Wednesday 29 July 2020

Melihat Kemasan dan Rasa dari Arum Coffee

Melihat Kemasan dan Rasa dari Arum Coffee

Melihat banyak tempat makan dan kafe yang menawarkan menu andalannya lewat online (daring), membuat saya penasaran dengan tampilan dan rasanya. Soalnya sering nih makanan atau minuman yang kita pesan secara online gak sesuai ekspektasi seperti minuman dingin begitu dipesan es jadi cair atau makanan yang seharusnya banyak topping, eh gak sesuai keinginan. Hal ini bikin kita berpikir "Mending bikin sendiri aja".

Permasalahannya, sering terkendala dengan alat yang kita punya seperti tidak tersedia atau memilih bahan yang masih sedikit pengetahuan tentang masak, khususnya saya, wkwkwkwk. Jadinya lebih pilih pesan online deh.

Nah untuk pesan menu kali ini saya coba pesan minuman dari Arum Coffee. Bagi kamu yang belum tahu, Arum Coffee merupakan kafe/kedai kopi yang ada di kota medan yang menawarkan kopi kekinian sebagai menu andalannya. Lokasinya berada di jalan Gatot Subroto yang bisa kamu kunjungi bila ingin menikmatinya bersama teman.

Balik ke cerita nih. Tuk Arum Coffee, saya memesan Arum Latte, Matcha, dan Brew-Le. Tuk tampilannya masih sesuai dengan ekspektasi saya dengan desain ala-ala stempel gitu, jadinya mudah di ingat saat mencarinya. Oiya tuk tampilannya bisa kamu lihat di bawah ini

Melihat Kemasan dan Rasa dari Arum Coffee - Minuman 01
Arum Latte, 20K

Melihat Kemasan dan Rasa dari Arum Coffee - Minuman 02
Matcha, 28K

Melihat Kemasan dan Rasa dari Arum Coffee - Minuman 03
Brew-Le atau Cold Brew, 25K

Untuk rasa, saya cenderung suka Matcha dibandingkan Brew-Le maupun Arum Latte, soalnya kedua minuman itu ternyata kopi yang masih belum terbiasa sama saya. Memang kedua kopi ini sudah dicampur seperti Brew-le ditambah sunkist dan Arum Latte ditambah susu, tapi karena lebih terbiasa dengan teh jadi saya lebih suka Matcha. Jadi kembali kepada selera deh.

Melihat Kemasan dan Rasa dari Arum Coffee - Minuman 04
Menu yang di pesan

Oke langsung saja pada kesimpulan. Untuk tampilan kemasan saya suka karena desainnya minimalis dengan gaya stempel yang bikin saya mudah ingat. Terus tampilan minumannya saat tiba masih sesuai dengan akun sosmed yang saya lihat, bikin saya selera. Nah cerita rasa kembali pada selera karena saya lebih suka teh dibandingkan kopi. Namun bila kamu suka kopi, Arum Coffee cocok untukmu.

Nah segitu saja dulu cerita singkat saya mencoba Arum Coffee. Akhirnya kata, semoga kamu ikut mencoba~


Catatan
Lokasi di jalan Gatot Subroto No. 21 (Monumen Guru Patimbus dekat jalan S. Parman)
Buka mulai jam 08.00-18.00 wib
Instagram: @arumcoffee.id

Sunday 12 July 2020

Pengalaman Menjadi Freelance di Situs Medan Food Blog

Pengalaman Menjadi Freelance di Situs Medan Food Blog

Pengalaman Menjadi Freelance di situs Medan Food Blog

Kalau cerita kuliner, rasanya tiada habis-habisnya karena ada saja kafe yang bisa saya kunjungi. Apalagi setelah pandemi Corona dan New Normal, bikin dunia kuliner semakin bervariasi, contohnya video cara memasak, aneka mengolah bumbu dapur, cara foto makanan selama New Normal dan masih banyak lagi. Pokoknya ada aja deh yang bikin saya menggugah selera.

Tapi kali ini saya tidak cerita pengalaman mencicip makanan, melainkan pengalaman saya bisa ikut mencoba (review/ulas) makanan, salah satunya menjadi freelance di situs kuliner yang bernama "Medan Food Blog". Mungkin kamu sudah tahu karena di bio blogger saya menampilkan situs kuliner ini, tapi gak ada salahnya kan saya cerita?

Pengalaman Menjadi Freelance di situs Medan Food Blog - Bio Blogger
Bio saya di blogger.com

Pengalaman Gabung di Medan Food Blog

Medan Food Blog merupakan situs/blog yang membahas seputar kuliner di kota Medan. Tampilan situsnya sederhana dan terbilang lengkap untuk sosial media-nya seperti facebook, instagram, twitter dan youtube. Mungkin yang paling menarik dari situs ini adalah informasinya yang gak mutar-mutar dan sesuai dengan kebutuhan saya. Jadinya pingin gabung deh

Pengalaman Menjadi Freelance di situs Medan Food Blog - Situs Medan Food Blog
Medan Food Blog

Akhirnya setelah berjumpa dengan pemiliknya, saya pun meminta ijin bergabung dan beruntung ternyata dia lagi mencari saya juga jadinya bisa langsung gabung deh (beruntung banget). Untuk awalnya, masih diijinkan untuk melihat-lihat dulu atau sebutannya magang kali.

Selama fase magang, kebanyakan saya melihat cara mengambil foto makanan dan informasi yang dibutuhkan seputar kuliner seperti harga, lokasi dan waktu buka. Sisanya mengenai penampilan dan komunikasi agar semakin yakin bertemu pemilik kafe.

Nah setelah selesai fase magang, saya pun menjadi freelance di Medan Food Blog. Untuk fase ini, saya sering diajak pergi makan, baik itu di dalam/luar kota Medan asal saya mampu. Untuk kegiatan freelance-nya cukup banyak, ada menulis, bikin caption di instagram hingga mendokumentasikan kegiatan namun kebanyakan saya mengambil foto tuk dokumentasi. Makanya jangan heran mengapa saya bisa menulis kuliner di blog ini.

Selain memiliki pengalaman freelance, pengalaman yang bikin berkesan di Medan Food Blog adalah bertemu dengan teman dan relasinya. Disini saya jadi belajar tentang kopi, teh dan coklat walaupun saya tidak paham, tapi saya jadi tahu dasar-dasarnya. Tahu konten yang lagi tren seperti bikin video kreatif, bahkan jadi tahu berbagai promo dan kondisi kuliner di kota Medan. Pokoknya banyak manfaat deh

Tantangan di Medan Food Blog

Tantangan yang paling berasa adalah ketika terjadi tawar-menawar saat berjumpa klien, baik itu pemilik kafe ataupun jualan online (daring). Disini kita harus mendengarkan permintaan klien dan menyesuaikan dengan kemampuan kita agar di waktu mendatang tidak terjadi kesalahan (miskomunikasi). Selain itu harga dan waktu juga harus dikondisikan agar tugas tidak menumpuk, jadinya harus disesuaikan terlebih dahulu dengan kemampuan.

Untuk tantangan lainnya, mungkin menanggapi pertanyaan followers seputar kuliner misalnya kafe A makannya apa yang rekomendasi atau di jalan Z tempat makan apa yang direkomendasikan. Nah disini peluang saya untuk mencari konten untuk saya review.

Akhir Kata Untuk Medan Food Blog

Untuk Medan Food Blog bisa saya katakan berhasil menambah pengalaman saya, khususnya kuliner dan fotografi. Karena berkat situs ini, saya jadi sering mendalami fotografi dan desain yang semuanya fokus di marketing (pemasaran). Harapannya semoga Medan Food Blog punya produk atau bisnis lain agar semakin menambah/memperkaya portofolionya.

Oke segitu saja dulu pengalaman saya menjadi freelance di situs Medan Food Blog. Semoga kamu yang membacanya mendapatkan manfaat~

Tuesday 30 June 2020

City Ice Cream di Mall Centre Point Medan

City Ice Cream di Mall Centre Point Medan

Perjalanan New Normal berlanjut. Jika kemarin saya mengulas The Coffee Crowd, kali ini saya akan ulas City Ice Cream dengan lokasi yang sama, Mall Centre Point Medan. Nah biar gak lama-lama, langsung kita ulas kondisinya.

City Ice Cream di Mall Centre Point Medan
City Ice Cream di Mall Centre Point Medan

City Ice Cream berlokasi di ruko Centre Point, lumayan dekat dengan Mall Centre Point karena langsung terhubung dengan tempat parkir, jadi kamu gak capek mencarinya. Untuk tampilannya juga mencolok dengan logo Ice Cream khasnya, bikin kamu semakin mudah menebak tempatnya.

City Ice Cream di Mall Centre Point Medan - Bagian Luar
Bagian luar

Dari luar terlihat lokasinya seperti biasa. Mungkin yang bikin kafe ini beda ada di Box Ice Cream-nya dibandingkan kafe lain.

City Ice Cream di Mall Centre Point Medan - Bagian Dalam
Bagian dalam

Beralih bagian ruangannya, terlihat cukup luas. Kamu bisa pilih tempat sesuai keinginanmu, baik itu untuk teman, rekan kerja hingga keluarga. Tuk desain kesannya masih biasa saja, mungkin tuk kedepannya bisa dibikin doodle art atau dekorasinya yang memanjakan mata pengunjung.

Nah lihat-lihat ruangannya, bikin saya penasaran dengan makanan. Tuk makanannya ini dia

City Ice Cream di Mall Centre Point Medan - Menu 01
Hot Chocolate, 19K

City Ice Cream di Mall Centre Point Medan - Menu 02
Black Forest Sundae, 25K

City Ice Cream di Mall Centre Point Medan - Menu 03
Maple Butter Pancake, 25K

Untuk rasa masih sesuai dengan selera. Tapi kalau di tanya akan mencoba tempat ini kembali, mungkin memerlukan waktu yang lama. Soalnya saya termasuk orang yang suka makanan berat dibandingkan makanan ringan.

Nah begiutulah ulasan City Ice Cream di Mall Centre Point. Bagi kamu yang suka makanan ringan seperti Ice Cream bisa mampir ke tempat ini.



Catatan
Lokasi di ruko Centre Point, Medan
Instagram: @city.ice.crame.official
Foto menggunakan smartphone Realme 3

Tuesday 23 June 2020

Mampir di The Coffee Crowd Mall Centre Point

Mampir di The Coffee Crowd Mall Centre Point

Sekarang kondisi kembali normal setelah pandemi Corona. Berbagai aktifitas mulai kelihatan seperti banyaknya kendaraan, orang lalu-lalang dan tentu saja kafe/tempat makan mulai berbukaan. Bikin saya penasaran dengan kondisi tempat makan setelah pandemi ini.

Nah untuk tempat makannya, saya pilih Mall Centre Point karena selain melihat tempat makan, bisa melihat kondisi lainnya seperti suasana Mall, kebutuhan pengunjung hingga potensi usaha yang bisa saya coba (siapa tahu cocok sama saya).

Sampai di lokasi terlihat suasana masih sepi. Saya pun coba keliling Mall ini dan mencoba tiap lantainya, hasilnya tetap sepi. Mungkin penyebab Mall ini sunyi karena

  1. Imbas dari pandemi Corona
  2. Toko di Mall yang memilih tutup sampai kembalinya pengunjung secara normal
  3. Pengunjung belum terbiasa mengikuti protokol kesehatan yang disediakan


Solusi dari masalah ini, mungkin pengunjung mau mengikuti protokol kesehatan yang disediakan atau toko yang sudah buka menawarkan promo yang menggoda seperti diskon atau memberikan layanan khusus setelah pandemi agar pengunjung tidak perlu repot mengikuti protokol yang ada.

Nah setelah melihat Mall-nya, giliran mencari tempat makannya. Untuk tempat makannya, saya bersama saudara pilih The Coffee Crowd. Kalau ditanya alasannya, menu-nya terbilang lengkap, tempatnya cukup luas dan menyediakan protokol kesehatan. Jadinya gak ribet deh.

Mampir di The Coffee Crowd Mall Centre Point
The Coffee Crowd

The Coffee Crowd berada di lantai LG (Lower Ground). Lantai ini cukup banyak tempat makannya sekaligus memiliki akses menuju tempat parkir, bikin kamu tidak ribet mencari tempat makan.

Tuk tampilannya, The Coffee Crowd cukup menarik karena menyajikan tempat sesuai kebutuhan seperti teman dan keluarga. Terus untuk desainnya juga gak kalah dengan kafe lain karena di desain vintage yang membuat kafe ini semakin berkesan.

Mampir di The Coffee Crowd Mall Centre Point - Ruangan
Ruangan The Coffee Crowd

Beralih ke menu-nya, kamu bisa melihat buku menu terlebih dahulu. Dalam buku menu mereka cukup banyak masakan yang disajikan, mulai dari lokal hingga mancanegara tersedia yang semuanya telah disesuaikan dengan di lidah lokal. Jadinya tinggal pilih sesuai selera deh.

Mampir di The Coffee Crowd Mall Centre Point - Buku Menu
Buku menu The Coffee Crowd

Tuk menu, saya pesan Kwetiau Hotplate Sapi Lada Hitam sedangkan saudara saya pesan Mie Hotplate Seafood Singapore yang dibarengi Lemon Tea. Tuk tampilannya, bisa kamu lihat di bawah ini.

Mampir di The Coffee Crowd Mall Centre Point - Menu 01
Kwetiau Hotplate Sapi Lada Hitam

Kwetiau Hotplate Sapi Lada Hitam. Kwetiau-nya tidak lebar dan tebal yang bikin saya sering mengolesinnya dengan kuah lada hitam. Terus kuahnya juga nikmat yang bikin kwetiau dan bahan lainnya seperti jamur, tomat, paprika hingga daging sapi bisa dinikmati.

Mampir di The Coffee Crowd Mall Centre Point - Menu 02
Mie Hotplate Seafood Singapore

Selanjutnya Mie Hotplate Seafood Singapore. Pesanan saudara saya cukup nikmat rasanya, ada pedas-manisnya namun tetap menggoda. Pas saya tanya ke saudara mengapa dia memesan ini, karena menu ini termasuk menu rekomendasi. Jadi bagi kamu yang mampir kesini, bisa mencoba menu yang satu ini.

Mampir di The Coffee Crowd Mall Centre Point - Menu 03

Nah kesimpulannya tempat ini cocok tuk teman dan keluarga karena tempatnya luas dan menu yang ditawarkan cukup bervariasi yang bisa disesuaikan dengan selera. Bagi kamu yang ingin mencobanya, mungkin sekarang waktu yang tepat mengingat suasananya yang masih sunyi, cocok bagi kamu yang butuh suasana tenang di Mall.

Akhir kata, semoga ulasan ini memberimu manfaat.


Catatan
Lokasi di Mall Centre Point, LT. LG
Harga mulai 38K
Instagram : @thecoffeecrowdofficial
Foto menggunakan smartphone Realme 3 dan foto makanan menggunakan Infinix Hot 7 Pro

Sunday 21 June 2020

Yagami Ramen: Menikmati Kuliner dan Anime Sekaligus

Yagami Ramen: Menikmati Kuliner dan Anime Sekaligus

Kondisi kembali normal, saya pun kembali melakukan aktifitas seperti biasanya. Untuk aktifitas blog ini tentu kamu sudah tahu kan? Yap, mengulas kuliner di sekitar saya.

Nah kali ini saya mencoba Yagami Ramen yang berada di Plaza Medan Fair sekaligus melihat kondisinya. Oke biar gak berlama-lama, yuk kita ulas

Yagami Ramen: Menikmati Kuliner dan Anime Sekaligus
Yagami Ramen

Yagami Ramen berada di Plaza Medan Fair lantai 2, daerah sini cukup ramai tempat makannya yang membuat kamu bisa pilih tempat makan. Selain banyaknya tempat makan, ada juga toko buku, jadinya kamu bisa nunggu teman yang telat deh.

Yagami Ramen: Menikmati Kuliner dan Anime Sekaligus - Ruangan
Ruangan Yagami Ramen

Menjadi lokasi yang strategis di plaza, apa sesuai dengan ruangannya? Tuk ruangannya, tidak sekedar ala Asia tapi tersedia poster animasi seperti Naruto dan One Piece. Malahan saat saya mengamati sekitarnya, channel televisi yang disajikan anime populer seperti Bleach, Naruto, One Piece, Doraemon dan masih banyak lagi, bikin saya bisa menikmati kuliner dan anime sekaligus.

Melihat ruangannya tentu gak lupa dengan makanannya. Tuk makanannya saya pesan Gyo Donburi dan Beef Teriyaki, sedangkan minumannya Milo Dinosaurus dan Lemon Tea. Tuk tampilannya seperti ini.

Yagami Ramen: Menikmati Kuliner dan Anime Sekaligus - Minuman 01
Milo Dinosaurus

Yagami Ramen: Menikmati Kuliner dan Anime Sekaligus - Minuman 02
Lemon Tea

Yagami Ramen: Menikmati Kuliner dan Anime Sekaligus - Makanan 01
Beef Teriyaki

Yagami Ramen: Menikmati Kuliner dan Anime Sekaligus - Makanan 02
Gyu Donburi

Bagaimana rasanya? Cocok sama saya, terutama Gyu Donburi-nya yang rasa telur dan dagingnya menyatu, sedangkan minumannya Lemon Tea karena saya suka lemon. Apalagi tempatnya dilengkapi anime khas Jepang, bikin saya betah berlama-lama di Yagami Ramen sambil mencoba menu lainnya. Jadinya lengkap deh

Nah begitulah ulasan/review saya mencoba Yagami Ramen. Bagi kamu yang suka budaya Jepang seperti anime, bisa mampir kesini.


Catatan
Harga mulai 25K
Instagram: @yagamiramenmedan
Foto menggunakan smartphone Realme 3

Thursday 18 June 2020

Review Realme 3 Setelah Pemakaian Satu Tahun

Review Realme 3 Setelah Pemakaian Satu Tahun

Dulu saya sempat mengulas smartphone Realme 3 karena penasaran dengan smartphone yang satu ini dan hasilnya cocok dengan kebutuhan saya sehari-hari. Sekarang tidak terasa sudah satu tahun saya bersamanya yang membuat saya ingin mengulasnya kembali sesuai dengan komentar Mas Sopyan Nc.

Review Realme 3 Setelah Pemakaian Satu Tahun

Lantas bagaimana dengan kondisinya sekarang? Apakah banyak kekurangannya? Atau masih bisa pakai tuk tahun mendatang? Nah bagi kamu yang penasaran, bisa kamu simak review Realme 3 setelah pemakaian satu tahun disini

Kelebihan

Desain masih bisa diandalkan. Meskipun banyak keluaran hape terbaru menggunakan desain kekinian seperti fingerprint di sisi/samping atau di dalam layar smarphone dan desain kamera depan terbaru. Tuk smartphone ini masih menggunakan desain kamera depan water drop dengan layar 6.2 inci yang cukup lega saat bermain game dan multitasking.

Review Realme 3 Setelah Pemakaian Satu Tahun - Desain
Desain masih cocok tuk sekarang

Software terbaru dan Android 10. Cukup menyenangkan bisa mendapatkan pembaruan terbaru yang bikin saya ikut merasakan perbaruan terbaru seperti perubahan tampilan Realme dan fitur-fitur yang tersedia di Android 10 salah satunya fitur dark mode. Untuk pembaruan dari Realme, saya lihat UI (tampilan antar muka) berubah menjadi lebih sederhana, begitu juga font dan ikon-nya.

Review Realme 3 Setelah Pemakaian Satu Tahun - UI dan Android 10
Realme UI dan Android 10

Hardware yang masih bisa diandalkan, khususnya untuk bermain game maupun edit foto dan video lewat aplikasi. Aplikasi edit juga berjalan baik tanpa potongan fitur yang mengganggu seperti Inshot, Lightroom, Kinemaster, Snapseed, Canva, VUE, CapCut dan masih banyak lagi. Untuk aplikasi sosial media pun lancar jaya berkat chipset mediatek Helio P60 yang dikenal baik performanya dan adem saat digunakan multitasking. Nah ini dia foto dan video game singkatnya

Review Realme 3 Setelah Pemakaian Satu Tahun - Performa game
Moba Legend


Baterai tetap bandel. Sudah satu tahun berlalu, baterai 4.230 mah ini masih bisa diandalkan. Saya menggunakan smartphone ini untuk bermain game, edit foto/video, mengurus akun hingga jualan di marketplace. Menariknya hape ini cukup lama tahannya dengan pemakaian bisa 12 jam ala saya. Dan jika dipaksa nonton tutorial di Youtube dan Tiktok sekalian browsing dengan aktifitas lainnya, bisa tahan 8-10 jam. Oiya tuk tampilan penggunaanya ini dia

Review Realme 3 Setelah Pemakaian Satu Tahun - Daya baterai 01
Penggunaan bermain Mobile Legend turun 30%

Review Realme 3 Setelah Pemakaian Satu Tahun - Daya baterai 02
Penggunaan satu harian, bisa menembus 10 jam


UI/tampilan aplikasi kamera semakin fresh. Fitur ini cocok bagi kamu yang suka fotografi karena tampilan sudah dibikin fresh. Namun bukan berarti fotografer saja yang mendapatkan manfaatnya, pengguna biasa juga ikut merasakannya. Soalnya, tampilan aplikasinya cukup mudah kita pahami. Bikin semua pengguna bisa deh

Review Realme 3 Setelah Pemakaian Satu Tahun - Aplikasi kamera
Tampilan aplikasi kamera Realme 3

Oiya, tuk hasil fotonya bisa kamu lihat di bawah ini

Review Realme 3 Setelah Pemakaian Satu Tahun - Mode foto 01
Kiri ke kanan: mode auto, mode crhoma boost, mode HDR, mode HDR + crhoma boost dan mode night scape

Review Realme 3 Setelah Pemakaian Satu Tahun - Mode foto 02
Kiri mode auto, kanan night scape
Gimana hasilnya, lumayan kan di tahun sekarang?

Kekurangan

Ramah dengan sidik jari, sudah menjadi hal biasa untuk smartphone yang memiliki body berbahan polikarbonat (plastik) dan ini menjadi satu kekurangannya yang membuat banyak orang lebih memilih smartphone dengan bahan kaca atau metal. Walaupun begitu, kamu bisa mengakalinya dengan skin protector agar tampilannya kembali baik.

Review Realme 3 Setelah Pemakaian Satu Tahun - kekurangan
Tidak hanya ramah sidik jari, tapi ramah juga dengan jamur. Solusinya bisa melindunginya dengan skin tambahan

Fitur video masih minim. Harapannya, semoga di update/pembaruan berikutnya, pihak Realme bisa menambahkan fitur video di Realme 3 seperti menambahkan fitur frame. Masak, fitur kameranya aja yang komplit

Butuh memori lebih besar. Dari semua kekurangan yang saya sebutkan, kekurangan ini merupakan kekurangan fatal bagi saya karena aktifnya saya menggunakan smartphone ini. Sebenarnya bisa diatasi dengan membeli versi 4/64 GB, namun dana hanya cukup membeli versi 3/32. Jadinya saya harus mikir kembali tuk mencari smartphone dengan ram dan internal besar agar performanya bisa sesuai dengan yang saya harapkan.

Kesimpulan

Smartphone Realme 3 bisa dikatakan memenuhi kebutuhan saya, mulai bermain game, sosmed ria, jualan di marketplace, hingga editing. Ketahanan baterai dan performanya juga baik yang membuat saya adem menggunakannya. Tapi satu aja kekurangannya, yaitu memorinya yang kecil yang membuat saya berpikir tuk mencari penggantinya.

Nah bila kamu berpikiran sama, kamu bisa mencoba Realme 5 atau Redmi Note 8 yang memiliki performa lebih baik dari Realme 3. Fiturnya juga lebih banyak yang baru, jadi banyak yang bisa di coba. Namun bila kamu kepikiran tuk memakainya 3-5 tahun kedepan, mungkin hape 2,8 - 3 juta keatas bisa jadi pilihan karena desain dan tampilan baru, fitur semakin modern dan gak lupa memori yang ditawarkan lebih besar. Jadinya kamu tidak kepikiran ganti smartphone lagi

Oke segitu saja dulu pengalaman saya menggunakan Realme 3 setelah pemakaian satu tahun. Semoga review/ulasan smartphone ini bermanfaat

Catatan:

  • Setelah update/pembaruan ke Realme UI/Android 10, masalah touch delay sudah teratasi
  • Tersedia fitur portrait/bokeh, time slape, slo-mo dan panorama, namun tidak saya ulas karena jarang menggunakannya
  • Fitur Game Space semakin baik karena bisa menampilkan video muka

Friday 12 June 2020

Edisi Pesan Pempek Secara Daring (Online) di @PempekSriwijayaMedan

Edisi Pesan Pempek Secara Daring (Online) di @PempekSriwijayaMedan

Kembali mencoba kuliner secara daring (online) nih. Kemarin mencoba @SerbaSelera dan @Kwetiau.Polos yang menyajikan makanan ringan dan berat. Kali ini mencoba @PempekSriwijayaMedan dengan mencoba Pempek sebagai menu rekomendasi dari mereka. Nah bagi kamu yang penasaran, yuk simak lewat blog ini.

Edisi Pesan Pempek Secara Daring (Online) di @PempekSriwijayaMedan
Pempek Sriwijaya Medan

@PempekSriwijayaMedan sudah ada sejak 1999 dan menggunakan resap asal Palembang. Semua informasi ini bisa kamu temukan saat membuka profilnya di Instagram.

Hal menarik dari profilnya, kamu bisa lihat informasinya yang lengkap. Mulai dari Bio-nya hingga highlight-nya yang sesuai kebutuhan pembeli yang ingin memesannya secara daring (online). Bikin saya tidak perlu mencari informasi lainnya lewat browsing.

Nah puas lihat profil-nya, waktunya memesan. Tuk pesanan, saya coba pempek Ada'an dan Lenjer. Tuk tampilannya, bisa kamu lihat di bawah ini.

Edisi Pesan Pempek Secara Daring (Online) di @PempekSriwijayaMedan - Kemasan
Packing Pempek Sriwijaya Medan

Edisi Pesan Pempek Secara Daring (Online) di @PempekSriwijayaMedan - Isi
Isi kemasan

Edisi Pesan Pempek Secara Daring (Online) di @PempekSriwijayaMedan - Tampilan
Pempek Ada'an dan Lenjer

Kalau lihat tampilan dan kemasannya, cukup menjanjikan karena kemasan yang ditampilkan cukup bagus dengan tampilan 3D pempek-nya, sedangkan bahannya juga cukup solid jadi cukup sulit penyot saat tertimpa tangan secara tidak sengaja.

Selain kemasannya yang bagus, pempek yang di pesan juga dalam keadaan fresh, bikin kamu yang memasak bisa sesuai selera. Oiya mengenai rasanya, saya tidak bisa menilainya dengan jelas karena saya yang masak, jadi gak bisa banyak cerita deh. (Sorry, karena jarang masak)

Nah begitulah pengalaman saya mencoba Pempek dari @PempekSriwijayaMedan. Bagi kamu yang ingin memesannya, sudah tersedia di aplikasi ojol, jadinya tinggal pesan.

Akhir kata, semoga pengalaman ini bisa memberi manfaat.

Catatan:
Instagram: @pempeksriwijayamedan
Foto menggunakan kamera Olympus E-PL6