Seharusnya ini tidak terjadi, namun mata berkata lain. Ya berkata lain karena terlirik sebuah tempat yang berbentuk kafe. Aku pun hanya melirik saja sampai saudaraku mengajak untuk kesana. Akhirnya aku pergi kesana bersama saudaraku yang ternyata nama tempat itu Cafe Ayam Bakar Sakinah. Seperti apa isinya? Mari kita lihat
Tempatnya seperti pada tempat umumnya yang terbilang sederhana yang membuatku tidak banyak bercerita tentang tempat ini. Walaupun begitu, aku tetap penasaran karena terus meliriknya. Mungkin mata ini terus melirik karena rasa penasaran seperti apa ayam bakarnya.
Loh kenapa? Bukannya ayam bakar itu makanan biasa?
Iya memang benar ayam bakar termasuk makanan biasa yang bisa kita temukan di rumah makan. Namun tetap saja tidak seramai ayam penyet dan ayam geprek. Apalagi saat malam tiba, berbagai kafe dan outlet mulai menjajakan mereka yang membuat mataku cukup penat melihatnya.
Beruntung saudaraku mengajakku kesini yang membuat lirikanku tidak sia-sia. Aku pun langsung memesan ayam bakar tanpa tambahan apapun karena penasaran dengan rasa aslinya. Saudaraku juga memesan yang sama karena ingin tahu rasanya. Setelah memesan kami kembali mengisi waktu dengan ponsel.
Ayam bakar ala Ayam Bakar Sakinah |
Setelah menunggu, akhirnya pesanan kami tiba, ayam bakar. Untuk tampilannya bisa kamu lihat seperti gosong pada permukaan kulitnya. Saatku melihatnya, sempat pesimis karena langsung terbayang rasanya. Tapi karena ku percaya dengan lirikan mataku, aku yakin rasanya pasti menggoda. Aku pun langsung mencobanya yang ternyata rasa gosong-nya tidak ada, malahan rasa pedas yang kurasakan.
Untuk bagian kulit yang sempat kukira gosong ternyata hanya bumbu-nya saja, sementara kulitnya masih baik-baik saja yang membuatku bisa menikmatinya.
Lalu disediakan juga sambal celup yang terdiri dari sambal ijo dan sambal pedas-manis. Untuk sambalnya, aku mencoba sambal pedas-manis karena ayam bakar-nya sudah disajikan pedas terlebih dahulu. Rasa sambalnya lumayan menggoda karena rasa pedasnya berbaur dengan rasa manis yang membuatku tertagih untuk menikmatinya. Jadi minum air semakin nikmat deh
Nah begitu ceritaku menikmati Cafe Ayam Bakar Sakinah. Berawal dari lirikan hingga mencobanya. Bagi kamu yang mencobanya, disarankan memilih tempat duduk jauh dari tempat memasak ayam bakar karena asapnya cukup banyak yang menggangu pernapasan dan penglihatan kita.
Akhir kata semoga cerita Cafe Ayam Bakar Sakinah: Lirikan yang Berkesan, bisa membuatmu berkesan.
Catatan:
Lokasi berada di jalan Letda Sujono
Harga Rp 17.000 (sama nasi)
Harga Rp 17.000 (sama nasi)
Iya kadang penampakan gosong pada ayam bakar itu lumayan bikin underestimate hehe,,, tp sepertinya aku tergoda
ReplyDeleteItulah kak, untungnya berani nyoba.. Jadi tahu rasanya :D
DeleteSemoga kakak bisa mencobanya..
Ngomongin soal makanan memang enak dan selalu menggugah selera
ReplyDeleteIya mas, bikin selera menjadi nambah..
DeleteWadau lihat gambarnya emang kek biasa aja, tp tetap menyelerakan.. �� Gak jauh x juga dr bandar setia.. Masih terjangkaulah sambil malmingan ��
ReplyDeleteIya mbak, masih bisalah dijangkau pas hari libur :D
Deleteapa yang special dengan ayam bakar ini ya compared dengan ayam bakar yang lain?
ReplyDeleteTampilan gosongnya kak yang ternyata lumayan enak juga pas dimakan..
DeleteYang spesial dari ayam bakar ini menurut saya adalah harganya,,,17000 sudah sama nasi, sambel itu termasuk murah,,,disini (bandung) ayam bakar seperti sudah 25ribu keatas harganya..
ReplyDeleteDisini ada juga mas yang ayam bakar 25 ribu keatas tanpa nasi, tapi ukurannya cukup besar mas..
DeleteHarganya murah 17ribu saja, kalau saya malah suka yang gosong gitu mbak soalnya bumbunya ada disitu semua hehehhee
ReplyDeleteIya kak, dibagian gosong banyak bumbunya.. Untuk rasanya tetap enak dibagian gosongnya kak..
Delete