kopi, teh dan coklat walaupun saya tidak paham, tapi saya jadi tahu dasar-dasarnya. Tahu konten yang lagi tren seperti bikin video kreatif, bahkan jadi tahu berbagai promo dan kondisi kuliner di kota Medan. Pokoknya banyak manfaat deh

Tantangan di Medan Food Blog

Tantangan yang paling berasa adalah ketika terjadi tawar-menawar saat berjumpa klien, baik itu pemilik kafe ataupun jualan online (daring). Disini kita harus mendengarkan permintaan klien dan menyesuaikan dengan kemampuan kita agar di waktu mendatang tidak terjadi kesalahan (miskomunikasi). Selain itu harga dan waktu juga harus dikondisikan agar tugas tidak menumpuk, jadinya harus disesuaikan terlebih dahulu dengan kemampuan.

Untuk tantangan lainnya, mungkin menanggapi pertanyaan followers seputar kuliner misalnya kafe A makannya apa yang rekomendasi atau di jalan Z tempat makan apa yang direkomendasikan. Nah disini peluang saya untuk mencari konten untuk saya review.

Akhir Kata Untuk Medan Food Blog

Untuk Medan Food Blog bisa saya katakan berhasil menambah pengalaman saya, khususnya kuliner dan fotografi. Karena berkat situs ini, saya jadi sering mendalami fotografi dan desain yang semuanya fokus di marketing (pemasaran). Harapannya semoga Medan Food Blog punya produk atau bisnis lain agar semakin menambah/memperkaya portofolionya.

Oke segitu saja dulu pengalaman saya menjadi freelance di situs Medan Food Blog. Semoga kamu yang membacanya mendapatkan manfaat~