Tuesday 17 September 2019

Hakam Coffee Medan: Buku, Kopi dan Ukhuwah

Hakam Coffee Medan: Buku, Kopi dan Ukhuwah

Menginjakkan kaki di Johor, rasanya seperti menginjakkan kaki di kota baru. Wajar sih karena tempatnya cukup jauh dari tempat saya, malahan bila dibandingkan dengan Tembung dan Batang Kuis, saya lebih sering main ke Tembung dan Batang Kuis. Jadinya suatu hal yang langkah deh bisa ke Johor.

Nah alasan saya bisa kesana karena Workshop dari BlogM (Blogger Medan) yang membahas video editing. Saya pun jadi pingin deh sambil mencoba kafe-nya yakni Hakam Coffee.

Hakam Coffee Medan: Buku, Kopi dan Ukhuwah
Hakam Coffee

Hakam Coffee berada di Medan Johor, tepatnya di jalan Karya Kasih. Untuk tempatnya terbilang luas karena bisa parkir sepeda motor dan mobil, sedangkan ruangannya terbilang sempit. Tapi bisa saja diperluas, soalnya bisa ditingkatkan lagi dengan membangun lantai 2.

Hakam Coffee Medan: Buku, Kopi dan Ukhuwah - Ruangan
Workshop Blogger Medan (BlogM)

Untuk ruangannya, bisa kamu lihat sedang berlangsungnya workshop BlogM. Selain workshop, tersedia juga berbagai buku yang cocok bagi kamu yang gemar membaca.

Hakam Coffee Medan: Buku, Kopi dan Ukhuwah - Menu
Menu

Sambil mengikuti workshop, saya pun sempat memesan. Biar gak "melek" selama kegiatan, saya memesan kopi yang namanya Zabarjud. Aneh rasanya, namun tetap saya pesan karena penasaran.

Hakam Coffee Medan: Buku, Kopi dan Ukhuwah - Minuman
Zabarjud, 15K

Nah ini dia Zabarjud. Zabarjud bisa kamu lihat tampilannya yang putih karena efek susu, namun di dalamnya terdapat cappuccino, madu dan pandan. Saya bisa tahu karena bertanya kepada pegawainya (kalau sudah tahu, berarti sudah kesini deh, hehehe).

Untuk rasanya, saya merasakan pandan dan madunya lebih dominan dibandingkan dengan cappuccino, mungkin karena efek susu makanya rasa cappuccino sedikit yang bisa dirasakan.

Oke segitu saja dulu cerita saya di Hakam Coffee. Bagi kamu yang penasaran dengan workshop video editing dari BlogM, bisa langsung singgah di Instagram-nya.

Akhir kata, semoga cerita singkat ini bermanfaat.


Catatan
Lokasi di jalan Karya Kasih No. 60
Instagram: @hakamcoffee
Foto menggunakan smartphone Realme 3

Sunday 8 September 2019

5 Penghasilan Tambahan Saat Mengikuti Big Bad Wolf

5 Penghasilan Tambahan Saat Mengikuti Big Bad Wolf

5 Penghasilan Tambahan Saat Mengikuti Big Bad Wolf

Kemarin saya sempat bercerita tentang pengalaman saya menjadi kru di Big Bad Wolf/BBW, begitu juga pengalaman saya mengikuti interview. Selama mengikuti event ini, terbilang cukup menarik, karena selain menambah pengalaman kita di dunia kerja, pengetahuan kita ikut menambah, terutama seputar buku dan minat baca di daerah kita.

Untuk tulisan BBW lainnya. Bisa kamu lihat disini (Pengalaman dan Tantangan Bekerja di Big Bad Wolf) dan (Interview di BBW) 

Tapi apa cuma itu saja? Ternyata selama event ini berlangsung, kita juga bisa menambahkan penghasilan kita, baik itu kamu yang menjadi kru BBW maupun pelanggan setia BBW. Nah bagi kamu yang penasaran, yuk simak 5 penghasilan saat mengikuti Big Bad Wolf.

1. Lembur

Lembur, salah penghasilan tambahan saat kamu mengikuti event ini. Alasannya kamu bisa melihat dari antusiasnya pengunjung saat membeli buku. Buku yang disajikan juga beragam yang membuat kamu harus siaga saat pengunjung bertanya tentang buku yang diingikannya, jadinya waktu kerjamu bisa melebihi jam kerja deh. Nah mulai dari sini, lembur diperlukan. Namun tergantung waktu (shift) dan pekerjaannya (job), karena tidak menentunya kedatangan pengunjung. Semoga saja sesuai dengan waktu dan pekerjaanmu.

2. Jastip

Selama event berlangsung, sering kita melihat pengunjung yang melakukan jastip (jasa titip). Untuk melihatnya, kita bisa melihat dari beberapa pengunjung yang mengambil foto buku dan membaginya (share) ke media sosial. Nah bagi kamu yang ingin mencobanya tentu saja bisa karena sudah banyak tips seputar jastip di internet.

Tapi bagaimana dengan kru BBW? Apakah bisa jastip? Tentu saja bisa selama kamu mengikuti aturan dan etika kerja, kamu bisa jastip sambil kerja. Sisanya tinggal sesuaikan waktu kerjamu dengan waktu jastip agar fisikmu tidak mudah lelah.

3. Stand Kuliner

Kalau yang satu ini, bisa dibilang cukup melenceng. Karena selama menjadi kru BBW, sulit membuka stand kuliner yang akhirnya menjadi rejeki orang lain. Walaupun begitu, usaha ini cocok yang suka dunia kuliner. Apalagi di BBW tahun ini (di medan) stand kuliner cukup banyak yang membuat kamu yang ingin membuka usaha kuliner semakin semangat.

4. Menawarkan Kemampuan

Sering kita melihat teman sesama kru punya kelebihan seperti sering foto atau menggambar. Atau kalau kamu seorang yang ramah dan mudah bicara, kamu bisa bertanya instagram dan facebook-nya. Nah dari sini deh kamu bisa lihat kalau dia punya kemampuan lain seperti fotografi, editing, narablog dan lainnya. Bahkan ada juga yang memiliki online shop, padahal tampilannya biasa saja.

Namun bagaimana dengan yang tidak memiliki kemampuan? Setahu saya sih, masing-masing punya kemampuan, hanya belum tahu saja. Nah bagi yang belum tahu bisa mulai dari hobi, sisanya kamu tinggal menawarkannya ke temanmu dan lainnya. Mulai dari sini deh kemampuanmu perlahan-lahan mulai terasah yang membuat kemampuanmu semakin bernilai.

5. Kolaborasi

Kolaborasi bisa dilakukan dimana saja, bahkan di event ini. Nah untuk kamu bisa memulainya dengan saling menawarkan kemampuan seperti satu pede tampil di depan umun (model, MC) satu lagi seorang fotografi atau videografer. Dari sini kamu bisa saling berbagi keuntungan yang membuatmu bisa saling kenal satu sama lain. Keuntungan lainnya bisa berlanjut ke event lainnya seperti kamu yang membutuhkan seorang model atau butuh videografer. Jadinya kamu tidak perlu kebingungan deh.

Nah itulah 5 penghasilan tambahan saat mengikuti Big Bad Wolf. Bagi kamu yang sedang mengikutinya, semoga kamu semangat mengikuti event ini.

Friday 30 August 2019

Mengenal Food Photography Versi Blog Ridsal

Mengenal Food Photography Versi Blog Ridsal

Mengenal Food Photography Versi Blog Ridsal

Semenjak blog ini aktif menulis tentang makanan/kuliner. Terbesit di benak saya untuk tahu tentang food photography. Alasannya sih sederhana saja, karena saya cukup sering pergi ke tempat makan, jadinya kepikiran deh. Tapi food photography seperti apa sih? Nah bagi kamu yang sudah tahu, mungkin kamu bisa menjawabnya melalui kolom komentar. Namun bagi kamu yang belum tahu, bisa simak tulisan ini.

Mengenal Food Photography

Food photography bisa dikatakan jenis fotografi yang melekat pada makanan. Untuk makanannya pun luas, mulai dari kue, cemilan, hingga makanan berat. Namun bagi Blog Ridsal, food photography masih sekedar mengambil gambar yang hanya ditampilkan di blog. Tidak memikirkan konsep, gaya foto maupun komposisi. Untuk membuktikannya, kamu bisa baca tulisan saya tentang makanan, terus kamu bisa melihat fotonya dan menarik kesimpulan.

Sekarang bagaimana? Apa kamu sudah baca tulisan saya tentang makanan? Mungkin kamu sudah tahu hasil foto yang saya ambil, layak atau tidak disebut food photography. Nah berangkat dari situ saya mulai mencoba mengenal food photography.

Mulai dari Smartphone

Langkah awal saya tuk mengenal Food Photography dimulai dari smartphone. Mengapa smartphone? Bukannya kamera lebih bagus? Betul kamera lebih bagus dan memiliki fitur yang lebih baik dari smartphone. Tapi karena smartphone praktis seperti tidak membutuhkan banyak ruang saat bepergian jauh, membuat saya lebih memilih smartphone. Apalagi sekarang fitur kamera dari smartphone diperbarui, bikin saya semakin pede menggunakannya.

Nah untuk smartphone-nya bisa dikatakan bebas, tidak harus ber-merk ataupun memiliki kualitas terbaik. Cukup berguna dan nyaman sama kita, plus ramah dikantong, hehe. Untuk smartphone-nya saya sempat menggunakan Sharp SHV34, namun saya ganti menjadi Realme 3. Alasan saya menggantinya, karena tidak memiliki 2 sim, baterai kecil dan suara kamera yang tidak bisa dinon-aktifkan. Padahal Sharp SHV34 punya kualitas pemotretan dan perekeman video baik (dengan harga dibawah satu juta/seken), jadinya agak sedih menggantinya.

Untuk Realme 3 kekurangan itu sudah tertutupi, walau fitur perekaman video masih bermasalah. Tapi mengingat tujuan saya, yakni mengenal dan mencari tahu tentang food photography, mau gak mau harus menerima. Emang punya duit, hehe.

Setelah saya memilih Realme 3, saya pun melihat fitur yang disajikan. Fitur kamera Realme 3 bisa dibilang cukup lengkap seperti mode auto, nightscape, potrait, manual dan lainnya. Semua bisa kamu lihat review-nya di blog ini. Jadinya gak kebingungan deh.

Coba Eksekusi

Setelah memilih smartphone dan melihat fitur kamera-nya, waktunya eksekusi. Nah untuk mencobanya, saya coba pilih tempat yang ada ruangannya dan kondisi sepi. Kalau kamu tanya alasannya, karena saya segan kalau foto makanan saat dilihat, apalagi saya baru mengenal food photography, bisa lama mengambil foto-nya.

Langkah awal tuk mencoba food photography, saya mencoba pengambilan gambarnya. Kamu bisa lihat di tulisan blog saya tentang makanan yang foto-nya sempat saya ubah ke mode potrait, mode zoom dan lainnya. Sempat juga saya mengambilnya dari sudut lain, biar tahu hasil foto makanan yang berhasil saya abadikan. Namun entah mengapa saat saya bandingkan dengan situs yang saya baca atau media sosial seputar makanan hasilnya terlalu beda.

Ternyata setelah saya baca kembali, cukup banyak harus diperhatikan seperti pencahayaan, pengambilan fokus, menambahkan detail, memilih background yang sesuai dengan makanan dan masih banyak lagi. Bahkan ada juga yang mengatakan perlu editing yang membuat saya semakin pusing mendalami food photography (soalnya baru tahu sedalam ini food photography). Wah ternyata butuh perjuangan juga nih menjadi food photography.

Tetap Semangat

Saya rasa ini kata yang tepat, biar saya semakin semangat, hehe. Walaupun begitu saya akan berusaha mendalaminya agar tidak hanya sekedar tahu tentang food photography saja, jadi kamu pun semakin rileks saat membaca tulisan saya tentang makanan/kuliner.

Nah begitu saja dulu mengenal food photography versi Blog Ridsal. Semoga kedepannya kita berjumpa lagi di tulisan makanan dan food photography berikutnya. Sampai jumpa~

Sunday 25 August 2019

Kantin Netizan Medan: Lokasinya Dekat Bimbel

Kantin Netizan Medan: Lokasinya Dekat Bimbel

Kemarin saya sempat ke Kobonk yang memiliki tempat yang cozy dan minumannya yang kekininan. Sekarang kembali kesini lagi, tapi tidak bahas Kobonk melainkan membahas Kantin Netizen. Nah seperti apa pembahasannya? Yuk simak lewat tulisan ini.

Kantin Netizan Medan: Lokasinya Dekat Bimbel
Kobonk dan Kafe Netizen

Kobonk dan Kantin Netizen berada di satu tempat di jalan Hayam Wuruk. Lokasinya juga berdekatan dengan bimbel (bimbingan belajar) GO, jadi kita tidak perlu bingung lagi saat mencarinya.

Nah hal yang membedakan Kobonk dengan Kantin Netizen adalah makanan dan minumannya. Jika kamu kesini kamu bisa lihat buku menu-nya yang mana bagian minuman akan muncul keterangan Kobonk sedangkan makanan akan muncul keterangan Kantin Netizen. Singkatnya masing-masing sudah ada fokusnya.

Nah mengingat tujuan saya kesini untuk mencoba Kantin Netizen, jadi saya memesan makanan. Untuk makanannya, bisa kamu lihat di bawah ini.

Kantin Netizan Medan: Lokasinya Dekat Bimbel - Menu 01
Chicken Steak Mertua

Kantin Netizan Medan: Lokasinya Dekat Bimbel - Menu 02
Nasi Ikan Gembung Halilintar

Kantin Netizan Medan: Lokasinya Dekat Bimbel - Menu 03
Nasi Ayam Penyet Lambeturah

Kantin Netizan Medan: Lokasinya Dekat Bimbel - Menu 04
Ayam Bakar Mantan Terindah

Kantin Netizan Medan: Lokasinya Dekat Bimbel - Menu 05
Chicken Basket Michael Jordan

Kantin Netizan Medan: Lokasinya Dekat Bimbel - Menu 06
Bakso Bakar

Kantin Netizan Medan: Lokasinya Dekat Bimbel - Menu 07
Roti Bakar

Terus bagaimana rasanya? Bisa dikatakan hampir semua cukup nikmat. Namun bila kamu bertanya selera saya, saya pilih Chicken Steak Mertua dan Nasi Ikan Gembung Halilintar. Rasa saus steak dari Chicken Steak Mertua sesuai dengan lidah saya, sedangkan rasa dari Nasi Ikan Gembung Halilintar, sambal matah menggoda karena tidak asing dilidah saya.

Nah begitulah pembahasan singkat saya mengunjungi Kantin Netizen. Jika kamu ingin kesana, kamu tidak perlu bingung saat melihat logo Kobonk karena Kobonk dan Kantin Netizen berada satu tempat. Jadinya kamu bisa menikmati dua menu kafe sekaligus deh.

Akhir kata, semoga tulisan singkat ini bisa jadi referensimu.



Catatan:
Lokasi di jalan Hayam Wuruk, dekat Bimbel GO
Harga mulai Rp 10.000
Instagram: @kantinetizen
Foto menggunakan smartphone Realme 3

Saturday 24 August 2019

Edisi Mencoba Warung Kudeta Focal Point Medan

Edisi Mencoba Warung Kudeta Focal Point Medan

Edisi mencoba Warung Kudeta di Focal Point, Medan. Bisa dibilang, cabang Warung Kudeta Focal Point merupakan cabang pertama yang saya kunjungi di kota Medan. Jadinya penasaran deh. Nah bagi kamu yang ikut penasaran, bisa kamu simak lewat tulisan ini.

Edisi Mencoba Warung Kudeta Focal Point Medan
Warung Kudeta di Focal Point Mall

Warung Kudeta yang saya coba berada di Focal Point Medan di jalan Arteri Ring Road. Untuk akses jalan kesana terbilang cukup mudah karena sudah diperluas dan banyak bangunan besar yang siap menjadi lahan usaha. Mungkin kekurangannya cuma macet dan banyak truk dan bus yang lewat mengingat jalan ini termasuk jalan antar provinsi (kalau gak salah jalan dari Medan ke Binjai).

Nah sambil cerita lokasinya, waktunya cerita ruangannya. Untuk ruangan terbagi 2, yaitu outdoor dan indoor. Sementara pintu masuknya juga ada 2, dari indoor dan outdoor. Jadinya kamu bisa pilih deh. Untuk ruangan outdoor-nya, bisa kamu lihat di bawah ini.

Edisi Mencoba Warung Kudeta Focal Point Medan - Outdoor 01
Outdoor untuk kongkow bersama kawan

Edisi Mencoba Warung Kudeta Focal Point Medan - Outdoor 02
Tersedia juga versi meja mini

Edisi Mencoba Warung Kudeta Focal Point Medan - Outdoor 03
Lampu ala kafe

Sedikit yang bisa saya ceritakan bagian outdoor-nya karena saya memilih bagian indoor yang ada AC (air conditioner). Tapi untuk outdoor-nya cocok kongkow bersama teman karena ruangannya yang luas dan tidak mengganggu orang. Jadinya bebas deh.

Setelah cerita outdoor, waktunya bagian indoor. Ini dia.

Edisi Mencoba Warung Kudeta Focal Point Medan - Indoor 01
Indoor

Indoor-nya tidak kalah luas dari outdoor-nya. Bisa kamu lihat warna meja dan kursinya menggunakan warna kayu, sedangkan ukurang meja-nya di desain untuk makan berdua dan berempat, serasa untuk keluarga. Namun bisa juga kok untuk teman dan rekan kerja, karena semuanya kembali pada selera masing-masing.

Edisi Mencoba Warung Kudeta Focal Point Medan - Indoor 02
Snack Zone (zona makanan ringan)

Bagian indoor juga menyediakan Snack Zone. Zona ini merupakan zona makanan ringan yang sudah tersedia dibuku menu. Kelebihan zona ini, kita bisa melihat proses memasaknya, jadinya kita tahu penyajian makanan ringan yang kita pesan.

Edisi Mencoba Warung Kudeta Focal Point Medan - Indoor 03
Zona santai

Selain menyediakan Snack Zone, bagian indoor juga menyediakan Relaxing Zone. Zona ini merupakan zona santai yang bisa kamu lihat tempanya dibuat lesehan. Kelebihan lainnya tersedia tempat duduk yang empuk yang membuat kita bisa santai. Tidak lupa juga beberapa alat permainan tersedia juga agar suasana semakin seru bersama kawan dan keluarga. Bagi kamu yang suka, bisa mencoba zona ini.

Setelah melihat ruangannya, waktunya bagian makanannya. Untuk makanannya, saya memesan Indomie Sushi Tuna Mayo, Ropang Ham Egg Cheese, Korean Ramyeon Crispy Chicken dan Nasi Goreng Mawut dengan sosis sapi. Sedangkan minumannya, saya memesan Soya Milk. Semuanya bisa kamu lihat di bawah ini.

Edisi Mencoba Warung Kudeta Focal Point Medan - Menu 01
Indomie Sushi Tuna Mayo

Menu yang pertama saya coba adalah Indomie Sushi Tuna Mayo. Sushi ini berisi indomie dan tuna yang dibalutin rumput laut. Tidak lupa juga saus mayo dan saus cabai saling mengisi yang membuat tampilan semakin menarik.

Untuk rasa, Indomie Sushi Tuna Mayo cukup nikmat. Rasa indomie dan tuna-nya cukup berasa, dan menariknya rumput lautnya cukup kuat yang membuat saya tidak perlu takut sushi-nya cepat hancur saat saya menggunakan sumpit atau garpu.

Edisi Mencoba Warung Kudeta Focal Point Medan - Menu 02
Sisi kiri dan kanan Ropang Ham Egg Cheese

Terus menu yang saya coba adalah Ropang Ham Egg Cheese. Ropang merupakan singkatan dari Roti Panggang. Untuk tampilannya bisa kamu lihat terdiri dari roti, telur, keju dan daging sapi. Saya daging sapi-nya tidak terlihat karena terlapisi telur. Sedangkan tampilan penuh-nya bisa kamu lihat di bawah ini.

Edisi Mencoba Warung Kudeta Focal Point Medan - Menu 03
Ropang Ham Egg Cheese

Rasa dari Ropang Ham Egg Cheese, bisa dikatakan cukup nikmat, hampir bikin saya kekenyangan. Awalnya saya gak nyangka kalau makan roti panggang bisa bikin kenyang. Namun setelah melihat isinya membuat saya jadi yakin karena isi banyak mengandung protein dan lemak. Jadi sangat disarankan untuk menikmati Ropang terlebih dahulu daripada menu yang lain agar tidak kekenyangan.

Edisi Mencoba Warung Kudeta Focal Point Medan - Menu 04
Korean Ramyeon Crispy Chicken

Terus ada Ramyeon Crispy Chicken. Untuk rasanya, saya baru bisa merasakannya pas saat dingin, padahal dianjurkan pegawai pas lagi hangat agar mie-nya tidak mengembang. Namun karena sibuk mengambil foto, membuat mie-nya menjadi dingin. Jadinya tidak tahu rasa hangatnya deh.

Nah untuk rasa dingin-nya, memang mie-nya mengembang dan kuah jadi sedikit. Namun rasa mie-nya tetap nikmat, malahan saya jadi lebih suka yang dingin daripada yang hangat karena lebih mudah menikmatinya tanpa harus terkena air panas dari mie-nya. Tapi itu kembali kepada selera masing-masing, siapa tahu kamu juga penasaran dengan rasa mie versi dingin-nya.

Edisi Mencoba Warung Kudeta Focal Point Medan - Menu 05
Nasi Goreng Mawut Sosis Sapi

Terakhir yang saya coba adalah Nasi Goreng Mawut dengan sosis sapi. Nasi goreng ini tidak saya coba langsung ditempat, melainkan dirumah agar bisa dinikmati bersama keluarga.

Untuk rasa, nasi goreng ini ternyata berisi mie tiaw (kwetiau) yang bisa ditukarkan dengan mie lain. Sedangkan rasanya cukup nikmat, mau itu nasi goreng atau campur mie-nya tetap nikmat. Bikin saya bisa menikmati kedua-duanya sekaligus. Oiya sosis sapi dan sayur juga nikmat yang membuat keluarga saya bisa menikmatinya. Jadinya tidak rugi deh bawa pulang ke rumah, hehehe.

Edisi Mencoba Warung Kudeta Focal Point Medan - Menu 06
Soya Milk

Eits, hampir lupa nih minumannya, Soya Milk. Cukup sulit saya menceritakan detail rasanya, karena saya tidak begitu paham soal minuman. Namun saat saya bertanya kepada pegawai, Soya Milk dibuat dengan bahan alami yang berarti bila sudah expired (kadaluarsa) akan diganti yang baru.

Edisi Mencoba Warung Kudeta Focal Point Medan - Menu 07
Menu yang dipesan

Akhirnya selesailah edisi saya mencoba Warung Kudeta di Focal Point Medan. Bagi kamu yang ingin mencobanya, kamu bisa datang pas siang, sore atau malam hari. Namun bila kamu suka sunyi, disarankan siang hari, jadinya kamu bisa santai dan fokus mengerjakan kegiatanmu.

Oke, segitu saja dulu. Semoga tulisan ini bermanfaat.


Catatan:
Setiap belanja di atas 100k akan mendapatkan Makaroni Carbonara/ Banana Huzzelnut (pilih salah satu)
Lokasi di Focal Point Medan
Harga mulai Rp 20.000
Instagram: @warungkudetamedanfp
Foto menggunakan Olympus E-PL 6

Thursday 22 August 2019

Sushi Tei Centre Point Medan: Makin Pede dengan Logo Halal

Sushi Tei Centre Point Medan: Makin Pede dengan Logo Halal

Sushi Tei, sering saya lihat saat mampir di sebuah mall tapi tidak pernah saya kunjungi. Alasannya, karena jarangnya saya menikmati makanan di plaza dan harganya masih tergolong tinggi untuk kantong saya. Jadinya hanya bisa lihat-lihat deh.

Namun saya tetap mengusahakannya hingga akhirnya bisa mencobanya. Lantas seperti apa rasanya? Nah bagi kamu yang penasaran, bisa simak ulasannya lewat tulisan ini.

Sushi Tei Center Point Medan: Makin Pede dengan Logo Halal
Sushi Tei di Centre Point Mall, Medan

Sushi Tei yang saya kunjungi berada di Centre Point Mall, kota Medan. Saat masuk ke dalam, terlihat desain ruangannya minimalis. Tidak lupa juga dekorasinya dibuat khusus agar memiliki ciri khas Sushi Tei. Nah untuk fotonya, bisa kamu lihat di bawah ini

Sushi Tei Center Point Medan: Makin Pede dengan Logo Halal - Ruangan 01

Sushi Tei Center Point Medan: Makin Pede dengan Logo Halal - Ruangan 02

Sushi Tei Center Point Medan: Makin Pede dengan Logo Halal - Ruangan 03

Sushi Tei Center Point Medan: Makin Pede dengan Logo Halal - Sushi Bar 01

Sambil melihat ruangannya, tidak lupa mencari tempat duduk. Nah untuk tempat duduknya, saya pilih di dekat Sushi Bar karena bisa lihat proses pembuatannya sekaligus memilih sushi yang diinginkan.

Sushi Tei Center Point Medan: Makin Pede dengan Logo Halal - Sushi Bar 02
Sushi Bar

Sibuk melihat makanannya, hampir lupa tuk memesan. Saya pun langsung melihat buku menu-nya yang ternyata buku menu-nya menarik juga seperti sejarah sushi tei, halaman sampul dan lainnya. Bikin saya jadi makin lama memesan deh.

Sushi Tei Center Point Medan: Makin Pede dengan Logo Halal - Buku Menu
Buku menu

Akhirnya setelah membaca menu-nya, saya pun memesan. Untuk saya yang pesan, ada Smoked Salmon Roll, Crispy Mentai Roll dan Okonomiyaki, sedangkan minumannya Ocha dingin. Semuanya bisa kamu lihat di bawah ini,

Sushi Tei Center Point Medan: Makin Pede dengan Logo Halal - Menu 01
Smoked Salmon Roll, Crispy Mentai Roll dan Okonomiyaki

Sushi Tei Center Point Medan: Makin Pede dengan Logo Halal - Menu 02
Smoked Salmon Roll (atas) dan Crispy Mentai Roll (bawah)

Smoked Salmon Roll bisa kamu lihat berisi nasi gulung dengan taburan telur ikan. Rasanya saya cukup manis dengan dilapisi ikan salmon.

Terus untuk Crispy Mentai Roll, terasa krispy dan saus mayo-nya. Saat di campur dengan wasabi dan saus manis juga tetap terasa sushi-nya. Bikin kita yang mencoba jadi dapat rasanya.

Sushi Tei Center Point Medan: Makin Pede dengan Logo Halal - Menu 03
Okonomiyaki

Nah untuk Okonomiyaki, saya cukup suka. Rasanya itu mirip kulit martabak dengan rasa jepang. Terus kulit ikannya, terasa saat dikunyah, bikin saya serasa makan daging ikan. Oiya jika kamu bertanya menu favorit dari yang saya pesan, mungkin Okonomiyaki pilihannya.

Sushi Tei Center Point Medan: Makin Pede dengan Logo Halal - Menu 04
Ocha dingin

Setelah menikmati makanannya, waktu minum. Untuk minumannya, saya pilih Ocha dingin biar semakin segar. Oiya minumannya ini bisa di refill, jadinya tidak perlu bayar deh.

Akhirnya selesai mencoba Sushi Tei. Sambil membayar, terlihat ada logo halal dari MUI. Bikin saya jadi pede makan disini.

Nah begitulah pengalaman saya mencoba Sushi Tei di Centre Point Mall. Semoga tulisan singkat ini, bisa menjadi referensimmu.


Catatan:
Lokasi di Centre Point Mall, Medan
Harga mulai Rp25.000
Foto menggunakan smartphone Realme 3

Wednesday 21 August 2019

Bakso Hilda: Mencoba Bakso Lava dan Bakso Gunung Merapi

Bakso Hilda: Mencoba Bakso Lava dan Bakso Gunung Merapi

Bakso, bakso, siapa disini yang suka bakso? Jika ada, saya ingin cerita nih pengalaman saya mencoba bakso, tepatnya di Bakso Hilda. Terus seperti apa bakso-nya? Bakso Hilda punya bakso yang sering di rekomendasi yaitu Bakso Lava dan Bakso Gunung Merapi. Nah biar gak lama-lama, yuk kita bahas.

Bakso Hilda: Mencoba Bakso Lava dan Bakso Gunung Merapi
Bakso Hilda

Sebelum kita cerita bakso-nya, marilah kita mulai dari tempatnya. Untuk tempatnya berada di jalan Panglima Denai, jalan yang bikin kita mendapatkan akses ke Amplas dan Tanjung Morawa, jadinya strategis nih.

Untuk ruangannya, saya tidak bisa banyak foto karena kepikiran dengan bakso-nya. Namun saya bisa sedikit cerita seperti bagian luar-nya tersedia tempat masak sekaligus outdoor-nya. Oiya bagian luarnya ini telah dibikin lantai dengan motif rumput yang membuat kita serasa di luar.

Bakso Hilda: Mencoba Bakso Lava dan Bakso Gunung Merapi - Ruangan 01
Bagian luar

Terus bagian dalam, kita bisa lihat ruangannya yang cukup luas, jadi kumpul bareng bersama teman dan keluarga bisa dilakukan. Bagusnya lagi, ruangan ini sudah tersedia toilet dan musholla, bikin yang ingin beribadah tidak perlu ke masjid deh. Tapi kalau kamu mau ke masjid tetap bisa, karena jarak Bakso Hilda dengan masjid cukup dekat.

Bakso Hilda: Mencoba Bakso Lava dan Bakso Gunung Merapi - Ruangan 02
Bagian dalam

Setelah melihat ruangannya, tibalah waktu memesan. Untuk bakso-nya, saya memesan Mie Ayam Selimut, Bakso Lava, Bakso Presiden Saddam Husein dan Bakso Gunung Merapi. Semuanya bisa kamu lihat di bawah ini.

Bakso Hilda: Mencoba Bakso Lava dan Bakso Gunung Merapi - Menu 01
Mie Ayam Selimut

Mie Ayam Selimut, dari tampilannya kamu sudah lihat kalau mie ayam ini dilapisi telur mata sapi. Untuk isi lainnya, ada telur, sayuran, irisan daging dan tak lupa pangsit-nya yang kriuk. Untuk rasa, saya cukup suka tanpa harus menambah saus, sambal maupun cuka. Tapi kalau kamu doyan pedas, bisa tambah kok, hehehe.

Bakso Hilda: Mencoba Bakso Lava dan Bakso Gunung Merapi - Menu 02
Bakso Presiden Saddam Husein

Selanjutnya adalah Bakso Presiden Saddan Husein. Lupa saya bertanya tentang namanya. Tapi kalau soal rasa ingat dong (wkwkwk). Rasa yang disajikan bakso ini cukup nikmat karena dilapisi saus keju, bikin kamu bisa menikmati daging bakso dilapisi keju. Saat saya mencampurkan kuahnya juga tidak mudah larut yang membuat saya bisa menikmatinya.

Bakso Hilda: Mencoba Bakso Lava dan Bakso Gunung Merapi - Menu 03
Bakso Lava

Terus menu yang sering dipesan orang nih, Bakso Lava. Bakso Lava disajikan dalam hotplate yang membuatnya serasa menikmati Steak. Untuk isiannya juga mirip dengan steak seperti kentang, sayur dan saus steak. Oiya, Bakso Lava juga disajikan dengan kuah yang berguna jika kamu tidak terbiasa makan bakso tanpa kuah.

Bakso Hilda: Mencoba Bakso Lava dan Bakso Gunung Merapi - Menu 04
Bakso Gunung Merapi

Terakhir adalah Bakso Gunung Merapi. Bakso ini disajikan mirip dengan Bakso Lava, bedanya di isian. Kalau Bakso Lava berisi bakso mini, sedangkan Bakso Gunung Merapi berisi telur rebus dan sambal yang rasanya pedas. Jadi cocok nih bagi kamu yang doyan pedas.

Bakso Hilda: Mencoba Bakso Lava dan Bakso Gunung Merapi - Menu 05
Menu yang dipesan

Sambil menikmatinya, saya sempat berpikir mengapa saya tidak merasa kenyang padahal sudah minum teh manis. Saya pun bertanya ke pegawainya, ternyata kuah bakso-nya disajikan tanpa penyedap dan menggunakan kuah kaldu dari bakso. Terus saat saya bertanya bakso-nya, ternyata untuk bakso-nya dibuat dari campuran daging ayam dan daging sapi yang bikin pengunjung jadi bisa menikmatinya dengan kadar sesuai resep Bakso Hilda.

Akhirnya selesai deh berkunjung ke Bakso Hilda, tahu rasanya, tahu juga rahasianya. Nah bagi kamu yang ingin mencobanya bisa langsung menuju lokasi dan kamu juga bertanya tentang promo yang mereka tawarkan, siapa tahu cocok promo-nya sama kamu.

Oke begitu saja dulu pengalaman saya mencoba Bakso Hilda. Semoga kamu tulisan ini bisa menjadi referensimu dalam menikmati bakso di kota Medan.


Catatan:
Lokasi di Jalan Panglima, Medan Denai
Harga mulai Rp 10.000
Instagram : @baksohilda
Foto menggunakan Olympus E-PL6 (foto pertama dan Kedua) dan smartphone Realme 3