Tuesday 20 August 2019

Mie Balap Sya'ban: Ada Pagi dan Sore

Mie Balap Sya'ban: Ada Pagi dan Sore

Sudah lama saya tidak cerita mie balap, salah satu kuliner yang ada di kota Medan. Kuliner ini biasanya tersedia di pagi hari, namun tidak menutup kemungkinan di malam hari juga mengingat penggemar mie yang satu cukup banyak, seperti saya, hehehe.

Tapi, ada tapi-nya loh. Mencari penjual mie balap yang buka lama cukup sulit. Alasannya karena pekerjaannya yang cukup berat dan jam buka yang harus disesuaikan dengan jam pekerja. Bikin sang penjual mudah kecapekan.

Meskipun begitu saya tetap mencarinya agar saya tidak perlu rebutan dengan pembeli lain. Beruntung dalam pencariannya, saya menemukannya yaitu Mie Balap Sya'ban. Nah seperti apa rasanya? Terus seberapa lama bukanya? Bagi kamu yang penasaran, yuk simak pengalaman saya mencoba Mie Balap Sya'ban.

Mie Balap Syakban: Ada Pagi dan Sore
Mie Balap Sya'ban

Mie Balap Sya'ban berada di jalan Rakyat. Jalan ini sering dilewati masyarakat karena akses jalannya yang terbilang luas dan sedikit lampu lalu-lintas. Jadi jangan heran bila terjadi macet secara tiba-tiba.

Nah untuk ruangannya, sayang tidak sempat saya mengambil gambarnya. Tapi untuk ceritanya, ruangannya sudah terbilang luas karena berada di dalam bangunan, jadinya tidak duduk berhimpit-himpitan deh. Terus tempat masaknya juga diluar yang membuat ruangan sedikit kemasukan abu dan debu dari luar.

Mie Balap Syakban: Ada Pagi dan Sore - Mie 01
Mie Balap (Tiaw / Kwetiaw)

Oke setelah cerita tempat dan ruangannya, waktunya mencoba makanannya. Untuk makannya, kami pesan mie balap seafood. Oiya bagi kamu yang belum tahu tentang mie balap, mie balap ini merupakan sebutan warga medan karena penjualnya memasak dengan cepat (instan), bikin pembeli tidak perlu menunggu lama. Lalu untuk mie yang disajikan cukup banyak, bisa mie tiaw (kwetiau) bihun (mie putih), mie kuning dan lainnya, asalkan yang masak cepat. Jadi kamu sudah tahu kan?

Nah balik ke cerita makanannya. Untuk makanannya, saya memesan mie tiaw (kwetiau) dengan tambahan seafood. Kamu bisa melihat isi seafood-nya seperti udang, cumi dan bakso ikan. Namun terkadang hanya tersedia udang-nya saja mengingat request pelanggan. Jadi perlu diperhatikan deh.

Untuk rasanya, saya rasa mie balap-nya cukup enak, gak kalah dari mie balap Udin maupun mie balap Bang Hendra yang berada di jalan Wahidin. Apalagi jam bukanya Mie Balap Sya'ban terbagi 2 yaitu jam pagi dan jam sore. Bikin kita yang malas ngantri dan gak tahan makan pedas di pagi hari, bisa pilih jam sore. Tapi bila mager, tinggal pesan ojek online aja deh.

Mie Balap Syakban: Ada Pagi dan Sore - Mie 02
Tersedia pagi dan sore

Akhirnya selesailah cerita pengalaman saya menikmati Mie Balap Sya'ban. Bagi kamu yang ingin mencobanya, kamu bisa menyesuaikannya dengan jadwal kamu (pagi / sore) agar bisa mencobanya.

Oke segitu saja dulu, semoga kita berjumpa kembali di tulisan berikutnya. Sampai jumpa~


Catatan:
Lokasi di jalan Rakyat
Harga mulai Rp 10.000
Foto menggunakan smartphone Realme 3

Sunday 18 August 2019

Le Polonia Hotel: Mencoba Kuliner Khas Sunda

Le Polonia Hotel: Mencoba Kuliner Khas Sunda

Cerita Hari Kemerdekaan masih berlanjut. Bila sebelumnya kita ikut merayakan Hari Kemerdekaan, sekarang kita mencoba cari promo Hari Kemerdekaan, salah satunya promo kuliner. Nah untuk promo kuliner, kebetulan saya menemukannya di Hotel Le Polonia di jalan Jenderal Sudirman, bikin saya mencobanya.

Nah untuk tempatnya, berada di Restoran Suasana yang berada di lantai 1. Saat saya masuk, pegawainya menyambut saya dengan ramah sambil mengarahkan saya ke tempat duduk yang kosong. Jadinya gak celingak-celinguk deh.

Le Polonia Hotel: Mencoba Kuliner Khas Sunda - Ruangan 01
Pintu masuk Restoran Suasana

Sambil mengikuti arahan pegawai, saya berjumpa dengan kawan, jadi duduk sama-sama deh. Setelah dapat tempat duduk, saya pun melihat ruangannya. Nah untuk ruangannya, bisa kamu lihat di bawah ini.

Le Polonia Hotel: Mencoba Kuliner Khas Sunda - Ruangan 02

Le Polonia Hotel: Mencoba Kuliner Khas Sunda - Ruangan 03

Le Polonia Hotel: Mencoba Kuliner Khas Sunda - Ruangan 04


Bagaimana dengan ruangan Restoran Suasana? Kalau saya melihatnya, memiliki desain jaman dulu. Kamu bisa melihat jendela-nya yang besar. Tidak lupa juga desain pilar-nya mengingatkan kita dengan desain jaman dulu. Bikin kita bisa menikmati suasana jaman dulu.

Sambil melihat ruangannya, tidak lupa juga melihat makanannya. Untuk makanannya, Restoran Suasana menawarkan kuliner khas Sunda dengan tema 'Gebyar Angkringan Sunda Ngariung'. Tema ini bertujuan untuk menyambut Hari Kemerdekaan Indonesia ke - 74. Oiya, berlakunya tema ini di mulai tanggal 12 - 18 Agustus. Nah untuk kulinernya, sebahagian sudah saya abadikan lewat kamera saku.

Le Polonia Hotel: Mencoba Kuliner Khas Sunda - Menu 01
Udang dan Cumi

Le Polonia Hotel: Mencoba Kuliner Khas Sunda - Menu 02
Aneka Ikan

Le Polonia Hotel: Mencoba Kuliner Khas Sunda - Menu 03
Aneka tauco dan makanan pedas

Le Polonia Hotel: Mencoba Kuliner Khas Sunda - Menu 04
Sayuran

Le Polonia Hotel: Mencoba Kuliner Khas Sunda - Menu 05
Cemilan

Untuk rasa, saya tidak mencoba semuanya. Namun untuk yang saya pesan seperti aneka cumi dan udang, sayur kangkung dan minuman es-nya. Rasanya cukup nikmat dan membuat saya ingin menambah lagi.

Le Polonia Hotel: Mencoba Kuliner Khas Sunda
Gebyar Angkringan Sunda Ngariung

Akhirnya selesailah saya menikmati Sajian dari Restoran Suasana. Bagi kamu yang ingin mencobanya bisa langsung datang ke Hotel Le Polonia dan bertanya tentang promo Gebyar Angkringan Sunda Ngaring, karena bisa saja diperpanjang yang membuatmu bisa mencobanya.

Oke begitu saja dulu. Semoga tulisan ini bisa menjadi referensimu. Sampai jumpa~


Catatan:
Lokasi di jalan Jenderal Sudirman
Harga selama promo dimulai dari Rp 5.000 (cemilan/gorengan) Rp 15.000 (ikan/ayam)
Instagram : @lepoloniahotel
Foto menggunakan kamera Olympus E-PL 6

Saturday 17 August 2019

Indonesia Independence Day 2019

Indonesia Independence Day 2019

Indonesia Independence Day 2019
Ilustrasi via pixabay.com

Selamat Hari Kemerdekaan Indonesia Ke - 74. Semoga negeri ini semakin maju dan berkembang di masa mendatang.

Indonesia Independence Day 2019
Indonesia Independence Day 2019, google.com

Nah bagi kamu yang punya quote unik tuk negeri ini bisa bikin di bagian komentar :)

Thursday 15 August 2019

Kobonk Medan: Lokasinya Dekat Bimbel

Kobonk Medan: Lokasinya Dekat Bimbel

Perjalanan mencoba kopi masih berlanjut. Jika sebelumnya kami singgah di Kopi Lain Hati, kali ini kami singgah di Kobonk yang berada di jalan Hayam Wuruk, Medan. Nah seperti apa sensasi kopi ala Kobonk? Tanpa perlu basa-basi, yuk simak ulasannya di blog ini.

Kobonk Medan: Lokasinya Dekat Bimbel
Kobonk

Kami mengunjungi tempat ini pada malam hari, bukan siang hari. Alasannya, karena pada siang hari, banyak anak sekolah yang singgah ke kafe ini, maklum karena daerah ini cukup banyak bimbel (bimbingan belajar/les sekolah). Beruntung pada malam harinya sunyi, jadinya bisa puas mengambil foto.

Kobonk Medan: Lokasinya Dekat Bimbel - Ruangan 01
Bagian luar (Outdoor)

Sambil mengambil foto, kami melihat ada tulisan Kantin Netizen. Ternyata tempat ini ada dua kafe, yaitu Kantin Netizen dan Kobonk. Untuk Kantin Netizen berada di lantai 2, sedangkan Kobonk berada di lantai 1. Perbedaan antara kedua kafe ini saya belum tahu karena saya baru mengunjungi Kobonk. Namun kedepannya bisa saja saya kesini lagi untuk mengunjungi Kantin Netizen. Jadi tahu perbedaannya deh.

Kobonk Medan: Lokasinya Dekat Bimbel - Ruangan 02
Ruang tengah

Untuk ruangan Kobonk tersedia tempat bartender yang bikin kamu bisa melihat proses pembuatannya. Sedangkan ruangan lainnya lumayan luas, kamu bisa lihat tersedia tempat duduk gantung (ayunan) yang cocok dinikmati bersama teman. Selain itu tempat duduknya lesehan dengan karpet menyerupai rumput. Bikin kamu bisa berlama-lama disini. Nah untuk ruangannya, bisa kamu lihat di bawah ini.

Kobonk Medan: Lokasinya Dekat Bimbel - Ruangan 03
Bagian indoor

Kobonk Medan: Lokasinya Dekat Bimbel - Ruangan 04
Bagian indoor lainnya

Melihat ruangannya tentu kami tidak lupa tujuan kami mampir di kafe ini. Kami pun langsung memesan menu yang kami inginkan. Nah untuk pesanannya ada Pisang Netizen Coklat, Chicken Basket Michael Jordan, Cafe de Latte dan Marie Milk. Semua bisa kamu lihat di bawah ini.

Kobonk Medan: Lokasinya Dekat Bimbel - Makanan 01
Pisang Netizen Coklat

Menu yang pertama kami coba adalah Pisang Netizen Coklat. Rasa coklatnya terasa dan kental, terus pisang-nya juga tidak lembek, sisanya sesuai dengan selera.

Kobonk Medan: Lokasinya Dekat Bimbel - Makanan 02
Chicken Basket Michael Jordan

Menu berikutnya adalah Chicken Basket Michael Jordan. Menu ini cukup nikmat, terutama ayam goreng-nya. Apalagi pas dicelupkan ke saus, rasa pedasnya langsung masuk ke lidah. Bikin kita yang penikmat gorengan plus sambal jadi ketagihan deh.

Kobonk Medan: Lokasinya Dekat Bimbel - Minuman 01
Cafe de Latte

Selesai bagian makanan, waktunya bagian minuman. Untuk minuman, Kami mencoba Cafe de Latte dan Marie Milk. Untuk rasa, Cafe de Latte terasa kopi-nya bikin kamu bisa mencobanya. Oiya yang saya coba ini versi dingin-nya, namun bila kamu suka yang panas, bisa juga di pesan.

Kobonk Medan: Lokasinya Dekat Bimbel - Minuman 02
Marie Milk

Terus untuk rasa Marie Milk, terbilang manis. Komposisinya di dominasi susu dan pisang yang membuat rasa manisnya menjadi kuat. Jadinya cocok bagi yang suka manis.

Akhirnya puas deh mencoba sajian dan ruangannya. Bagi kamu yang ingin mencobanya, bisa langsung mengunjunginya. Namun bagi kamu yang ingin mengadakan acara seperti komunitas dan grup, bisa komunikasi terlebih dahulu agar tidak terjadi mis-komunikasi.

Nah begitu saja dulu pengalaman kami mencoba Kobonk. Semoga pengalaman ini bisa menjadi referensimu saat berkunjung ke tempat ini. Sekian~


Catatan:
Kobonk kepanjangan dari 'Karena Kopi tak Pernah Bohong'
Lokasi di jalan Hayam Wuruk
Harga mulai Rp 15.000
Instagram: @kobonk_id
Foto menggunakan smartphone Realme 3

Wednesday 14 August 2019

Mie Zhou Medan Focal Point: Khas Homemade

Mie Zhou Medan Focal Point: Khas Homemade

Mie Zhou Medan Focal Point: Khas Homemade

Mie Zhou, tempat makan yang jarang saya kunjungi. Alasannya, karena lokasinya terlalu jauh dari rumah dan belum kepikiran mencoba Mie Zhou. Beruntung nih saya bisa kesana setelah saya memiliki waktu kosong dan lupa semua alasan yang saya ucapkan. Jadinya, bisa mencoba deh.

Mie Zhou Medan Focal Point: Khas Homemade - Ruangan (01)

Nah untuk lokasinya berada di jalan Ring Road, tepatnya Focal Point Medan. Untuk ruangannya, bisa kamu lihat cukup luas seperti tersedianya tempat untuk keluarga, untuk 2 orang hingga perorangan. Sedangkan susananya, cukup menenangkan karena saya datang siang hari. Untuk ruangannya bisa kamu lihat di bawah ini.

Mie Zhou Medan Focal Point: Khas Homemade - Ruangan (02)

Sibuk melihat ruangannya sambil berandai-andai memiliki usaha kuliner, hampir saja lupa memesan makanan. Beruntung saudara saya mengingatkan tuk memesan, jadinya tidak menunggu lama deh. Nah untuk pesanannya, ini dia.

Mie Zhou Medan Focal Point: Khas Homemade - Menu (01)
Pangsit Udang

Pesanan yang terlebih dahulu tiba adalah Pangsit Udang. Untuk rasa nikmat, mau itu digabung atau dipisah dari kuahnya. Bikin kami jadi rebutan. Mungkin karena kami suka udang kali, hehehe.

Mie Zhou Medan Focal Point: Khas Homemade - Menu (02)
Mie Ayam Spesial

Menu selanjutnya yang menyusul adalah Mie Ayam Spesial. Untuk rasa mie-nya, kami cukup suka. Namun untuk kuahnya, saya kurang suka. Alasannya mungkin sudah terkena kuahnya pangsitnya udang. Jadinya rasanya jadi beradu, bikin kita yang mau mencoba harus mendahulukan menu ini daripada menu yang lain.

Mie Zhou Medan Focal Point: Khas Homemade - Menu (03)
Nasi Gurih Ayam

Terus menu berikutnya adalah Nasi Gurih Ayam. Rasa yang disajikan cukup nikmat. Mungkin kalau ditanya kekurangannya, cuma kurang pedas. Walaupun begitu kita mengakalinya dengan menambah kuahnya. Jadinya sensasi panas dan pedas berasa deh.

Mie Zhou Medan Focal Point: Khas Homemade - Menu (04)
Mie Ayam Hainam

Terakhir menu yang kami pesan adalah Mie Ayam Hainam. Tirisan daging ayamnya nikmat tapi bukan itu yang menjadi patokan kami, melainkan mie-nya. Mie-nya lumayan lembut dan modelnya terbilang jarang kami jumpai, mengingatkan kami dengan khas homemade. Jadinya bisa sekaligus menikmati bahan-bahan lokal deh

Mie Zhou Medan Focal Point: Khas Homemade - Menu (05)
Mie Ayam Hainam + Kuah

Mie Zhou Medan Focal Point: Khas Homemade - Menu (06)
Semua pesanan

Akhirnya selesailah kami menikmati semua pesanan di Mie Zhou. Kami pun bayar dan pulang. Namun sebelum pulang, kami melihat logo halal khas MUI yang berarti Mie Zhou sudah memiliki sertifikat halal. Bikin kamu yang muslim bisa mencoba Mie Zhou tanpa kebingungan lagi soal halal. Jadi aman deh.

Mie Zhou Medan Focal Point: Khas Homemade - Halal
Halal dari MUI

Akhirnya kami betulan pulang. Rasanya puas menikmati sajian mereka sajikan, menggunakan bahan homemadeplus sudah memiliki sertifikasi halal. Apalagi suasananya lagi sunyi, poin plus-plus-nya jadi banyak deh. Nah bagi kamu yang ingin mencobanya bisa langsung mengunjunginya. Namun bila kamu suka sunyi disarankan jangan datang pas sore ke malam. Karena pada saat itu suasana mulai ramai, jadi kamu tidak bisa tenang deh.

Nah begitu saja dulu pengalaman saya mencoba Mie Zhou. Semoga tulisan ini bisa menjadi referensi.


Catatan:
Lokasi di Focal Point Medan
Harga mulai Rp 25.000
Instagram: @miezhoumedanfp
Foto menggunakan smartphone Realme 3

Tuesday 13 August 2019

Kopi Lain Hati - Dari Kopi Ke Hati

Kopi Lain Hati - Dari Kopi Ke Hati

Wah sudah lama banget nih tidak cerita kopi. Kalau di ingat-ingat, Minum Kopi (MIKO) yang terakhir saya tulis. Sedangkan yang lainnya di isi dengan makanan. Jadinya pingin nulis deh.

Nah beruntung nih keinginan saya terwujud. Soalnya, saudara saya mengajak ngopi di tempat baru, Kopi Lain Hati. Hmm, seperti apa sih kopi ala mereka? Yuk simak ulasan saya mencoba Kopi Lain Hati.

Kopi Lain Hati - Dari Kopi Ke Hati
Kopi Lain Hati

Saat menuju lokasi, terlihat outlet Kopi Lain Hati dengan tagline-nya #PindahKeLainHati. Tagline-nya ini mengundang rasa penasaran saya, walaupun saya bukan penikmat kopi. Bikin saya berpikir, apakah maksudnya pindah menjadi penikmat kopi atau penikmat kopi jenis baru? Ya lepas dari rasa penasaran itu, saudara saya mengajak tuk segera masuk agar tahu bagaimana rasanya.

Kopi Lain Hati - Dari Kopi Ke Hati - Ruangan 01
Ruangan Kopi Lain Hati

Begitu masuk ke ruangannya, terlihat desain dan suasana Kopi Lain Hati. Untuk ruangannya, kamu bisa lihat desain minimalis sebagai pilihan dengan tone warna putih sebagai warna pilihan. Sedangkan untuk suasananya, diberi warna lampu kuning dan lampu putih serta warna kayu sebagai furnitur-nya. Jadinya kesan hangat sekaligus sejuk bisa didapatkan. Nah untuk foto ruangannya, bisa kamu lihat di bawah ini.

Kopi Lain Hati - Dari Kopi Ke Hati - Ruangan 02
Bagian Bartender

Kopi Lain Hati - Dari Kopi Ke Hati - Ruangan 03
Logo ala Kopi Lain Hati

Setelah melihat ruangan dan suasananya, waktu memesan. Untuk menu pesanannya, Kopi Lain Hati menulis #DariKopiKeHati. Tulisan menu ini, mengingatkan saya dengan tagline di outlet, yakni #PindahKeLainHati. Bikin rasa penasaran saya muncul kembali tentang kopi mereka. Nah untuk menu yang kami pesan, bisa kamu lihat di bawah ini.

Kopi Lain Hati - Dari Kopi Ke Hati - Menu 01
Es Kopi Main Hati

Es Kopi Main Hati, menu yang duluan tiba di meja kami. Untuk isinya, berisi espresso, susu dan ditemani gula aren. Saat saya mencobanya, rasa susu dan gula aren cukup kuat namun espresso tidak ketinggalan. Sedangkan aromanya, masih di dominasi espresso.

Kopi Lain Hati - Dari Kopi Ke Hati - Menu 02
Es TTM

Selanjutnya adalah Es TTM. Pesanan ini berisi susu, pisang dan biskuit Regal. Saat saya mencobanya, rasa pisang bisa saya rasakan, begitu juga dengan susu. Namun untuk biskuit Regal, saya lebih suka dicelup daripada dicampur karena begitu tercampur, rasa biskuitnya jadi hilang. Tapi bagi kamu yang suka dicampur, gak masalah sih.

Kopi Lain Hati - Dari Kopi Ke Hati - Menu 03
Es Sakit Hati

Terus kami memesan Es Sakit Hati. Es ini berisi limau, madu dan bunga osmanthus. Nah pas mencobanya, rasan asam dan segarnya limau langsung menyerbu lidah saya, tidak lupa juga manisnya madu. Sedangkan rasa osmanthus saya kurang tahu karena masih terbilang asing bagi saya. Namun pas saya browsing, bunga osmanthus sering disajikan dalam bentuk teh. Jadi ada kemungkinan bisa menenangkan sakit hati deh.

Kopi Lain Hati - Dari Kopi Ke Hati - Menu 04
Dilihat dari depan

Kopi Lain Hati - Dari Kopi Ke Hati - Menu 05
Es Kopi Advokat

Mencoba menu lainnya masih berlanjut. Kali ini kami mencoba Es Kopi Advokat yang berisi espresso, jus alpokat dan es krim coklat. Rasa yang ditawarkan cukup dominan jus alpokatnya, cocok bagi kamu yang suka kombinasi alpokat sebagai menu jawara-nya.

Kopi Lain Hati - Dari Kopi Ke Hati - Menu 06
Es Cuek

Terakhir adalah Es Cuek. Kombinasi Es Cuek terdiri dari susu, cokies dan cream. Menu ini tidak mengedepankan rasa kopi, melainkan rasa manisnya krim. Untuk rasa juga terbilang manis daripada menu yang kami coba sebelumnya seperti Es Kopi Advokat, Es Sakit Hati, Es TTM dan Es Kopi Main Hati. Bikin kamu yang doyan manis bisa memilih Es Cuek.

Kopi Lain Hati - Dari Kopi Ke Hati - Menu 07
Semua pesanan dilihat dari atas

Akhirnya tibalah di kesimpulan. Kesimpulan yang saya dapat, tagline-nya Kopi Lain Hati (#PindahKeLainHati dan #DariKopiKeHati) seperti mengenalkan jenis kopi baru. Tidak sekedar pahit atau asamnya kopi. Bikin kamu yang tidak suka kopi, secara perlahan-lahan mulai mencoba kopi. Sedangkan penikmat kopi, mungkin mendapatkan suatu hal baru yang ternyata kopi bisa diolah seperti ini. Jadinya nambah ilmu deh.

Oke begitu saja dulu, semoga pengalaman saya mencoba Kopi Lain Hati bisa menjadi referensimu.


Catatan:
Lokasi di jalan Sekip, kota Medan
Harga mulai Rp 12.000
Instagram: @kopilainhati
Foto menggunakan smartphone Realme 3

Sunday 11 August 2019

Warung WAKAKA - Masih Ada Sate Taichan

Warung WAKAKA - Masih Ada Sate Taichan

Yuk ke Warung WAKAKA! Sudah coba Warung WAKAKA, ramai loh! Mampir aja dulu! dan berbagai kalimat ajakan lainnya seputar Warung WAKAKA. Emang seperti apa sih tempat dan suasananya? Saya pun sempat berpikir seperti itu hingga akhirnya saya mencoba kesana bersama saudara saya. Nah bagi kamu yang penasaran ulasan saya mengenai Warung WAKAKA, yuk simak lewat tulisan ini.

Warung WAKAKA - Masih Ada Sate Taichan
Warung WAKAKA

Warung Wakaka berada di jalan Adam Malik, bersebelahan Restoran Garuda dan tidak terlalu jauh dari Medan Night Market, jadinya kamu bisa menikmati berbagai kuliner. Namun kita fokus Warung WAKAKA dahulu karena saya penasaran dengannya.

Setelah tahu tempat dan lokasinya, waktunya masuk. Nah saat mau masuk, terlihat outdoor-nya yang cukup luas. Bikin kamu yang suka kumpul bareng teman dan keluarga semakin seru. Untuk ruangan outdoor-nya, bisa kamu lihat di bawah ini.

Warung WAKAKA - Masih Ada Sate Taichan - Outdoor
Outdoor

Selain outdoor-nya, tersedia juga indoor. Untuk indoor tidak kalah luas dari outdoor-nya, apalagi diberi kipas angin dan AC, jadinya semakin adem deh. Nah berikut ruangan indoor-nya.

Warung WAKAKA - Masih Ada Sate Taichan - Indoor (01)
Indoor

Warung WAKAKA - Masih Ada Sate Taichan - Indoor (02)
Indoor lainnya

Setelah melihat ruangannya, waktu memilih tempat yang cocok. Kami pun pilih indoor karena ruangannya yang ber-AC dan kipas angin. Bikin gerah dan panas cepat hilang. Setelah memilih tempat duduk, kami memesan makanan dan kembali menikmati ruangannya.

Warung WAKAKA - Masih Ada Sate Taichan - Minuman (01)
Teh Tarik (tengah) dan Lychee Yakult

Sambil menikmati ruangannya, menu kami tiba. Untuk menu-nya, dimulai dari Teh Tarik dan Lychee Yakult. Rasa yang ditawarkan cukup nikmat dan asam-asamnya, terutama Lychee Yakult. Sensasi rasa asam yakult-nya dapat yang bikin kita bisa menikmati asam-manis ala rasa nano-nano.

Warung WAKAKA - Masih Ada Sate Taichan - Minuman (02)
Begini di lihat dari atas

Terus menu selanjutnya yang tiba adalah Mie Kuah Tomyum. Untuk foto, bisa kamu lihat di bawah ini.

Warung WAKAKA - Masih Ada Sate Taichan - Makanan (01)
Mie Kuah Tomyum

Sedangkan untuk rasa, kuah Tomyum-nya cukup nikmat karena menggunakan air kelapa. Tidak hanya itu, daging kelapa-nya juga bisa diparut yang bikin kita bisa menikmati tomyum sekaligus. Oiya, mie-nya juga cukup nikmat dengan berbagai topping yang memanjakan lidah. Jadinya dapat dua-duanya deh.

Warung WAKAKA - Masih Ada Sate Taichan - Makanan (02)
Proses membuat sate Taichan

Lanjut ke menu berikutnya, Sate Taichan ala Warung WAKAKA. Sambil menunggu, kami melihat prosesnya. Nah salah satu prosesnya bisa kamu lihat pada foto di atas, proses pemanggangan sate taichan. Proses lainnya ada juga, namun karena menu kami sudah tiba, kami pun kembali ke tempat duduk.

Warung WAKAKA - Masih Ada Sate Taichan - Makanan (03)
Sate Taichan

Ini dia Sate Taichan. Rasanya cukup nikmat saat dicoba tanpa tambahan saus. Sedangkan menggunakan saus, sensasi pedasnya mulai muncul. Tapi pedasnya hanya sesaat, jadi cocok untuk kamu yang ingin coba saus pedas tanpa harus banyak minum.

Warung WAKAKA - Masih Ada Sate Taichan - Makanan (04)
Martabak Tipker

Akhirnya tibalah menu terakhir yang kami coba, Martabak Tipker atau Tipker. Tampilan martabaknya cukup familiar dengan matabak tipis lainnya. Sedangkan rasanya cukup manis. Oiya, rasa yang kami pilih adalah rasa coklat tapi kamu bisa request (pesan) rasa lain. Jadi kamu tidak harus menikmati rasa coklat saja.

Warung WAKAKA - Masih Ada Sate Taichan
Versi hujan

Selesailah perjalanan kami menikmati tempat dan rasa di Warung WAKAKA. Berbagai kalimat yang mengundang rasa penasaran sudah terjawab oleh kami. Namun bagi kamu yang belum, kamu bisa langsung kesana agar tahu seperti apa Warung WAKAKA. Jadi kamu bisa bercerita deh.

Oke begitu saja dulu pengalaman saya mencoba Warung WAKAKA. Semoga tulisan ini bisa jadi referensimu.


Catatan:
Lokasi di jalan Adam Malik
Harga mulai Rp 15.000
Instagram : @warung_wakaka.medan
Foto menggunakan smartphone Realme 3