Monday 18 February 2019

Pengalaman dan Tantangan Bekerja di Big Bad Wolf Medan

Pengalaman dan Tantangan Bekerja di Big Bad Wolf Medan

Big Bad Wolf (BBW), mungkin sudah banyak yang tahu tentang pameran buku ini yang memberikan diskon besar-besaran dan buku yang lumayan komplit (iya lumayan aja, tidak sampai wow). Untungnya lagi banyak buku yang berasal dari luar negeri yang membuat kita tidak perlu capek mencarinya di internet. Jadi banyak deh yang penasaran dengan pameran buku ini, begitu juga dengan diriku.

Nah penasaran dengan pamerannya, tentu saja aku mencarinya di internet dan media sosial agar tahu kapan waktunya memborong buku di pameran tersebut. Sambil mencarinya di dunia maya, saudaraku menemukan adanya lowongan kerja (rekrutmen) menjadi kru BBW selama 10 hari di Lanud Soewondo, kota Medan.

Berarti kamu dan saudaramu ikut dong?

Rencana awalnya memang seperti itu, namun karena waktu kuliah saudaraku lumayan padat terpaksa dibatalkannya untuk mendaftar kru di BBW. Sedangkan diriku ogah-ogahan mengikuti rekrutmen tersebut, walaupun ujung-ujungnya ikut juga karena penasaran dengan kegiatan BBW dibalik layar. Nah dari sinilah alur pendaftaran BBW ku mulai.

Pengalaman dan Tantangan Bekerja di Big Bad Wolf Medan

Awal Mula Mendaftar

Sebelumnya sudah kukatakan kalau diriku mengikuti BBW dalam keadaan ogah-ogahan. Alasannya bukan karena saudaraku tidak bisa ikut melainkan sudah ada pekerjaan yang membuatku bisa bekerja dibalik layar seperti menulis blog (Narablog). Namun semua itu sirna karena rekrutmen BBW di Medan menyediakan 3 shift yang membuatku bisa menyesuaikan waktu sambil menulis blog. Untuk shift-nya terbagi tiga yaitu pagi, siang dan malam dengan rentang kerja masing-masing selama 8 jam.

Akhirnya kuputuskan shift yang sesuai dengan waktuku yaitu malam hari. Aku pun langsung melakukan pendaftaran rekrutmen BBW. Untuk persyaratannya, seingatku seperti ini persyaratannya:

  • Pas foto 4x6
  • Surat Keterangan Catatan Kepolisian (SKCK), asli dengan tanda tangan dan stempel
  • Surat Keterangan Mahasiswa (bagi yang sedang kuliah), asli dengan tanda tangan dan stempel
  • Fotokopi ijazah (bagi yang sudah lulus), telah dilegalisir
  • Surat Keterangan Domisili (dikeluarkan oleh RT/RW), asli dengan tanda tangan dan stempel
  • Fotokopi KTP
  • Fotokopi Kartu Keluarga
  • Fotokopi buku tabungan (halaman utama dengan menunjukkan nomor rekening dan nama pemilik rekening)

Oiya, untuk pendaftarannya bisa mendaftar dari website atau langsung menuju lokasi rekrutmen. Untuk lokasinya terbagi 3 tempat yang masing-masing sesuai jadwal seperti Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU di Mikie Wijaya Hall (tanggal 17 Oktober), UMA I di Aula UMA I (tanggal 18 oktober) dan UNIMED di VIP Room (tanggal 19 Oktober). Jadi bisa disesuaikan dengan waktunya

Untuk tahapan seleksinya, langsung wawancara tanpa ujian tertulis.

Pengalaman Mengikuti Seleksi

Lokasi mengikuti seleksi seperti yang dibahas sebelumnya, terbagi 3 tempat dengan waktu yang berbeda juga. Untuk tempatku, kupilih lokasi USU di Mikie Wijaya Hall. Alasanku memilih USU karena pada tanggal tersebut waktuku kosong, sedangkan tanggal yang lain sudah terisi janji. Jadinya, langsung ke lokasi deh

Pengalaman dan Tantangan Bekerja di Big Bad Wolf Medan - Menuju tempat seleksi
Pindah lokasi

Saat sampai di lokasi, entah kenapa lokasinya berpindah tempat. Setelah bertanya kepada satpam, ternyata ruangan Mikie kedatangan dosen dari pulau Jawa. Akhirnya aku langsung menuju lokasi sambil bertanya kepada mahasiswa USU lokasi pendaftaran kru BBW.

Sampai di lokasi yang sebenarnya, Aula FEB-USU. Ternyata ada pemilihan mahasiswa yang bila kuperhatikan semacam pemilihan Dewan Mahasiswa (DEMA), soalnya mading di kampus tersebut lagi membahas pemilihan mahasiswa. Aku pun bertanya kembali dengan mahasiswa USU tentang pendaftaran kru Big Bad Wolf. Ternyata berada di belakang pemilihan mahasiswa (Huufftt... capeknya nyari lokasi seleksi doang)

Setelah betul-betul mencari tempat seleksi dengan bertanya kepada mahasiswa disana, akhirnya masuklah diriku ke tempat seleksi. Sebelum masuk, kita harus menyerahkan berkas kepada panitia seleksi agar bisa ikut interview.

Untuk seleksinya kita langsung interview berdasarkan urutan datang lebih cepat. Sedangkan interview-nya sangat disarankan bahasa inggris. Adapun alasan mengapa harus bisa bahasa inggris karena akan ada beberapa orang yang bekerja di BBW menggunakan bahasa inggris. Tapi bila tidak bisa atau sulit mengucapkannya, bisa menggunakan bahasa indonesia.

Nah untuk pertanyaan yang diajukan seperti pada umumnya yaitu pengenalan & asal-usul kita, pemilihan bidang pekerjaan, shift & alasannya, serta kelebihan dan kekurangan yang kita miliki. Semua itu bisa kamu jawab dengan santai agar yang meng-interview jadi tahu apa yang kamu katakan (tidak sepertiku yang terlalu gugup, jadinya terkesan kaku).

Untuk lebih lengkapnya seputarnya Interview, ada disini (Interview di Big Bad Wolf)

Setelah mengikuti interview, semua peserta akan diberi arahan mengenai BBW, mulai dari bidang pekerjaan yang diambil, anggota BBW dari luar negeri, jadwal pameran dibuka dan masih banyak lagi. Semua mereka informasikan kecuali siapa saja yang lulus, karena sebelum tahap pameran (sales day) akan ada yang namanya processing. Pada tahap tersebut, akan disesuaikan dengan kemampuan dan minat kita sehingga saat sales day berlangsung, para kru bisa mengerjakan tugasnya sesuai kemampuannya.

Oiya, untuk tahap processing akan berlangsung selama 5-7 hari yang berisi kegiatan para kru dalam menyesuaikan kemampuannya.

Tahap Processing dan Sales Day

Processing

Menunggu pengumuman ke tahap processing terbilang cepat, sekitar 2 hari (20 Oktober). Dalam pengumuman tersebut, cukup melengkapi persyaratan tambahan yaitu kontrak kerja selama processing. Dalam kontrak tersebut, kontrakku berisi shift malam yang mulai bekerja pada jam 22.00 - 07.00 wib sedangkan bidang perkerjaan masih disesuaikan agar terbiasa dalam persiapan Sales Day.

Setelah mengisi kontrak, tinggal menunggu kontrak pada tanggal 22 Oktober.

Dalam sesi ini, banyak pekerjaan yang bisa kita lakukan mulai dari menyusun meja, menentukan buku sesuai kode-nya hingga perlengkapan lainnya seperti pulpen, hakter, pallet jack dan masih banyak lagi. Pokoknya di tahap processing ini banyak hal yang bisa kita lakukan sehingga kita tahu apa yang biasanya dikerjakan kru BBW.

Tapi dalam tahap ini memiliki kendalanya juga, salah satunya masalahnya adalah shift. Alasanku memilih shift malam karena dengan mengambil shift ini, diriku bisa menulis blog pada pagi hari setelah itu istirahat pada siang hari. Kenyataan berkata lain, shift malam ternyata masih sulit untukku karena masih terbiasa tidur pada malam hari yang membuatku bekerja di shift malam cukup berat. Walaupun begitu teman satu processing menyarankanku untuk minum susu agar tubuhku tetap terjaga (terima kasih bang).

Pengalaman dan Tantangan Bekerja di Big Bad Wolf Medan - Melihat mentari
Sisi lain shift malam

Selain kekurangan tadi, kita diberikan suasana malam yang sejuk sekaligus menyambut mentari. Biasanya untuk menikmati mentari bisa melihat sekitar jam 05.30 - 06.00 wib. Pemandangan yang bisa dilihat tidak hanya mentari saja, kita bisa juga melihat angkatan udara berlatih dengan catatan tugas kita harus siap terlebih dahulu. Bahkan bila tugas dan pekerjaan selesai, bisa istirahat bersama teman.

Pengalaman dan Tantangan Bekerja di Big Bad Wolf Medan - Processing
Pekerjaan selesai, bisa istirahat

Untuk tahap processing berlangsung sampai 27 Oktober. Begitu tahap ini selesai, berlanjut ke tahap Sales Day. Nah dalam melanjutkan tahap ini disebutkan siapa saja yang lulus yang ternyata hampir semua lulus. Jadinya bisa satu tim kembali.

Pengalaman dan Tantangan Bekerja di Big Bad Wolf Medan - Tim processing
Tim processing shift malam

Sales Day

Setelah tahap processing selesai, tahap sales day siap menyambut. Untuk menyambutnya, pihak panitia memberitahu para kru BBW untuk melengkapi kontrak baru dengan edisi sales day agar mudah dikategorikan. Aku pun memaklumi dengan melengkapi kontrak baru, begitu juga dengan kru lainnya.

Oiya, Penyerahan kontrak baru dimulai 01 November sekaligus mulai bekerja pada tanggal tersebut juga. Alasannya, karena di tanggal 01 November ada undangan VIP seperti wartawan, selebgram hingga blogger. Temanku yang blogger juga datang namun sayang aku tidak bisa menyapanya karena kesibukan dalam bekerja.

Nah di tahap sales day, kontrak baru sudah disesuaikan dengan kemampuan dan minat kru BBW. Untukku memilih bagian Top-Up yang intinya menyalurkan buku dari gudang ke display sekaligus mengamankan buku gudang dari godaan cuaca yang kelewat sadis seperti hujan tidak menentu, menjaganya dari embun pagi agar tidak berair dan masih banyak lagi.

Itu cerita sakitnya, tapi bila cuaca bagus bagian Top-up punya waktu yang cukup banyak untuk mengerjakan tugasnya, bahkan bisa juga membantu yang lain seperti mengisi display, pengecekan buku dan lainnya. Pokoknya aman deh kalau cuaca bagus

Untuk tulisan lainnya seputar BBW, ada disini (5 Penghasilan Tambahan Saat Mengikuti BBW)

Untuk sales day berlangsung 02 - 12 November setelah undangan VIP. Untuk kegiatan sales day, yang kuisi sebagai Top-up dan bila selesai akan membantu yang lain atau mencari pekerjaan yang lain agar tidak mengantuk dan bisa mempelajari berbagai hal.

Untuk hal baru yang kupelajari selama sales day, aku sempat dipindahkan tempat ke bagian Usher. Bagian ini melayani pelanggan yang ingin membeli buku dan memberikan berbagai informasi kepada pelanggan seperti tempat pembayaran, jenis pembayaran, lokasi buku yang diinginkan hingga ramah kepada pelanggan. Untuk bagian ini, cukup berat untukku karena belum terbiasa berjumpa dengan orang lain. Tapi akhirnya mulai terbiasa juga.

Selesai bagian sales day, waktunya merapikan display. Untuk perapian dilakukan semua kru agar pekerjaan ringan dan cepat selesai.

Pengalaman dan Tantangan Bekerja di Big Bad Wolf Medan - Melihat mentari saat sales day
Masih sales day, tetap bisa menikmati mentari asal pekerjaan sudah selesai

Pengalaman dan Tantangan Bekerja di Big Bad Wolf Medan - Shift 3 malam
Full shift 3 (malam)

Pengalaman dan Tantangan Bekerja di Big Bad Wolf Medan - Muka semangat
Tetap ceria walau shift malam

Selesai semua kegiatan, kami pun berfoto ria dan mengucapkan terima kasih kepada panitia, begitu juga panitia kepada kami.

Nah begitulah pengalaman dan tantanganku bekerja di Big Bad Wolf Medan. Walau banyak tantangan shift malam tetap bisa diatasi. Akhir kata, semoga pengalaman ini membuatmu semangat.


Catatan
Pengalaman berlangsung selama 2018
Lokasi di Lanud Soewondo, kota Medan
Tantangan berat shift malam adalah mengantuk, untuk mengatasinya sering mencari pekerjaan
Hal unik disana berjumpa dengan panitia dari luar Indonesia, salah satunya dari Thailand. Orangnya terlalu ramah, jadi mau gak mau terpaksa bicara bahasa inggris

Saturday 16 February 2019

Sate Padang Triadi: Mencoba Tantangan Baru

Sate Padang Triadi: Mencoba Tantangan Baru

Mencoba hal baru, bukan hal asing bagi kita. Bahkan banyak orang yang menceritakan pengalaman barunya melalui berbagai media seperti diari ala nostalgia, melalui media sosial, blogger dan masih banyak lagi. Untuk pengalaman baru juga bervariasi, mulai dari hasil eksperiman & observasi, perjalanan, hingga mengikuti tantangan. Semua itu bisa kita cerita kepada teman, keluarga hingga orang yang baru dikenal agar kita tahu kesan yang mereka berikan.

Lalu hal baru apa yang akan kamu coba?

Hal baru yang kucoba tentu saja makanan dengan sedikit tantangan. Tantangannya adalah mengabadikan kuliner dan tempatnya dengan menggunakan smartphone. Untuk smartphone yang digunakan, smartphone dari entry-level, bukan smartphone high-end apalagi smartphone bekas flagship. Lalu tempat yang akan kucoba adalah Sate Padang Triadi. Seperti apa rasa sate dan hasil foto-nya? Yuk simak terus artikel ini

Sate Padang Triadi: Mencoba Tantangan Baru

Untuk cerita mencoba Sate Padang Triadi, aku pergi bersama saudaraku pada malam. Sungguh apes rasanya pergi pada malam hari karena banyak yang mengatakan smartphone entry-level sulit menghasilkan foto yang baik di kondisi malam hari. Walaupun begitu, tetap saja aku mengunjunginya karena penasaran dengan sate tersebut.

Sate Padang Triadi: Mencoba Tantangan Baru - Berbagai sate
Berbagai tusuk sate

Akhirnya masuklah kami ke dalam Sate Padang Triadi. Kami pun langsung memesan sate-nya yang ternyata tersedia kuah padang dan kuah kacang. Untuk kuah padang sering di pesan orang karena memiliki rasa pedas, sedangkan kuah kacang memiliki rasa manis. Jadi bisa pilih kuahnya.

Selain kuahnya, sate tusuknya perlu diperhatikan yang ternyata menyediakan sate seafood. Untuk sate seafood-nya, tersedia sate tusuk cumi, siput, udang, scallops dan masih banyak lagi. Semuanya bisa kamu lihat pada foto di atas.

Sate Padang Triadi: Mencoba Tantangan Baru - Ruangan
Ruangan dan suasananya

Setelah memesan, kami mencari tempat duduk. Tempat duduk tentu saja kami mencari tempat yang cahaya cukup mengambil foto makanan. Setelah menemukan tempat duduk yang cocok, kami pun menikmati suasana ruangannya.

Sambil menunggu aku melanjutkan tantangan menggunakan smartphone. Tantangan ini mengambil foto di dalam ruangan dengan smartphone. Untuk hasilnya terbilang baik walaupun ada noise. Tapi tetap saja bisa memberikan keterangan tempat dan suasananya di dalam ruangan pada malam hari yang membuat smartphone entry-level cukup bisa diandalkan (asal ada cahaya yang cukup). Untuk hasil foto-nya bisa kamu lihat pada gambar di atas.

Sate Padang Triadi: Mencoba Tantangan Baru - Sate
Sate dengan kuah padang

Sibuk mengabadikan ruangannya dengan smartphone entry-level, pesanan kami telah tiba, yakni Sate. Untuk foto-nya bisa dibilang kurang baik, karena cukup banyak noise bertebaran yang membuat hasil foto kurang detail. Namun untuk mengakali noise bertebaran tersebut bisa mencobanya dengan mengambil foto-nya secara dekat sehingga noise berkurang. Jadi pakai smarphone entry- level tetap pede deh

Nah setelah sibuk membahas hasil fotonya, sekarang rasanya. Untuk sate yang kucoba terdiri dari sate daging sapi dan seafood. Untuk isian tiap tusuknya berisi babat, daging sapi, usus, kulit, cumi, udang, siput, dan scallops. Oiya, tiap sate terdiri dari 9 tusuk sate, sedangkan tanpa lontong jadi 10 tusuk sate.

Untuk rasanya, saat kuah sate bercampur dengan daging sapi, babat dan usus. Rasanya cukup nikmat yang membuat kita ingin mencobanya kembali. Namun yang bikin diriku penasaran adalah daging seafood-nya karena jarang diriku bisa menikmati seafood dalam olahan sate. Untuk rasa seafood-nya tidak kalah dari daging sapi terutama udang, rasa manisnya udang bisa berbaur dengan kuah sate padang, membuat diriku bisa menikmati pedasnya kuah sate dan manisnya udang secara bersamaan. Untuk seafood lainnya juga lumayan kecuali siput karena diriku jarang menikmati siput.

Sate Padang Triadi: Mencoba Tantangan Baru - Aneka sate
Sate babat dan sate seafood

Lalu bagaimana kesimpulannya?
Untuk sate dan tempatnya, tidak masalah pada diriku karena cukup nikmat sate-nya. Apalagi bisa menikmati sate seafood yang ternyata tidak kalah dengan sate sapi maupun ayam dalam soal rasa dan porsinya. Jadi tetap nendang.

Lalu untuk tantangan memfoto dengan smartphone entry-level. Bisa dibilang tertinggal jauh dari seri smartphone high-end, apalagi kamera DSLR jelas semakin tertinggal. Kamu bisa melihat noise yang cukup banyak. Walaupun begitu, kita bisa mengakalinya dengan mencari tempat yang penuh cahaya seperti siang hari yang membuat kualitas foto smartphone entry-level semakin baik. Kamu bisa juga menggunakan gaya (style) lain yang membuat foto semakin dinamis sehingga smartphone kelas entry-level tetap menarik.

Nah begitulah ceritaku mencoba tantangan baru melalui Sate Padang Triadi. Bagi kamu yang ingin mencobanya bisa mencobanya di malam dan disarankan menggunakan smarpthone yang lebih baik bila kamu ingin mengabadikannya pada malam hari.

Oke sekian dulu semoga artikel Sate Padang Triadi: Mencoba Tantangan Baru memberikanmu manfaat.


Catatan
Lokasi berada di jalan G. B. Joshua, kota Medan
Buka mulai jam 15.00 - 22.00 wib
Harga mulai Rp 2.500 / tusuk untuk daging, sedangkan seafood mulai Rp 3.500 / tusuk
instagram: @satepadangtriadi
Foto menggunakan smartphone Nubia M2 Play tanpa melakukan pengeditan kecuali resize
Foto dilakukan pada mode auto dan non-HDR

Tuesday 12 February 2019

Cafe Ayam Bakar Sakinah: Lirikan yang Berkesan

Cafe Ayam Bakar Sakinah: Lirikan yang Berkesan

Seharusnya ini tidak terjadi, namun mata berkata lain. Ya berkata lain karena terlirik sebuah tempat yang berbentuk kafe. Aku pun hanya melirik saja sampai saudaraku mengajak untuk kesana. Akhirnya aku pergi kesana bersama saudaraku yang ternyata nama tempat itu Cafe Ayam Bakar Sakinah. Seperti apa isinya? Mari kita lihat

Cafe Ayam Bakar Sakinah: Iseng-Iseng yang Berkesan

Tempatnya seperti pada tempat umumnya yang terbilang sederhana yang membuatku tidak banyak bercerita tentang tempat ini. Walaupun begitu, aku tetap penasaran karena terus meliriknya. Mungkin mata ini terus melirik karena rasa penasaran seperti apa ayam bakarnya.

Loh kenapa? Bukannya ayam bakar itu makanan biasa?

Iya memang benar ayam bakar termasuk makanan biasa yang bisa kita temukan di rumah makan. Namun tetap saja tidak seramai ayam penyet dan ayam geprek. Apalagi saat malam tiba, berbagai kafe dan outlet mulai menjajakan mereka yang membuat mataku cukup penat melihatnya.

Beruntung saudaraku mengajakku kesini yang membuat lirikanku tidak sia-sia. Aku pun langsung memesan ayam bakar tanpa tambahan apapun karena penasaran dengan rasa aslinya. Saudaraku juga memesan yang sama karena ingin tahu rasanya. Setelah memesan kami kembali mengisi waktu dengan ponsel.

Cafe Ayam Bakar Sakinah: Iseng-Iseng yang Berkesan - Ayam bakar
Ayam bakar ala Ayam Bakar Sakinah

Setelah menunggu, akhirnya pesanan kami tiba, ayam bakar. Untuk tampilannya bisa kamu lihat seperti gosong pada permukaan kulitnya. Saatku melihatnya, sempat pesimis karena langsung terbayang rasanya. Tapi karena ku percaya dengan lirikan mataku, aku yakin rasanya pasti menggoda. Aku pun langsung mencobanya yang ternyata rasa gosong-nya tidak ada, malahan rasa pedas yang kurasakan.

Untuk bagian kulit yang sempat kukira gosong ternyata hanya bumbu-nya saja, sementara kulitnya masih baik-baik saja yang membuatku bisa menikmatinya.

Lalu disediakan juga sambal celup yang terdiri dari sambal ijo dan sambal pedas-manis. Untuk sambalnya, aku mencoba sambal pedas-manis karena ayam bakar-nya sudah disajikan pedas terlebih dahulu. Rasa sambalnya lumayan menggoda karena rasa pedasnya berbaur dengan rasa manis yang membuatku tertagih untuk menikmatinya. Jadi minum air semakin nikmat deh

Nah begitu ceritaku menikmati Cafe Ayam Bakar Sakinah. Berawal dari lirikan hingga mencobanya. Bagi kamu yang mencobanya, disarankan memilih tempat duduk jauh dari tempat memasak ayam bakar karena asapnya cukup banyak yang menggangu pernapasan dan penglihatan kita.

Akhir kata semoga cerita Cafe Ayam Bakar Sakinah: Lirikan yang Berkesan, bisa membuatmu berkesan.


Catatan:
Lokasi berada di jalan Letda Sujono
Harga Rp 17.000 (sama nasi)

Monday 11 February 2019

M-Avenue Cafe & Resto: Tidak Sekedar Dekorasi

M-Avenue Cafe & Resto: Tidak Sekedar Dekorasi

M Avenue Cafe & Resto: Tidak Sekedar Dekorasi

Jalan-jalan sekitar Multatuli, banyak hal yang bisa kita temukan seperti tempat karaoke, hotel, sekolah hingga kafe. Untuk kafe, sering terlihatku kafe M-AVENUE yang bentuk bangunannya luas dan dekorasi yang mencolok daripada bangunan sekitarnya. Dengan rasa penasaran, aku pun kesana bersama saudaraku, tepatnya di akhir bulan Desember.

M Avenue Cafe & Resto: Tidak Sekedar Dekorasi - Dekorasi
Dekorasi Natal

Saat kami sampai di lokasi, terlihat dekorasinya lagi suasana Natal. Kami pun sempat berpikir mengenai kehalalannya. Tapi karena sudah terlanjur jauh-jauh datang ke lokasi, kami pun beranikan diri masuk kedalamnya.

M Avenue Cafe & Resto: Tidak Sekedar Dekorasi - Ruangan 01
Warna ruangan didominasi warna kayu

Setelah masuk terlihat ruangannya yang penuh warna kayu, begitu juga furnitur yang berwarna kayu dengan dibarengi warna hitam dan hijau. Kami pun cukup merasa 'WOW' melihat ruangannya yang lumayan bagus. Kamu bisa melihat dinding di motif seolah-olah berbentuk kubik yang berhamburan, begitu juga dengan ruangan lainnya.

M Avenue Cafe & Resto: Tidak Sekedar Dekorasi - Ruangan 02
Ruangan sebelahnya juga tidak kalah menarik
Nah untuk ruangan lainnya tidak kalah menarik dari ruangan sebelumnya. Kamu bisa melihatnya seperti pada gambar di atas yang dinding ruangannya berbeda dinding sebelumnya. Dekorasinya juga disesuaikan dengan tanggal merah yang membuat pengunjung bisa merasakan dan tahu tentang tanggal merah tersebut seperti tanggal merahnya Natal.

M Avenue Cafe & Resto: Tidak Sekedar Dekorasi - Rekomendasi
Rekomendasi dari M-AVENUE

Sibuk melihat ruangannya, tidak sadar kami harus mencari tempat duduk. Kami pun langsung mencari tempat duduk yang dekat dinding berbentuk kubik sambil melihat menu yang lagi mereka rekomendasikan, NASI MAMAK KU.

Kami pun langsung duduk dan melakukan pemesanan. Untuk pesanan, sesuai dengan rekomendasi mereka, yaitu NASI MAMAK KU dengan tambahan menu lainnya. Sambil menunggu pesanan kami tiba, kami mengisi waktu kami dengan memandang ruangan M-AVENUE dan cerita untuk melepas bosan.

M Avenue Cafe & Resto: Tidak Sekedar Dekorasi - Nasi Mamak Ku
Nasi Mamak Ku

Menunggu cukup lama, akhirnya pesana kami. Salah satu yang duluan tiba adalah Nasi Mamak Ku. Saat kami ingin mencobanya, teringat kami awal pikiran kami saat melihat dekorasi Natal, yaitu tentang kehalalannya. Kami pun langsung mencari informasi melalui browsing yang ternyata M-AVENUE termasuk halal. Kami lega jadinya saat membacanya.

Setelah tahu tentang kehalalannya, kami jadi berani untuk mencobanya. Untuk Nasi Mamak Ku ala M-AVENUE cukup nikmat dengan bulatan-bulatan nasi yang imut. Untuk lauknya juga banyak seperti ayam goreng, udang sambal, telur, sayur dan sambal teri. Jadi lahap deh

Kata saudaraku udang sambalnya lumayan rasanya

M Avenue Cafe & Resto: Tidak Sekedar Dekorasi - Crispy Chicken Wings
Crispy Chicken Wings

Menu selanjutnya yang tiba adalah Crispy Chicken Wings. Untuk rasanya tidak perlu dipertanyakan lagi karena kami termasuk penggemar ayam. Rasanya tetap menggoda apalagi ditambahkan sambal, semakin menambah selera.

M Avenue Cafe & Resto: Tidak Sekedar Dekorasi - Jus wortel
Jus wortel

Lalu selanjut yang tiba, Jus wortel. Entah kenapa saudaraku memesan minuman ini, mungkin biar aku ingat dan mengikuti pola sehat. Untuk rasa aku tidak mencobanya.

M Avenue Cafe & Resto: Tidak Sekedar Dekorasi - Mie Kangkung Belacan
Mie Kangkung Belacan

Menu yang datang berikutnya, Mie Kankung Belacan. Untuk olahan Kangkung, aku masih sering menikmatinya saat berkuah. Untuk rasanya, cukup nikmat saat bercampur dengan mie. Aku juga mencobanya makannya dengan acar yang ternyata semakin nikmat.

Oiya, kerupuknya lumayan karena tidak banyak mengandung minyak

M Avenue Cafe & Resto: Tidak Sekedar Dekorasi - Pisang goreng coklat keju
Pisang goreng coklat keju

Setelah Mie Kangkung Belacan, menu selanjutnya yang tiba adalah Pisang goreng coklat keju. Untuk rasa, kami menebak rasanya sama pada umumnya. Kami pun mencobanya, ternyata keju-nya cukup banyak yang membuat pisang goreng ini semakin berlemak. Membuat kami jadi selera untuk menikmatinya.

M Avenue Cafe & Resto: Tidak Sekedar Dekorasi - Caramel latte
Caramel Latte

Sekarang pesanan terakhir, Caramel Latte versi dingin. Untuk rasa, cukup terasa manisnya. Tapi begitu ku aduk, rasa manis mulai menyusut karena rasa kopi mulai mendominasi. Membuatku bisa merasakan pahitnya secara perlahan-lahan.

M Avenue Cafe & Resto: Tidak Sekedar Dekorasi - Semua menu
Semua menu yang kami coba

Akhirnya puas kami menikmati sajian dari M-AVENUE. Sudah bisa menikmati suasana dan ruangannya, tahu juga tentang kehalalannya. Nah bagi kamu yang ingin mencoba M-AVENUE disarankan pada siang hari karena pada jam tersebut masih terbilang sunyi yang membuatmu bisa menikmati suasana dan sajian ala mereka.


Catatan
Lokasi di jalan Multatuli
Tersedia lantai 2
Harga mulai Rp 20.000
Instagram: @m.avenue

Sunday 10 February 2019

Starbucks Coffee Thamrin Plaza: Begini Rasanya Minum di Tempat Kekinian

Starbucks Coffee Thamrin Plaza: Begini Rasanya Minum di Tempat Kekinian

Apa kamu sering melihat Starbucks? Kalau iya, berarti kita sama. Lalu apa kamu sering mengunjunginya? Kalau kamu menjawabanya iya, berarti kita tidak sama. Alasanku mengatakan itu karena jarang sekali aku masuk ke Starbucks, bahkan bisa dibilang tulisan ini menjadi awal ceritaku mengunjungi Starbucks. Lantas, seperti sih Starbucks? Nah bagi kamu yang belum mengunjunginya, sangat disarankan untuk membaca tulisan ini agar kamu bisa melihat gambarannya.

Starbucks Coffee Thamrin Plaza: Begini Rasanya Minum di Tempat Kekinian

Untuk ceritaku bisa disana karena teman saudaraku mengajak kami pergi ke Starbucks untuk membahas kopi, tepatnya di Starbucks Coffee Thamrin Plaza, kota Medan. Aku pun setuju mendengarnya ajakan teman saudaraku karena kopi masih banyak yang belum kuketahui. Beruntung saudaraku juga setuju yang membuatku bisa melihat isi Starbucks.

Starbucks Coffee Thamrin Plaza: Begini Rasanya Minum di Tempat Kekinian - Ruangan 01
Indoor Starbucks Coffee Thamrin Plaza

Akhirnya sampailah kami di Starbucks. Untuk ruangannya bisa kamu lihat penuh dengan warna kayu yang diselingi dekorasi dan furnitur yang senada. Untuk lampunya juga mendukung suasana dengan menggunakan lampu berwarna kuning dan putih yang menambah suasana hangat dan terang.

Saat aku melihat ruangannya, terbayang di benakku mengapa tempat ini menjadi salah satu tempat kekinian. Alasannya, tempat ini tidak fokus pada anak muda saja, orang dewasa ikut menggunakannya sebagai tempat tongkrongan dan berbagi ide dalam dunia kerja yang membuat tempat semakin ramai dan dikenal orang.

Starbucks Coffee Thamrin Plaza: Begini Rasanya Minum di Tempat Kekinian - Ruangan 02
Ada juga outdoor-nya

Sambil melihat ruangannya, teman saudaraku mengajak kami duduk. Kami pun memilih tempat duduk sesuai selera kami. Setelah memilih tempat duduk, teman saudaraku bercerita mengenai kopi.

Oiya sambil bercerita, kami tidak lupa memesan minuman

Untuk ceritanya terbilang panjang, mulai dari kopi lokal, membahas Starbucks hingga membahas perkembengan kopi. Semua yang kudengar terbilang baru dan asing di telingaku. Walaupun begitu tetap saja kudengar karena bisa saja suatu saat pembahasan ini bermanfaat di masa depan seperti membuka usaha kedai kopi atau menulis tentang kopi.

Starbucks Coffee Thamrin Plaza: Begini Rasanya Minum di Tempat Kekinian - Minuman
Minumannya beserta nama pemesan (jarang-jarang gak salah tulis nama)

Perbincangan masih terus berlanjut dan tanpa sadar minuman yang kami pesan telah tiba. Untuk pesananku, aku memesan minuman Caramel Macchiato dengan catatan gula sedikit dan es-nya ukuran sedang. Rasa minuman ini cukup menyenangkan karena rasa es batu tidak dominan sehingga tidak membuatku merasakan minum es saja. Untuk rasa manisnya caramel tetap terasa, namun begitu ku aduk-aduk, rasa espresso mulai dominan. Bagiku tetap tidak masalah karena masih bisa merasakan asam-manisnya secara bersamaan.

Cerita masih berlanjut sampai minumanku sudah habis. Walaupun begitu tetap saja ceritanya berlanjut yang membuat wawasanku mengenai kopi semakin luas. Kedepannya, semoga aku bisa kesini lagi untuk mengetahui kopi lebih dalam.

Akhir kata semoga kamu yang membaca Starbucks Coffee Thamrin Plaza: Begini Rasanya Minum di Tempat Kekinian mendapatkan manfaat dan menjadikannya sebagai referensi untuk mengunjungi Starbucks di kota Medan.


Catatan
Lokasi berada di Thamrin Plaza, kota Medan

Friday 8 February 2019

Mbak Jujuk / Bang Min Tembung: Edisi Kuliner Tembung

Mbak Jujuk / Bang Min Tembung: Edisi Kuliner Tembung

Sudah hampir 50 postinganku berisi tentang kuliner, padahal rencana awalku bukan untuk kuliner, melainkan Photography (Fotografi), dengan fokus fotografi dari smartphone / ponsel atau bahasa kerennya 'Mobile Photography'. Tapi rencana itu harus tertunda karena kemampuanku dalam fotografi maupun menjelaskan kepada orang masih terbilang dangkal dan kaku (formal) yang membuat orang lain sulit menangkap informasi yang kuberikan.

Akhirnya tercetuslah ide membuat blog ini dengan harapan bisa menjelaskannya kepada orang lain sekaligus mendalami dunia Mobile Photography, salah satu bidangnya Food Photography.

Nah sebelum membahas Food Photography lebih jauh, ada baiknya kuceritakan terlebih dahulu tempat kuliner yang akan kami kunjungi yaitu Mbak Jujuk / Bang Min dengan tagline-nya 'Sate dan Mie Rebus'. Sebelumnya, apa kamu pernah kesini? Bagi yang belum pernah, bisa baca artikel ini

Mbak Jujuk / Bang Min Tembung: Edisi Kuliner Tembung
Mbak Jujuk / Bang Min

Singkat cerita sampailah kami di lokasi, tepatnya Pasar 9 Tembung, Kab. Deli Serdang. Lokasinya tidak terlalu jauh dari simpang Jodoh dan berada di jalan besar, jadi tidak perlu masuk gang (jalan kecil) untuk mencari tempat kuliner ini.

Oiya aku kesini bersama teman dan saudaraku

Saat kami masuk ke dalam, aroma sate-nya mulai semerbak yang membuatku penasaran dengan rasa sate-nya. Aku pun melihat sate-nya sambil mengabadikannya melalui kamera saku. Untuk fotonya bisa kamu lihat pada gambar di bawah ini.

Mbak Jujuk / Bang Min Tembung: Edisi Kuliner Tembung - Sate 01
Aroma sate-nya siap menamparku untuk menikmatinya

Mbak Jujuk / Bang Min Tembung: Edisi Kuliner Tembung - Sate 02
Di lihat dari sisi lain tetap menggoda

Nah sambil melihat dan mengabadikan sate, kami pun masuk ke dalam untuk memilih tempat duduk. Sambil memilih tempat duduk, aku pun melihat sekitarnya yang ternyata ruangannya bisa menampung 10 orang. Gak nyangka bisa menampung sebanyak itu, padahal ruangannya terbilang kecil.

Mbak Jujuk / Bang Min Tembung: Edisi Kuliner Tembung - Ruangan
Walaupun kecil ruangannya, ternyata bisa menampung banyak orang

Untuk suasananya bisa dibilang kurang, namun bila kuperhatikan baik-baik kedepannya ada perubahan karena Sate dan Mie Rebus Mak Jujuk / Bang Min ini baru saja pindah dari tempat lama yang masih dalam tahap renovasi. Kedepannya semoga saja suasana menjadi lebih baik.

Sibuk mengamati ruangan dan suasananya, temanku bertanya makanan apa yang mau ku pesan. Aku pun langsung memilih Sate Kambing karena aromanya membuatku penasaran. Tapi hal itu kubatalkan karena temanku menyarankan untuk mencoba Nasi Goreng + Sate yang tidak kalah dari menu yang kupesan. Aku pun setuju dengan sarannya dengan catatan sate-nya di ubah ke sate kambing.

Setelah aku memesan, saudaraku juga memesan dengan pesanan Mie Rebus + Sate. Setelah kami selesai memesan, kami kembali berbincang ria sampai menu yang kami pesan tiba.

Mbak Jujuk / Bang Min Tembung: Edisi Kuliner Tembung - Sate dan lontong
Sate kambing + lontong (18 K)

Akhirnya tibalah menu kami. Menu yang terlebih dahulu tiba adalah Sate Kambing + Lontong. Aroma kuah dan sate-nya masih menampar hidungku untuk menikmati rasanya. Namun terpaksa kutunda karena pesanan ini bukan pesananku melainkan pesanan temanku. Jadi tidak bisa tahu rasa kuah sate-nya

Mbak Jujuk / Bang Min Tembung: Edisi Kuliner Tembung - Mie rebus dan sate
Mie rebus + sate (22 K)

Selanjutnya menu yang tiba adalah pesanan saudaraku, Mie Rebus + Sate. Untuk rasa, hampir sama dengan menu sebelumnya, sedikit yang kucoba. Walaupun sedikit, ada beberapa rasa yang bisa kujelaskan seperti kuah mie rebus-nya yang menggunakan campuran kuah sate. Lalu mie rebus-nya juga lembut saya di lidah, membuatku mudah menikmatinya. Namun sayang karena bukan punyaku, tidak berani mengambilnya banyak-banyak.

Mbak Jujuk / Bang Min Tembung: Edisi Kuliner Tembung - Nasi goreng dan sate
Nasi goreng + sate (21 K)

Yes akhirnya menu yang kupesan telah tiba, Nasi Goreng + Sate. Untuk tampilannya bisa kamu lihat pada gambar di atas. Sedangkan rasanya, untuk nasi goreng cukup menggoda karena ada bumbu ayam semur yang membuat semakin selera. Untuk topping-nya terbilang banyak, mulai dari kerupuk, timun, tomat, acar hingga telur. Oiya untuk telur bisa request alias minta pesanannya ke telur yang lain seperti mata sapi atau setengah mata sapi. Jadi semua dilahap deh

Itu baru bagian nasi goreng, sekarang sate-nya. Sate-nya sesuai sama yang kupesan yaitu sate kambing. Untuk rasa lumayan enak karena jarang bisa menikmati sate kambing. Saat aku mencobanya bersama nasi goreng, aroma tidak hilang namun rasanya tetap terasa yang membuat nasi goreng kaya rasa. Mungkin kalau ditanya kekurangannya, kuah sate-nya belum ada, hehehe (ngarep)

Akhirnya puaslah kami menikmati kuliner dari Mbak Jujuk / Bang Min. Walaupun suasananya lagi dalam tahap perbaikan, makanannya tetap nikmat.

Nah begitulah ceritaku mengunjungi Mbak Jujuk / Bang dalam edisi kuliner Tembung. Selanjutnya semoga kita berjumpa lagi dalam membahas Mobile Photography. Akhir kata semoga tempat kuliner ini bisa menjadi referensimu. Sekian


Catatan:
Lokasi pasar 9, Tembung
Harga mulai Rp 10.000
Mulai buka jam 13.00 wib
Foto menggunakan kamera Olympus E-PL6 dengan resize ukuran tanpa pengeditan apapun

Thursday 7 February 2019

Go Pogo Ringroad City Walks - Lokasinya Dekat Bioskop

Go Pogo Ringroad City Walks - Lokasinya Dekat Bioskop

Bila kamu sering melihat tulisanku, mungkin kamu akan bertanya 'Mengapa setiap kali memposting artikel blog, harus pergi bersama saudara?' Nah untuk menjawab pertanyaan tersebut, mungkin jawaban yang terlontar dariku adalah karena kebetulan dia lagi senggang dan lebih mudah diajak pergi berburu kuliner di kota Medan. Beruntungnya lagi, banyak tempat kuliner yang sudah dia coba yang membuatku penasaran tempat yang belum pernah dia kunjungi.

Sambil memikirkan tempat selanjutnya, aku pun mencari informasinya dari media sosial seperti instagram. Mengapa Instagram, mengapa media sosial yang lain seperti twitter dan Facebook? Alasannya karena di Indonesia lagi ngetrend menggunakan Instagram yang membuatku lebih memilihnya. Jadinya pilih sih logo kamera warna-warni deh

Nah sibuk mencari tempat kuliner yang belum pernah dicoba saudaraku, tiba-tiba saja dia muncul sambil mengajakku pergi ke arah Ringroad, tepatnya Ringroad City Walks. Tujuan sudah jelas, ada tempat yang belum pernah dia coba. Hah... tahu gitu, gak perlu capek-capek mencarinya di Instagram

Go Pogo Ringroad City Walks - Lokasinya Dekat Bioskop
Go Pogo

Akhirnya pergilah kami menuju lokasi. Singkat cerita sampailah kami di lokasi dengan nama tempat Go Pogo. Lokasinya lumayan dekat dari bioskop yang membuat pengunjung bisa bersantai sambil menunggu jadwal film tiba.

Sambil melihat ruangannya, pegawai Go Pogo menghampiri kami sambil menyarankan tempat duduk yang cocok untuk kami. Kami pun memilih tempat duduk di dalam (indoor), alasannya karena pingin adem. Untuk foto indoor-nya bisa kamu lihat pada gambar di bawah ini.

Go Pogo Ringroad City Walks - Lokasinya Dekat Bioskop - Indoor 01
Indoor-nya lumayan banyak dekorasinya

Go Pogo Ringroad City Walks - Lokasinya Dekat Bioskop - Indoor 02
Indoor-nya penuh lampu

Setelah melihat suasana indoor-nya, kami pun langsung memesan menu makanan agar tidak berlama-lama dan tidak menganggu pelanggan lain. Untuk pesanan, kami memesan menu promo 28.000 dan 35.000. Alasan kami pesan menu tersebut karena promo dan mau hemat, hehehe

Nah sambil menunggu pesanan tiba, kami pun kembali menikmati suasananya. Namun bukan hanya suasana indoor saja yang kami nikmati, outdoor juga kami nikmati. Untuk fotonya bisa kamu lihat pada gambar di bawah ini.

Go Pogo Ringroad City Walks - Lokasinya Dekat Bioskop - Outdoor 01
Outdoor-nya didodominasi warna kayu

Go Pogo Ringroad City Walks - Lokasinya Dekat Bioskop - Outdoor 02
Bisa juga melihat pemandangan lain

Untuk outdoor-nya, bisa kamu lihat warna ruangannya didominasi warna kayu, kamu bisa melihatnya mulai dari meja, kursi, lantai hingga dekorasi lainnya. Untuk suasananya juga lumayan adem karena diberi warna kayu yang membuat kami serasa berada di alam. Sisanya tinggal pemandangannya hijau dan aneka balon yang melayang, membuat ruangan outdoor tidak kalah bila dibandingkan dengan ruangan indoor-nya Go Pogo.

Go Pogo Ringroad City Walks - Lokasinya Dekat Bioskop - Go Pogo promo 28.000
Go Pogo promo 28.000

Go Pogo Ringroad City Walks - Lokasinya Dekat Bioskop - Go Pogo promo 35.000
Go Pogo promo 35.000

Sambil menikmati ruangan indoor dan outdoor-nya, tibalah menu pesanan kami, promo 28.000 dan 35.000. Untuk promo yang 28.000, kami memesan Fettucini Beef Carbonara dan Kangkung Crispy sebagai makanan ringannya, sedangkan minumannya Ice tea. Lalu untuk promo 35.000, kami memesan Spaghetti Beef Blackpepper dengan makanan ringannya Pisang Goreng Coklat Keju, minumannya Ice tea.

Untuk rasa Fettucini Beef Carbonara, sayang aku tidak bisa menikmatinya karena sudah keduluan habis, jadi tidak bisa cerita banyak tentang rasanya. Namun untuk Spaghetti Beef Blackpepper, aku bisa menceritakan rasanya. Untuk rasanya bisa dibilang cukup pedas, baik saat lagi hangat maupun dingin. Nah untuk yang dingin, rasa pedasnya menyebar begitu juga dengan aroma dan rasa dagingnya yang membuatku tidak perlu kepikiran lagi dengan rasa Fettucini Beef Carbonara.

Go Pogo Ringroad City Walks - Lokasinya Dekat Bioskop - Ice tea
Ice tea

Minuman dari promo 28.000 dan 35.000 adalaha Ice tea. Untuk minumannya tidak bisa diganti dengan minuman lain. Untuk rasanya tidak terlalu kupikirkan karena rasanya seperti minum tea pada umumnya. Walaupun begitu, tetap saja cocok jadi teman pelepas dahaga dengan catatan tanpa menggunakan gula.

Go Pogo Ringroad City Walks - Lokasinya Dekat Bioskop - Kangkung crispy
Kangkung crispy, salah satu promo 28.000 dari Go Pogo

Untuk makanan ringannya, kami mencoba makanan ringan dari promo 28.000 terlebih dahulu yaitu Kangkung Crispy. Saat melihat tampilannya, bisa kamu lihat foto di atas yang tampilannya mirip bakwan goreng dalam versi dipisah-pisahkan. Tapi untuk rasa, cukup berbeda dengan bakwan. Saat menikmatinya, rasa kangkungnya cukup gurih tapi kita bagian dalam lembut, membuatku bersama saudaraku bisa menikmati bagian luar dan dalamnya.

Oiya, sausnya juga dibuat khusus agar semakin nikmat rasanya. Untuk rasa, bagi saudaraku semakin lama dimakan semakin terasa pedasnya. Sedangkan di lidahku tetap terasa biasa saja alias tidak bertambah pedasnya.

Go Pogo Ringroad City Walks - Lokasinya Dekat Bioskop - Pisang goreng coklat keju
Pisang goreng coklat keju, salah satu promo 35.000 dari Go Pogo

Lalu sekarang menikmati makanan ringan dari promo 35.000 ala Go Pogo, pisang goreng coklat keju. Menu ini cukup familiar kulihat di sekitarku tapi lumayan disukai juga. Untuk rasa, menurutku seperti rasa pada umumnya, manis dari coklat, keju dan susu coklat yang membuat lidahku lebih mudah menerimanya. Jadinya habis deh

Go Pogo Ringroad City Walks - Lokasinya Dekat Bioskop - Penang Char Kwe Tiau
Penang Char Kwe Tiau

Nah setelah mencoba dan menikmati promo dari Go Pogo, waktunya mencoba menu lain yaitu Penang Char Kwe Tiau.

Loh katanya mau hemat?

Iya rencana awalnya memang begitu, tapi karena penasaran dengan yang lain jadi dicoba deh. Untuk Penang Char Kwe Tiau, sebenarnya termasuk bagian promo 35.000 dari Go Pogo. Tapi bisa juga kamu memesan sendiri tanpa harus ada minuman dan makanan ringannya.

Untuk rasa tidak banyak yang bisa kuceritakan karena ini bagian dari saudaraku. Walaupun begitu, aku sempat juga mencobanya dan rasanya cukup nendang. Baik itu saat makan bersama sayurnya maupun bersama cabai hijaunya.

Go Pogo Ringroad City Walks - Lokasinya Dekat Bioskop - Sawi Nenas
Sawi nenas

Sambil makan, tidak terasa minuman ice tea kami telah habis. Kami pun memesan minuman, yaitu Sawi nenas yang bertujuan agar kami tetap menjaga kesehatan. Jadinya tetap terjaga kesehatan

Go Pogo Ringroad City Walks - Lokasinya Dekat Bioskop - Chicken Blackpepper
Chicken blackpepper

Sekarang waktunya menu penutup, Chicken Blackpepper. Untuk rasanya mungkin sudah bisa ditembak dengan rasa spaghetti sebelumnya karena menggunakan bumbu blackpepper yang memiliki rasa pedas dan panas, jadinya tidak perlu dibahas kembali blackpepper-nya. Namun untuk daging ayamnya, cukup mudah dipotong walaupun ada bagian keras yang cukup sulit kami potong. Tapi tetap saja kami bisa menghabiskannya karena kami menyukai daging. Hehehe

Jadi, bagaimana kesimpulannya?

Untukku dan saudaraku terbilang menyukai tempatnya karena lumayan dekat bioskop, jadi bisa menunggu jadwal film tanpa harus mengantri tetap duduk disana. Lalu kelebihan lainnya, promo yang ditawarkan Go Pogo terbilang terjangkau yang membuat kami bisa mencoba menu yang lain seperti Sawi nenas dan Chicken blackpepper. Sisanya tinggal masalah ruangan, mau pilih indoor atau outdoor yang sesuai seleramu.

Akhirnya selesailah kami menikmati kuliner di Go Pogo. Sudah bisa menikmati menu-nya (terutama promonya), kami bisa juga mencoba tempat baru (terutama berkat saudaraku). Bagi kamu yang ingin mencobanya, disarankan membawa teman dan keluarga agar suasana semakin seru.


Catatan
Lokasi berada di jalan Gagak Hitam (lebih tepatnya di Ringroad City Walks, lantai 3)
Harga mulai Rp 15.000
Instagram: @pogocafe