Thursday 22 August 2019

Sushi Tei Centre Point Medan: Makin Pede dengan Logo Halal

Sushi Tei Centre Point Medan: Makin Pede dengan Logo Halal

Sushi Tei, sering saya lihat saat mampir di sebuah mall tapi tidak pernah saya kunjungi. Alasannya, karena jarangnya saya menikmati makanan di plaza dan harganya masih tergolong tinggi untuk kantong saya. Jadinya hanya bisa lihat-lihat deh.

Namun saya tetap mengusahakannya hingga akhirnya bisa mencobanya. Lantas seperti apa rasanya? Nah bagi kamu yang penasaran, bisa simak ulasannya lewat tulisan ini.

Sushi Tei Center Point Medan: Makin Pede dengan Logo Halal
Sushi Tei di Centre Point Mall, Medan

Sushi Tei yang saya kunjungi berada di Centre Point Mall, kota Medan. Saat masuk ke dalam, terlihat desain ruangannya minimalis. Tidak lupa juga dekorasinya dibuat khusus agar memiliki ciri khas Sushi Tei. Nah untuk fotonya, bisa kamu lihat di bawah ini

Sushi Tei Center Point Medan: Makin Pede dengan Logo Halal - Ruangan 01

Sushi Tei Center Point Medan: Makin Pede dengan Logo Halal - Ruangan 02

Sushi Tei Center Point Medan: Makin Pede dengan Logo Halal - Ruangan 03

Sushi Tei Center Point Medan: Makin Pede dengan Logo Halal - Sushi Bar 01

Sambil melihat ruangannya, tidak lupa mencari tempat duduk. Nah untuk tempat duduknya, saya pilih di dekat Sushi Bar karena bisa lihat proses pembuatannya sekaligus memilih sushi yang diinginkan.

Sushi Tei Center Point Medan: Makin Pede dengan Logo Halal - Sushi Bar 02
Sushi Bar

Sibuk melihat makanannya, hampir lupa tuk memesan. Saya pun langsung melihat buku menu-nya yang ternyata buku menu-nya menarik juga seperti sejarah sushi tei, halaman sampul dan lainnya. Bikin saya jadi makin lama memesan deh.

Sushi Tei Center Point Medan: Makin Pede dengan Logo Halal - Buku Menu
Buku menu

Akhirnya setelah membaca menu-nya, saya pun memesan. Untuk saya yang pesan, ada Smoked Salmon Roll, Crispy Mentai Roll dan Okonomiyaki, sedangkan minumannya Ocha dingin. Semuanya bisa kamu lihat di bawah ini,

Sushi Tei Center Point Medan: Makin Pede dengan Logo Halal - Menu 01
Smoked Salmon Roll, Crispy Mentai Roll dan Okonomiyaki

Sushi Tei Center Point Medan: Makin Pede dengan Logo Halal - Menu 02
Smoked Salmon Roll (atas) dan Crispy Mentai Roll (bawah)

Smoked Salmon Roll bisa kamu lihat berisi nasi gulung dengan taburan telur ikan. Rasanya saya cukup manis dengan dilapisi ikan salmon.

Terus untuk Crispy Mentai Roll, terasa krispy dan saus mayo-nya. Saat di campur dengan wasabi dan saus manis juga tetap terasa sushi-nya. Bikin kita yang mencoba jadi dapat rasanya.

Sushi Tei Center Point Medan: Makin Pede dengan Logo Halal - Menu 03
Okonomiyaki

Nah untuk Okonomiyaki, saya cukup suka. Rasanya itu mirip kulit martabak dengan rasa jepang. Terus kulit ikannya, terasa saat dikunyah, bikin saya serasa makan daging ikan. Oiya jika kamu bertanya menu favorit dari yang saya pesan, mungkin Okonomiyaki pilihannya.

Sushi Tei Center Point Medan: Makin Pede dengan Logo Halal - Menu 04
Ocha dingin

Setelah menikmati makanannya, waktu minum. Untuk minumannya, saya pilih Ocha dingin biar semakin segar. Oiya minumannya ini bisa di refill, jadinya tidak perlu bayar deh.

Akhirnya selesai mencoba Sushi Tei. Sambil membayar, terlihat ada logo halal dari MUI. Bikin saya jadi pede makan disini.

Nah begitulah pengalaman saya mencoba Sushi Tei di Centre Point Mall. Semoga tulisan singkat ini, bisa menjadi referensimmu.


Catatan:
Lokasi di Centre Point Mall, Medan
Harga mulai Rp25.000
Foto menggunakan smartphone Realme 3

Wednesday 21 August 2019

Bakso Hilda: Mencoba Bakso Lava dan Bakso Gunung Merapi

Bakso Hilda: Mencoba Bakso Lava dan Bakso Gunung Merapi

Bakso, bakso, siapa disini yang suka bakso? Jika ada, saya ingin cerita nih pengalaman saya mencoba bakso, tepatnya di Bakso Hilda. Terus seperti apa bakso-nya? Bakso Hilda punya bakso yang sering di rekomendasi yaitu Bakso Lava dan Bakso Gunung Merapi. Nah biar gak lama-lama, yuk kita bahas.

Bakso Hilda: Mencoba Bakso Lava dan Bakso Gunung Merapi
Bakso Hilda

Sebelum kita cerita bakso-nya, marilah kita mulai dari tempatnya. Untuk tempatnya berada di jalan Panglima Denai, jalan yang bikin kita mendapatkan akses ke Amplas dan Tanjung Morawa, jadinya strategis nih.

Untuk ruangannya, saya tidak bisa banyak foto karena kepikiran dengan bakso-nya. Namun saya bisa sedikit cerita seperti bagian luar-nya tersedia tempat masak sekaligus outdoor-nya. Oiya bagian luarnya ini telah dibikin lantai dengan motif rumput yang membuat kita serasa di luar.

Bakso Hilda: Mencoba Bakso Lava dan Bakso Gunung Merapi - Ruangan 01
Bagian luar

Terus bagian dalam, kita bisa lihat ruangannya yang cukup luas, jadi kumpul bareng bersama teman dan keluarga bisa dilakukan. Bagusnya lagi, ruangan ini sudah tersedia toilet dan musholla, bikin yang ingin beribadah tidak perlu ke masjid deh. Tapi kalau kamu mau ke masjid tetap bisa, karena jarak Bakso Hilda dengan masjid cukup dekat.

Bakso Hilda: Mencoba Bakso Lava dan Bakso Gunung Merapi - Ruangan 02
Bagian dalam

Setelah melihat ruangannya, tibalah waktu memesan. Untuk bakso-nya, saya memesan Mie Ayam Selimut, Bakso Lava, Bakso Presiden Saddam Husein dan Bakso Gunung Merapi. Semuanya bisa kamu lihat di bawah ini.

Bakso Hilda: Mencoba Bakso Lava dan Bakso Gunung Merapi - Menu 01
Mie Ayam Selimut

Mie Ayam Selimut, dari tampilannya kamu sudah lihat kalau mie ayam ini dilapisi telur mata sapi. Untuk isi lainnya, ada telur, sayuran, irisan daging dan tak lupa pangsit-nya yang kriuk. Untuk rasa, saya cukup suka tanpa harus menambah saus, sambal maupun cuka. Tapi kalau kamu doyan pedas, bisa tambah kok, hehehe.

Bakso Hilda: Mencoba Bakso Lava dan Bakso Gunung Merapi - Menu 02
Bakso Presiden Saddam Husein

Selanjutnya adalah Bakso Presiden Saddan Husein. Lupa saya bertanya tentang namanya. Tapi kalau soal rasa ingat dong (wkwkwk). Rasa yang disajikan bakso ini cukup nikmat karena dilapisi saus keju, bikin kamu bisa menikmati daging bakso dilapisi keju. Saat saya mencampurkan kuahnya juga tidak mudah larut yang membuat saya bisa menikmatinya.

Bakso Hilda: Mencoba Bakso Lava dan Bakso Gunung Merapi - Menu 03
Bakso Lava

Terus menu yang sering dipesan orang nih, Bakso Lava. Bakso Lava disajikan dalam hotplate yang membuatnya serasa menikmati Steak. Untuk isiannya juga mirip dengan steak seperti kentang, sayur dan saus steak. Oiya, Bakso Lava juga disajikan dengan kuah yang berguna jika kamu tidak terbiasa makan bakso tanpa kuah.

Bakso Hilda: Mencoba Bakso Lava dan Bakso Gunung Merapi - Menu 04
Bakso Gunung Merapi

Terakhir adalah Bakso Gunung Merapi. Bakso ini disajikan mirip dengan Bakso Lava, bedanya di isian. Kalau Bakso Lava berisi bakso mini, sedangkan Bakso Gunung Merapi berisi telur rebus dan sambal yang rasanya pedas. Jadi cocok nih bagi kamu yang doyan pedas.

Bakso Hilda: Mencoba Bakso Lava dan Bakso Gunung Merapi - Menu 05
Menu yang dipesan

Sambil menikmatinya, saya sempat berpikir mengapa saya tidak merasa kenyang padahal sudah minum teh manis. Saya pun bertanya ke pegawainya, ternyata kuah bakso-nya disajikan tanpa penyedap dan menggunakan kuah kaldu dari bakso. Terus saat saya bertanya bakso-nya, ternyata untuk bakso-nya dibuat dari campuran daging ayam dan daging sapi yang bikin pengunjung jadi bisa menikmatinya dengan kadar sesuai resep Bakso Hilda.

Akhirnya selesai deh berkunjung ke Bakso Hilda, tahu rasanya, tahu juga rahasianya. Nah bagi kamu yang ingin mencobanya bisa langsung menuju lokasi dan kamu juga bertanya tentang promo yang mereka tawarkan, siapa tahu cocok promo-nya sama kamu.

Oke begitu saja dulu pengalaman saya mencoba Bakso Hilda. Semoga kamu tulisan ini bisa menjadi referensimu dalam menikmati bakso di kota Medan.


Catatan:
Lokasi di Jalan Panglima, Medan Denai
Harga mulai Rp 10.000
Instagram : @baksohilda
Foto menggunakan Olympus E-PL6 (foto pertama dan Kedua) dan smartphone Realme 3

Tuesday 20 August 2019

Mie Balap Sya'ban: Ada Pagi dan Sore

Mie Balap Sya'ban: Ada Pagi dan Sore

Sudah lama saya tidak cerita mie balap, salah satu kuliner yang ada di kota Medan. Kuliner ini biasanya tersedia di pagi hari, namun tidak menutup kemungkinan di malam hari juga mengingat penggemar mie yang satu cukup banyak, seperti saya, hehehe.

Tapi, ada tapi-nya loh. Mencari penjual mie balap yang buka lama cukup sulit. Alasannya karena pekerjaannya yang cukup berat dan jam buka yang harus disesuaikan dengan jam pekerja. Bikin sang penjual mudah kecapekan.

Meskipun begitu saya tetap mencarinya agar saya tidak perlu rebutan dengan pembeli lain. Beruntung dalam pencariannya, saya menemukannya yaitu Mie Balap Sya'ban. Nah seperti apa rasanya? Terus seberapa lama bukanya? Bagi kamu yang penasaran, yuk simak pengalaman saya mencoba Mie Balap Sya'ban.

Mie Balap Syakban: Ada Pagi dan Sore
Mie Balap Sya'ban

Mie Balap Sya'ban berada di jalan Rakyat. Jalan ini sering dilewati masyarakat karena akses jalannya yang terbilang luas dan sedikit lampu lalu-lintas. Jadi jangan heran bila terjadi macet secara tiba-tiba.

Nah untuk ruangannya, sayang tidak sempat saya mengambil gambarnya. Tapi untuk ceritanya, ruangannya sudah terbilang luas karena berada di dalam bangunan, jadinya tidak duduk berhimpit-himpitan deh. Terus tempat masaknya juga diluar yang membuat ruangan sedikit kemasukan abu dan debu dari luar.

Mie Balap Syakban: Ada Pagi dan Sore - Mie 01
Mie Balap (Tiaw / Kwetiaw)

Oke setelah cerita tempat dan ruangannya, waktunya mencoba makanannya. Untuk makannya, kami pesan mie balap seafood. Oiya bagi kamu yang belum tahu tentang mie balap, mie balap ini merupakan sebutan warga medan karena penjualnya memasak dengan cepat (instan), bikin pembeli tidak perlu menunggu lama. Lalu untuk mie yang disajikan cukup banyak, bisa mie tiaw (kwetiau) bihun (mie putih), mie kuning dan lainnya, asalkan yang masak cepat. Jadi kamu sudah tahu kan?

Nah balik ke cerita makanannya. Untuk makanannya, saya memesan mie tiaw (kwetiau) dengan tambahan seafood. Kamu bisa melihat isi seafood-nya seperti udang, cumi dan bakso ikan. Namun terkadang hanya tersedia udang-nya saja mengingat request pelanggan. Jadi perlu diperhatikan deh.

Untuk rasanya, saya rasa mie balap-nya cukup enak, gak kalah dari mie balap Udin maupun mie balap Bang Hendra yang berada di jalan Wahidin. Apalagi jam bukanya Mie Balap Sya'ban terbagi 2 yaitu jam pagi dan jam sore. Bikin kita yang malas ngantri dan gak tahan makan pedas di pagi hari, bisa pilih jam sore. Tapi bila mager, tinggal pesan ojek online aja deh.

Mie Balap Syakban: Ada Pagi dan Sore - Mie 02
Tersedia pagi dan sore

Akhirnya selesailah cerita pengalaman saya menikmati Mie Balap Sya'ban. Bagi kamu yang ingin mencobanya, kamu bisa menyesuaikannya dengan jadwal kamu (pagi / sore) agar bisa mencobanya.

Oke segitu saja dulu, semoga kita berjumpa kembali di tulisan berikutnya. Sampai jumpa~


Catatan:
Lokasi di jalan Rakyat
Harga mulai Rp 10.000
Foto menggunakan smartphone Realme 3

Sunday 18 August 2019

Le Polonia Hotel: Mencoba Kuliner Khas Sunda

Le Polonia Hotel: Mencoba Kuliner Khas Sunda

Cerita Hari Kemerdekaan masih berlanjut. Bila sebelumnya kita ikut merayakan Hari Kemerdekaan, sekarang kita mencoba cari promo Hari Kemerdekaan, salah satunya promo kuliner. Nah untuk promo kuliner, kebetulan saya menemukannya di Hotel Le Polonia di jalan Jenderal Sudirman, bikin saya mencobanya.

Nah untuk tempatnya, berada di Restoran Suasana yang berada di lantai 1. Saat saya masuk, pegawainya menyambut saya dengan ramah sambil mengarahkan saya ke tempat duduk yang kosong. Jadinya gak celingak-celinguk deh.

Le Polonia Hotel: Mencoba Kuliner Khas Sunda - Ruangan 01
Pintu masuk Restoran Suasana

Sambil mengikuti arahan pegawai, saya berjumpa dengan kawan, jadi duduk sama-sama deh. Setelah dapat tempat duduk, saya pun melihat ruangannya. Nah untuk ruangannya, bisa kamu lihat di bawah ini.

Le Polonia Hotel: Mencoba Kuliner Khas Sunda - Ruangan 02

Le Polonia Hotel: Mencoba Kuliner Khas Sunda - Ruangan 03

Le Polonia Hotel: Mencoba Kuliner Khas Sunda - Ruangan 04


Bagaimana dengan ruangan Restoran Suasana? Kalau saya melihatnya, memiliki desain jaman dulu. Kamu bisa melihat jendela-nya yang besar. Tidak lupa juga desain pilar-nya mengingatkan kita dengan desain jaman dulu. Bikin kita bisa menikmati suasana jaman dulu.

Sambil melihat ruangannya, tidak lupa juga melihat makanannya. Untuk makanannya, Restoran Suasana menawarkan kuliner khas Sunda dengan tema 'Gebyar Angkringan Sunda Ngariung'. Tema ini bertujuan untuk menyambut Hari Kemerdekaan Indonesia ke - 74. Oiya, berlakunya tema ini di mulai tanggal 12 - 18 Agustus. Nah untuk kulinernya, sebahagian sudah saya abadikan lewat kamera saku.

Le Polonia Hotel: Mencoba Kuliner Khas Sunda - Menu 01
Udang dan Cumi

Le Polonia Hotel: Mencoba Kuliner Khas Sunda - Menu 02
Aneka Ikan

Le Polonia Hotel: Mencoba Kuliner Khas Sunda - Menu 03
Aneka tauco dan makanan pedas

Le Polonia Hotel: Mencoba Kuliner Khas Sunda - Menu 04
Sayuran

Le Polonia Hotel: Mencoba Kuliner Khas Sunda - Menu 05
Cemilan

Untuk rasa, saya tidak mencoba semuanya. Namun untuk yang saya pesan seperti aneka cumi dan udang, sayur kangkung dan minuman es-nya. Rasanya cukup nikmat dan membuat saya ingin menambah lagi.

Le Polonia Hotel: Mencoba Kuliner Khas Sunda
Gebyar Angkringan Sunda Ngariung

Akhirnya selesailah saya menikmati Sajian dari Restoran Suasana. Bagi kamu yang ingin mencobanya bisa langsung datang ke Hotel Le Polonia dan bertanya tentang promo Gebyar Angkringan Sunda Ngaring, karena bisa saja diperpanjang yang membuatmu bisa mencobanya.

Oke begitu saja dulu. Semoga tulisan ini bisa menjadi referensimu. Sampai jumpa~


Catatan:
Lokasi di jalan Jenderal Sudirman
Harga selama promo dimulai dari Rp 5.000 (cemilan/gorengan) Rp 15.000 (ikan/ayam)
Instagram : @lepoloniahotel
Foto menggunakan kamera Olympus E-PL 6

Saturday 17 August 2019

Indonesia Independence Day 2019

Indonesia Independence Day 2019

Indonesia Independence Day 2019
Ilustrasi via pixabay.com

Selamat Hari Kemerdekaan Indonesia Ke - 74. Semoga negeri ini semakin maju dan berkembang di masa mendatang.

Indonesia Independence Day 2019
Indonesia Independence Day 2019, google.com

Nah bagi kamu yang punya quote unik tuk negeri ini bisa bikin di bagian komentar :)

Thursday 15 August 2019

Kobonk Medan: Lokasinya Dekat Bimbel

Kobonk Medan: Lokasinya Dekat Bimbel

Perjalanan mencoba kopi masih berlanjut. Jika sebelumnya kami singgah di Kopi Lain Hati, kali ini kami singgah di Kobonk yang berada di jalan Hayam Wuruk, Medan. Nah seperti apa sensasi kopi ala Kobonk? Tanpa perlu basa-basi, yuk simak ulasannya di blog ini.

Kobonk Medan: Lokasinya Dekat Bimbel
Kobonk

Kami mengunjungi tempat ini pada malam hari, bukan siang hari. Alasannya, karena pada siang hari, banyak anak sekolah yang singgah ke kafe ini, maklum karena daerah ini cukup banyak bimbel (bimbingan belajar/les sekolah). Beruntung pada malam harinya sunyi, jadinya bisa puas mengambil foto.

Kobonk Medan: Lokasinya Dekat Bimbel - Ruangan 01
Bagian luar (Outdoor)

Sambil mengambil foto, kami melihat ada tulisan Kantin Netizen. Ternyata tempat ini ada dua kafe, yaitu Kantin Netizen dan Kobonk. Untuk Kantin Netizen berada di lantai 2, sedangkan Kobonk berada di lantai 1. Perbedaan antara kedua kafe ini saya belum tahu karena saya baru mengunjungi Kobonk. Namun kedepannya bisa saja saya kesini lagi untuk mengunjungi Kantin Netizen. Jadi tahu perbedaannya deh.

Kobonk Medan: Lokasinya Dekat Bimbel - Ruangan 02
Ruang tengah

Untuk ruangan Kobonk tersedia tempat bartender yang bikin kamu bisa melihat proses pembuatannya. Sedangkan ruangan lainnya lumayan luas, kamu bisa lihat tersedia tempat duduk gantung (ayunan) yang cocok dinikmati bersama teman. Selain itu tempat duduknya lesehan dengan karpet menyerupai rumput. Bikin kamu bisa berlama-lama disini. Nah untuk ruangannya, bisa kamu lihat di bawah ini.

Kobonk Medan: Lokasinya Dekat Bimbel - Ruangan 03
Bagian indoor

Kobonk Medan: Lokasinya Dekat Bimbel - Ruangan 04
Bagian indoor lainnya

Melihat ruangannya tentu kami tidak lupa tujuan kami mampir di kafe ini. Kami pun langsung memesan menu yang kami inginkan. Nah untuk pesanannya ada Pisang Netizen Coklat, Chicken Basket Michael Jordan, Cafe de Latte dan Marie Milk. Semua bisa kamu lihat di bawah ini.

Kobonk Medan: Lokasinya Dekat Bimbel - Makanan 01
Pisang Netizen Coklat

Menu yang pertama kami coba adalah Pisang Netizen Coklat. Rasa coklatnya terasa dan kental, terus pisang-nya juga tidak lembek, sisanya sesuai dengan selera.

Kobonk Medan: Lokasinya Dekat Bimbel - Makanan 02
Chicken Basket Michael Jordan

Menu berikutnya adalah Chicken Basket Michael Jordan. Menu ini cukup nikmat, terutama ayam goreng-nya. Apalagi pas dicelupkan ke saus, rasa pedasnya langsung masuk ke lidah. Bikin kita yang penikmat gorengan plus sambal jadi ketagihan deh.

Kobonk Medan: Lokasinya Dekat Bimbel - Minuman 01
Cafe de Latte

Selesai bagian makanan, waktunya bagian minuman. Untuk minuman, Kami mencoba Cafe de Latte dan Marie Milk. Untuk rasa, Cafe de Latte terasa kopi-nya bikin kamu bisa mencobanya. Oiya yang saya coba ini versi dingin-nya, namun bila kamu suka yang panas, bisa juga di pesan.

Kobonk Medan: Lokasinya Dekat Bimbel - Minuman 02
Marie Milk

Terus untuk rasa Marie Milk, terbilang manis. Komposisinya di dominasi susu dan pisang yang membuat rasa manisnya menjadi kuat. Jadinya cocok bagi yang suka manis.

Akhirnya puas deh mencoba sajian dan ruangannya. Bagi kamu yang ingin mencobanya, bisa langsung mengunjunginya. Namun bagi kamu yang ingin mengadakan acara seperti komunitas dan grup, bisa komunikasi terlebih dahulu agar tidak terjadi mis-komunikasi.

Nah begitu saja dulu pengalaman kami mencoba Kobonk. Semoga pengalaman ini bisa menjadi referensimu saat berkunjung ke tempat ini. Sekian~


Catatan:
Kobonk kepanjangan dari 'Karena Kopi tak Pernah Bohong'
Lokasi di jalan Hayam Wuruk
Harga mulai Rp 15.000
Instagram: @kobonk_id
Foto menggunakan smartphone Realme 3

Wednesday 14 August 2019

Mie Zhou Medan Focal Point: Khas Homemade

Mie Zhou Medan Focal Point: Khas Homemade

Mie Zhou Medan Focal Point: Khas Homemade

Mie Zhou, tempat makan yang jarang saya kunjungi. Alasannya, karena lokasinya terlalu jauh dari rumah dan belum kepikiran mencoba Mie Zhou. Beruntung nih saya bisa kesana setelah saya memiliki waktu kosong dan lupa semua alasan yang saya ucapkan. Jadinya, bisa mencoba deh.

Mie Zhou Medan Focal Point: Khas Homemade - Ruangan (01)

Nah untuk lokasinya berada di jalan Ring Road, tepatnya Focal Point Medan. Untuk ruangannya, bisa kamu lihat cukup luas seperti tersedianya tempat untuk keluarga, untuk 2 orang hingga perorangan. Sedangkan susananya, cukup menenangkan karena saya datang siang hari. Untuk ruangannya bisa kamu lihat di bawah ini.

Mie Zhou Medan Focal Point: Khas Homemade - Ruangan (02)

Sibuk melihat ruangannya sambil berandai-andai memiliki usaha kuliner, hampir saja lupa memesan makanan. Beruntung saudara saya mengingatkan tuk memesan, jadinya tidak menunggu lama deh. Nah untuk pesanannya, ini dia.

Mie Zhou Medan Focal Point: Khas Homemade - Menu (01)
Pangsit Udang

Pesanan yang terlebih dahulu tiba adalah Pangsit Udang. Untuk rasa nikmat, mau itu digabung atau dipisah dari kuahnya. Bikin kami jadi rebutan. Mungkin karena kami suka udang kali, hehehe.

Mie Zhou Medan Focal Point: Khas Homemade - Menu (02)
Mie Ayam Spesial

Menu selanjutnya yang menyusul adalah Mie Ayam Spesial. Untuk rasa mie-nya, kami cukup suka. Namun untuk kuahnya, saya kurang suka. Alasannya mungkin sudah terkena kuahnya pangsitnya udang. Jadinya rasanya jadi beradu, bikin kita yang mau mencoba harus mendahulukan menu ini daripada menu yang lain.

Mie Zhou Medan Focal Point: Khas Homemade - Menu (03)
Nasi Gurih Ayam

Terus menu berikutnya adalah Nasi Gurih Ayam. Rasa yang disajikan cukup nikmat. Mungkin kalau ditanya kekurangannya, cuma kurang pedas. Walaupun begitu kita mengakalinya dengan menambah kuahnya. Jadinya sensasi panas dan pedas berasa deh.

Mie Zhou Medan Focal Point: Khas Homemade - Menu (04)
Mie Ayam Hainam

Terakhir menu yang kami pesan adalah Mie Ayam Hainam. Tirisan daging ayamnya nikmat tapi bukan itu yang menjadi patokan kami, melainkan mie-nya. Mie-nya lumayan lembut dan modelnya terbilang jarang kami jumpai, mengingatkan kami dengan khas homemade. Jadinya bisa sekaligus menikmati bahan-bahan lokal deh

Mie Zhou Medan Focal Point: Khas Homemade - Menu (05)
Mie Ayam Hainam + Kuah

Mie Zhou Medan Focal Point: Khas Homemade - Menu (06)
Semua pesanan

Akhirnya selesailah kami menikmati semua pesanan di Mie Zhou. Kami pun bayar dan pulang. Namun sebelum pulang, kami melihat logo halal khas MUI yang berarti Mie Zhou sudah memiliki sertifikat halal. Bikin kamu yang muslim bisa mencoba Mie Zhou tanpa kebingungan lagi soal halal. Jadi aman deh.

Mie Zhou Medan Focal Point: Khas Homemade - Halal
Halal dari MUI

Akhirnya kami betulan pulang. Rasanya puas menikmati sajian mereka sajikan, menggunakan bahan homemadeplus sudah memiliki sertifikasi halal. Apalagi suasananya lagi sunyi, poin plus-plus-nya jadi banyak deh. Nah bagi kamu yang ingin mencobanya bisa langsung mengunjunginya. Namun bila kamu suka sunyi disarankan jangan datang pas sore ke malam. Karena pada saat itu suasana mulai ramai, jadi kamu tidak bisa tenang deh.

Nah begitu saja dulu pengalaman saya mencoba Mie Zhou. Semoga tulisan ini bisa menjadi referensi.


Catatan:
Lokasi di Focal Point Medan
Harga mulai Rp 25.000
Instagram: @miezhoumedanfp
Foto menggunakan smartphone Realme 3