Saturday 17 August 2019
Thursday 15 August 2019
Kobonk Medan: Lokasinya Dekat Bimbel
Perjalanan mencoba kopi masih berlanjut. Jika sebelumnya kami singgah di Kopi Lain Hati, kali ini kami singgah di Kobonk yang berada di jalan Hayam Wuruk, Medan. Nah seperti apa sensasi kopi ala Kobonk? Tanpa perlu basa-basi, yuk simak ulasannya di blog ini.
Kami mengunjungi tempat ini pada malam hari, bukan siang hari. Alasannya, karena pada siang hari, banyak anak sekolah yang singgah ke kafe ini, maklum karena daerah ini cukup banyak bimbel (bimbingan belajar/les sekolah). Beruntung pada malam harinya sunyi, jadinya bisa puas mengambil foto.
Sambil mengambil foto, kami melihat ada tulisan Kantin Netizen. Ternyata tempat ini ada dua kafe, yaitu Kantin Netizen dan Kobonk. Untuk Kantin Netizen berada di lantai 2, sedangkan Kobonk berada di lantai 1. Perbedaan antara kedua kafe ini saya belum tahu karena saya baru mengunjungi Kobonk. Namun kedepannya bisa saja saya kesini lagi untuk mengunjungi Kantin Netizen. Jadi tahu perbedaannya deh.
Untuk ruangan Kobonk tersedia tempat bartender yang bikin kamu bisa melihat proses pembuatannya. Sedangkan ruangan lainnya lumayan luas, kamu bisa lihat tersedia tempat duduk gantung (ayunan) yang cocok dinikmati bersama teman. Selain itu tempat duduknya lesehan dengan karpet menyerupai rumput. Bikin kamu bisa berlama-lama disini. Nah untuk ruangannya, bisa kamu lihat di bawah ini.
Melihat ruangannya tentu kami tidak lupa tujuan kami mampir di kafe ini. Kami pun langsung memesan menu yang kami inginkan. Nah untuk pesanannya ada Pisang Netizen Coklat, Chicken Basket Michael Jordan, Cafe de Latte dan Marie Milk. Semua bisa kamu lihat di bawah ini.
Menu yang pertama kami coba adalah Pisang Netizen Coklat. Rasa coklatnya terasa dan kental, terus pisang-nya juga tidak lembek, sisanya sesuai dengan selera.
Menu berikutnya adalah Chicken Basket Michael Jordan. Menu ini cukup nikmat, terutama ayam goreng-nya. Apalagi pas dicelupkan ke saus, rasa pedasnya langsung masuk ke lidah. Bikin kita yang penikmat gorengan plus sambal jadi ketagihan deh.
Selesai bagian makanan, waktunya bagian minuman. Untuk minuman, Kami mencoba Cafe de Latte dan Marie Milk. Untuk rasa, Cafe de Latte terasa kopi-nya bikin kamu bisa mencobanya. Oiya yang saya coba ini versi dingin-nya, namun bila kamu suka yang panas, bisa juga di pesan.
Terus untuk rasa Marie Milk, terbilang manis. Komposisinya di dominasi susu dan pisang yang membuat rasa manisnya menjadi kuat. Jadinya cocok bagi yang suka manis.
Akhirnya puas deh mencoba sajian dan ruangannya. Bagi kamu yang ingin mencobanya, bisa langsung mengunjunginya. Namun bagi kamu yang ingin mengadakan acara seperti komunitas dan grup, bisa komunikasi terlebih dahulu agar tidak terjadi mis-komunikasi.
Nah begitu saja dulu pengalaman kami mencoba Kobonk. Semoga pengalaman ini bisa menjadi referensimu saat berkunjung ke tempat ini. Sekian~
Catatan:
Kobonk kepanjangan dari 'Karena Kopi tak Pernah Bohong'
Lokasi di jalan Hayam Wuruk
Harga mulai Rp 15.000
Instagram: @kobonk_id
Foto menggunakan smartphone Realme 3
Kobonk |
Kami mengunjungi tempat ini pada malam hari, bukan siang hari. Alasannya, karena pada siang hari, banyak anak sekolah yang singgah ke kafe ini, maklum karena daerah ini cukup banyak bimbel (bimbingan belajar/les sekolah). Beruntung pada malam harinya sunyi, jadinya bisa puas mengambil foto.
Bagian luar (Outdoor) |
Sambil mengambil foto, kami melihat ada tulisan Kantin Netizen. Ternyata tempat ini ada dua kafe, yaitu Kantin Netizen dan Kobonk. Untuk Kantin Netizen berada di lantai 2, sedangkan Kobonk berada di lantai 1. Perbedaan antara kedua kafe ini saya belum tahu karena saya baru mengunjungi Kobonk. Namun kedepannya bisa saja saya kesini lagi untuk mengunjungi Kantin Netizen. Jadi tahu perbedaannya deh.
Ruang tengah |
Untuk ruangan Kobonk tersedia tempat bartender yang bikin kamu bisa melihat proses pembuatannya. Sedangkan ruangan lainnya lumayan luas, kamu bisa lihat tersedia tempat duduk gantung (ayunan) yang cocok dinikmati bersama teman. Selain itu tempat duduknya lesehan dengan karpet menyerupai rumput. Bikin kamu bisa berlama-lama disini. Nah untuk ruangannya, bisa kamu lihat di bawah ini.
Bagian indoor |
Bagian indoor lainnya |
Melihat ruangannya tentu kami tidak lupa tujuan kami mampir di kafe ini. Kami pun langsung memesan menu yang kami inginkan. Nah untuk pesanannya ada Pisang Netizen Coklat, Chicken Basket Michael Jordan, Cafe de Latte dan Marie Milk. Semua bisa kamu lihat di bawah ini.
Pisang Netizen Coklat |
Menu yang pertama kami coba adalah Pisang Netizen Coklat. Rasa coklatnya terasa dan kental, terus pisang-nya juga tidak lembek, sisanya sesuai dengan selera.
Chicken Basket Michael Jordan |
Menu berikutnya adalah Chicken Basket Michael Jordan. Menu ini cukup nikmat, terutama ayam goreng-nya. Apalagi pas dicelupkan ke saus, rasa pedasnya langsung masuk ke lidah. Bikin kita yang penikmat gorengan plus sambal jadi ketagihan deh.
Cafe de Latte |
Selesai bagian makanan, waktunya bagian minuman. Untuk minuman, Kami mencoba Cafe de Latte dan Marie Milk. Untuk rasa, Cafe de Latte terasa kopi-nya bikin kamu bisa mencobanya. Oiya yang saya coba ini versi dingin-nya, namun bila kamu suka yang panas, bisa juga di pesan.
Marie Milk |
Terus untuk rasa Marie Milk, terbilang manis. Komposisinya di dominasi susu dan pisang yang membuat rasa manisnya menjadi kuat. Jadinya cocok bagi yang suka manis.
Akhirnya puas deh mencoba sajian dan ruangannya. Bagi kamu yang ingin mencobanya, bisa langsung mengunjunginya. Namun bagi kamu yang ingin mengadakan acara seperti komunitas dan grup, bisa komunikasi terlebih dahulu agar tidak terjadi mis-komunikasi.
Nah begitu saja dulu pengalaman kami mencoba Kobonk. Semoga pengalaman ini bisa menjadi referensimu saat berkunjung ke tempat ini. Sekian~
Catatan:
Kobonk kepanjangan dari 'Karena Kopi tak Pernah Bohong'
Lokasi di jalan Hayam Wuruk
Harga mulai Rp 15.000
Instagram: @kobonk_id
Foto menggunakan smartphone Realme 3
Wednesday 14 August 2019
Mie Zhou Medan Focal Point: Khas Homemade
Mie Zhou, tempat makan yang jarang saya kunjungi. Alasannya, karena lokasinya terlalu jauh dari rumah dan belum kepikiran mencoba Mie Zhou. Beruntung nih saya bisa kesana setelah saya memiliki waktu kosong dan lupa semua alasan yang saya ucapkan. Jadinya, bisa mencoba deh.
Nah untuk lokasinya berada di jalan Ring Road, tepatnya Focal Point Medan. Untuk ruangannya, bisa kamu lihat cukup luas seperti tersedianya tempat untuk keluarga, untuk 2 orang hingga perorangan. Sedangkan susananya, cukup menenangkan karena saya datang siang hari. Untuk ruangannya bisa kamu lihat di bawah ini.
Sibuk melihat ruangannya sambil berandai-andai memiliki usaha kuliner, hampir saja lupa memesan makanan. Beruntung saudara saya mengingatkan tuk memesan, jadinya tidak menunggu lama deh. Nah untuk pesanannya, ini dia.
Pangsit Udang |
Pesanan yang terlebih dahulu tiba adalah Pangsit Udang. Untuk rasa nikmat, mau itu digabung atau dipisah dari kuahnya. Bikin kami jadi rebutan. Mungkin karena kami suka udang kali, hehehe.
Mie Ayam Spesial |
Menu selanjutnya yang menyusul adalah Mie Ayam Spesial. Untuk rasa mie-nya, kami cukup suka. Namun untuk kuahnya, saya kurang suka. Alasannya mungkin sudah terkena kuahnya pangsitnya udang. Jadinya rasanya jadi beradu, bikin kita yang mau mencoba harus mendahulukan menu ini daripada menu yang lain.
Nasi Gurih Ayam |
Terus menu berikutnya adalah Nasi Gurih Ayam. Rasa yang disajikan cukup nikmat. Mungkin kalau ditanya kekurangannya, cuma kurang pedas. Walaupun begitu kita mengakalinya dengan menambah kuahnya. Jadinya sensasi panas dan pedas berasa deh.
Mie Ayam Hainam |
Terakhir menu yang kami pesan adalah Mie Ayam Hainam. Tirisan daging ayamnya nikmat tapi bukan itu yang menjadi patokan kami, melainkan mie-nya. Mie-nya lumayan lembut dan modelnya terbilang jarang kami jumpai, mengingatkan kami dengan khas homemade. Jadinya bisa sekaligus menikmati bahan-bahan lokal deh
Mie Ayam Hainam + Kuah |
Semua pesanan |
Akhirnya selesailah kami menikmati semua pesanan di Mie Zhou. Kami pun bayar dan pulang. Namun sebelum pulang, kami melihat logo halal khas MUI yang berarti Mie Zhou sudah memiliki sertifikat halal. Bikin kamu yang muslim bisa mencoba Mie Zhou tanpa kebingungan lagi soal halal. Jadi aman deh.
Halal dari MUI |
Akhirnya kami betulan pulang. Rasanya puas menikmati sajian mereka sajikan, menggunakan bahan homemade, plus sudah memiliki sertifikasi halal. Apalagi suasananya lagi sunyi, poin plus-plus-nya jadi banyak deh. Nah bagi kamu yang ingin mencobanya bisa langsung mengunjunginya. Namun bila kamu suka sunyi disarankan jangan datang pas sore ke malam. Karena pada saat itu suasana mulai ramai, jadi kamu tidak bisa tenang deh.
Nah begitu saja dulu pengalaman saya mencoba Mie Zhou. Semoga tulisan ini bisa menjadi referensi.
Catatan:
Lokasi di Focal Point Medan
Harga mulai Rp 25.000
Instagram: @miezhoumedanfp
Foto menggunakan smartphone Realme 3
Tuesday 13 August 2019
Kopi Lain Hati - Dari Kopi Ke Hati
Wah sudah lama banget nih tidak cerita kopi. Kalau di ingat-ingat, Minum Kopi (MIKO) yang terakhir saya tulis. Sedangkan yang lainnya di isi dengan makanan. Jadinya pingin nulis deh.
Nah beruntung nih keinginan saya terwujud. Soalnya, saudara saya mengajak ngopi di tempat baru, Kopi Lain Hati. Hmm, seperti apa sih kopi ala mereka? Yuk simak ulasan saya mencoba Kopi Lain Hati.
Saat menuju lokasi, terlihat outlet Kopi Lain Hati dengan tagline-nya #PindahKeLainHati. Tagline-nya ini mengundang rasa penasaran saya, walaupun saya bukan penikmat kopi. Bikin saya berpikir, apakah maksudnya pindah menjadi penikmat kopi atau penikmat kopi jenis baru? Ya lepas dari rasa penasaran itu, saudara saya mengajak tuk segera masuk agar tahu bagaimana rasanya.
Begitu masuk ke ruangannya, terlihat desain dan suasana Kopi Lain Hati. Untuk ruangannya, kamu bisa lihat desain minimalis sebagai pilihan dengan tone warna putih sebagai warna pilihan. Sedangkan untuk suasananya, diberi warna lampu kuning dan lampu putih serta warna kayu sebagai furnitur-nya. Jadinya kesan hangat sekaligus sejuk bisa didapatkan. Nah untuk foto ruangannya, bisa kamu lihat di bawah ini.
Setelah melihat ruangan dan suasananya, waktu memesan. Untuk menu pesanannya, Kopi Lain Hati menulis #DariKopiKeHati. Tulisan menu ini, mengingatkan saya dengan tagline di outlet, yakni #PindahKeLainHati. Bikin rasa penasaran saya muncul kembali tentang kopi mereka. Nah untuk menu yang kami pesan, bisa kamu lihat di bawah ini.
Es Kopi Main Hati, menu yang duluan tiba di meja kami. Untuk isinya, berisi espresso, susu dan ditemani gula aren. Saat saya mencobanya, rasa susu dan gula aren cukup kuat namun espresso tidak ketinggalan. Sedangkan aromanya, masih di dominasi espresso.
Selanjutnya adalah Es TTM. Pesanan ini berisi susu, pisang dan biskuit Regal. Saat saya mencobanya, rasa pisang bisa saya rasakan, begitu juga dengan susu. Namun untuk biskuit Regal, saya lebih suka dicelup daripada dicampur karena begitu tercampur, rasa biskuitnya jadi hilang. Tapi bagi kamu yang suka dicampur, gak masalah sih.
Terus kami memesan Es Sakit Hati. Es ini berisi limau, madu dan bunga osmanthus. Nah pas mencobanya, rasan asam dan segarnya limau langsung menyerbu lidah saya, tidak lupa juga manisnya madu. Sedangkan rasa osmanthus saya kurang tahu karena masih terbilang asing bagi saya. Namun pas saya browsing, bunga osmanthus sering disajikan dalam bentuk teh. Jadi ada kemungkinan bisa menenangkan sakit hati deh.
Mencoba menu lainnya masih berlanjut. Kali ini kami mencoba Es Kopi Advokat yang berisi espresso, jus alpokat dan es krim coklat. Rasa yang ditawarkan cukup dominan jus alpokatnya, cocok bagi kamu yang suka kombinasi alpokat sebagai menu jawara-nya.
Terakhir adalah Es Cuek. Kombinasi Es Cuek terdiri dari susu, cokies dan cream. Menu ini tidak mengedepankan rasa kopi, melainkan rasa manisnya krim. Untuk rasa juga terbilang manis daripada menu yang kami coba sebelumnya seperti Es Kopi Advokat, Es Sakit Hati, Es TTM dan Es Kopi Main Hati. Bikin kamu yang doyan manis bisa memilih Es Cuek.
Akhirnya tibalah di kesimpulan. Kesimpulan yang saya dapat, tagline-nya Kopi Lain Hati (#PindahKeLainHati dan #DariKopiKeHati) seperti mengenalkan jenis kopi baru. Tidak sekedar pahit atau asamnya kopi. Bikin kamu yang tidak suka kopi, secara perlahan-lahan mulai mencoba kopi. Sedangkan penikmat kopi, mungkin mendapatkan suatu hal baru yang ternyata kopi bisa diolah seperti ini. Jadinya nambah ilmu deh.
Oke begitu saja dulu, semoga pengalaman saya mencoba Kopi Lain Hati bisa menjadi referensimu.
Catatan:
Lokasi di jalan Sekip, kota Medan
Harga mulai Rp 12.000
Instagram: @kopilainhati
Foto menggunakan smartphone Realme 3
Nah beruntung nih keinginan saya terwujud. Soalnya, saudara saya mengajak ngopi di tempat baru, Kopi Lain Hati. Hmm, seperti apa sih kopi ala mereka? Yuk simak ulasan saya mencoba Kopi Lain Hati.
Kopi Lain Hati |
Saat menuju lokasi, terlihat outlet Kopi Lain Hati dengan tagline-nya #PindahKeLainHati. Tagline-nya ini mengundang rasa penasaran saya, walaupun saya bukan penikmat kopi. Bikin saya berpikir, apakah maksudnya pindah menjadi penikmat kopi atau penikmat kopi jenis baru? Ya lepas dari rasa penasaran itu, saudara saya mengajak tuk segera masuk agar tahu bagaimana rasanya.
Ruangan Kopi Lain Hati |
Begitu masuk ke ruangannya, terlihat desain dan suasana Kopi Lain Hati. Untuk ruangannya, kamu bisa lihat desain minimalis sebagai pilihan dengan tone warna putih sebagai warna pilihan. Sedangkan untuk suasananya, diberi warna lampu kuning dan lampu putih serta warna kayu sebagai furnitur-nya. Jadinya kesan hangat sekaligus sejuk bisa didapatkan. Nah untuk foto ruangannya, bisa kamu lihat di bawah ini.
Bagian Bartender |
Logo ala Kopi Lain Hati |
Setelah melihat ruangan dan suasananya, waktu memesan. Untuk menu pesanannya, Kopi Lain Hati menulis #DariKopiKeHati. Tulisan menu ini, mengingatkan saya dengan tagline di outlet, yakni #PindahKeLainHati. Bikin rasa penasaran saya muncul kembali tentang kopi mereka. Nah untuk menu yang kami pesan, bisa kamu lihat di bawah ini.
Es Kopi Main Hati |
Es Kopi Main Hati, menu yang duluan tiba di meja kami. Untuk isinya, berisi espresso, susu dan ditemani gula aren. Saat saya mencobanya, rasa susu dan gula aren cukup kuat namun espresso tidak ketinggalan. Sedangkan aromanya, masih di dominasi espresso.
Es TTM |
Selanjutnya adalah Es TTM. Pesanan ini berisi susu, pisang dan biskuit Regal. Saat saya mencobanya, rasa pisang bisa saya rasakan, begitu juga dengan susu. Namun untuk biskuit Regal, saya lebih suka dicelup daripada dicampur karena begitu tercampur, rasa biskuitnya jadi hilang. Tapi bagi kamu yang suka dicampur, gak masalah sih.
Es Sakit Hati |
Terus kami memesan Es Sakit Hati. Es ini berisi limau, madu dan bunga osmanthus. Nah pas mencobanya, rasan asam dan segarnya limau langsung menyerbu lidah saya, tidak lupa juga manisnya madu. Sedangkan rasa osmanthus saya kurang tahu karena masih terbilang asing bagi saya. Namun pas saya browsing, bunga osmanthus sering disajikan dalam bentuk teh. Jadi ada kemungkinan bisa menenangkan sakit hati deh.
Dilihat dari depan |
Es Kopi Advokat |
Mencoba menu lainnya masih berlanjut. Kali ini kami mencoba Es Kopi Advokat yang berisi espresso, jus alpokat dan es krim coklat. Rasa yang ditawarkan cukup dominan jus alpokatnya, cocok bagi kamu yang suka kombinasi alpokat sebagai menu jawara-nya.
Es Cuek |
Terakhir adalah Es Cuek. Kombinasi Es Cuek terdiri dari susu, cokies dan cream. Menu ini tidak mengedepankan rasa kopi, melainkan rasa manisnya krim. Untuk rasa juga terbilang manis daripada menu yang kami coba sebelumnya seperti Es Kopi Advokat, Es Sakit Hati, Es TTM dan Es Kopi Main Hati. Bikin kamu yang doyan manis bisa memilih Es Cuek.
Semua pesanan dilihat dari atas |
Akhirnya tibalah di kesimpulan. Kesimpulan yang saya dapat, tagline-nya Kopi Lain Hati (#PindahKeLainHati dan #DariKopiKeHati) seperti mengenalkan jenis kopi baru. Tidak sekedar pahit atau asamnya kopi. Bikin kamu yang tidak suka kopi, secara perlahan-lahan mulai mencoba kopi. Sedangkan penikmat kopi, mungkin mendapatkan suatu hal baru yang ternyata kopi bisa diolah seperti ini. Jadinya nambah ilmu deh.
Oke begitu saja dulu, semoga pengalaman saya mencoba Kopi Lain Hati bisa menjadi referensimu.
Catatan:
Lokasi di jalan Sekip, kota Medan
Harga mulai Rp 12.000
Instagram: @kopilainhati
Foto menggunakan smartphone Realme 3
Sunday 11 August 2019
Warung WAKAKA - Masih Ada Sate Taichan
Yuk ke Warung WAKAKA! Sudah coba Warung WAKAKA, ramai loh! Mampir aja dulu! dan berbagai kalimat ajakan lainnya seputar Warung WAKAKA. Emang seperti apa sih tempat dan suasananya? Saya pun sempat berpikir seperti itu hingga akhirnya saya mencoba kesana bersama saudara saya. Nah bagi kamu yang penasaran ulasan saya mengenai Warung WAKAKA, yuk simak lewat tulisan ini.
Warung Wakaka berada di jalan Adam Malik, bersebelahan Restoran Garuda dan tidak terlalu jauh dari Medan Night Market, jadinya kamu bisa menikmati berbagai kuliner. Namun kita fokus Warung WAKAKA dahulu karena saya penasaran dengannya.
Setelah tahu tempat dan lokasinya, waktunya masuk. Nah saat mau masuk, terlihat outdoor-nya yang cukup luas. Bikin kamu yang suka kumpul bareng teman dan keluarga semakin seru. Untuk ruangan outdoor-nya, bisa kamu lihat di bawah ini.
Selain outdoor-nya, tersedia juga indoor. Untuk indoor tidak kalah luas dari outdoor-nya, apalagi diberi kipas angin dan AC, jadinya semakin adem deh. Nah berikut ruangan indoor-nya.
Setelah melihat ruangannya, waktu memilih tempat yang cocok. Kami pun pilih indoor karena ruangannya yang ber-AC dan kipas angin. Bikin gerah dan panas cepat hilang. Setelah memilih tempat duduk, kami memesan makanan dan kembali menikmati ruangannya.
Sambil menikmati ruangannya, menu kami tiba. Untuk menu-nya, dimulai dari Teh Tarik dan Lychee Yakult. Rasa yang ditawarkan cukup nikmat dan asam-asamnya, terutama Lychee Yakult. Sensasi rasa asam yakult-nya dapat yang bikin kita bisa menikmati asam-manis ala rasa nano-nano.
Terus menu selanjutnya yang tiba adalah Mie Kuah Tomyum. Untuk foto, bisa kamu lihat di bawah ini.
Sedangkan untuk rasa, kuah Tomyum-nya cukup nikmat karena menggunakan air kelapa. Tidak hanya itu, daging kelapa-nya juga bisa diparut yang bikin kita bisa menikmati tomyum sekaligus. Oiya, mie-nya juga cukup nikmat dengan berbagai topping yang memanjakan lidah. Jadinya dapat dua-duanya deh.
Lanjut ke menu berikutnya, Sate Taichan ala Warung WAKAKA. Sambil menunggu, kami melihat prosesnya. Nah salah satu prosesnya bisa kamu lihat pada foto di atas, proses pemanggangan sate taichan. Proses lainnya ada juga, namun karena menu kami sudah tiba, kami pun kembali ke tempat duduk.
Ini dia Sate Taichan. Rasanya cukup nikmat saat dicoba tanpa tambahan saus. Sedangkan menggunakan saus, sensasi pedasnya mulai muncul. Tapi pedasnya hanya sesaat, jadi cocok untuk kamu yang ingin coba saus pedas tanpa harus banyak minum.
Akhirnya tibalah menu terakhir yang kami coba, Martabak Tipker atau Tipker. Tampilan martabaknya cukup familiar dengan matabak tipis lainnya. Sedangkan rasanya cukup manis. Oiya, rasa yang kami pilih adalah rasa coklat tapi kamu bisa request (pesan) rasa lain. Jadi kamu tidak harus menikmati rasa coklat saja.
Selesailah perjalanan kami menikmati tempat dan rasa di Warung WAKAKA. Berbagai kalimat yang mengundang rasa penasaran sudah terjawab oleh kami. Namun bagi kamu yang belum, kamu bisa langsung kesana agar tahu seperti apa Warung WAKAKA. Jadi kamu bisa bercerita deh.
Oke begitu saja dulu pengalaman saya mencoba Warung WAKAKA. Semoga tulisan ini bisa jadi referensimu.
Catatan:
Lokasi di jalan Adam Malik
Harga mulai Rp 15.000
Instagram : @warung_wakaka.medan
Foto menggunakan smartphone Realme 3
Warung WAKAKA |
Warung Wakaka berada di jalan Adam Malik, bersebelahan Restoran Garuda dan tidak terlalu jauh dari Medan Night Market, jadinya kamu bisa menikmati berbagai kuliner. Namun kita fokus Warung WAKAKA dahulu karena saya penasaran dengannya.
Setelah tahu tempat dan lokasinya, waktunya masuk. Nah saat mau masuk, terlihat outdoor-nya yang cukup luas. Bikin kamu yang suka kumpul bareng teman dan keluarga semakin seru. Untuk ruangan outdoor-nya, bisa kamu lihat di bawah ini.
Outdoor |
Selain outdoor-nya, tersedia juga indoor. Untuk indoor tidak kalah luas dari outdoor-nya, apalagi diberi kipas angin dan AC, jadinya semakin adem deh. Nah berikut ruangan indoor-nya.
Indoor |
Indoor lainnya |
Setelah melihat ruangannya, waktu memilih tempat yang cocok. Kami pun pilih indoor karena ruangannya yang ber-AC dan kipas angin. Bikin gerah dan panas cepat hilang. Setelah memilih tempat duduk, kami memesan makanan dan kembali menikmati ruangannya.
Teh Tarik (tengah) dan Lychee Yakult |
Sambil menikmati ruangannya, menu kami tiba. Untuk menu-nya, dimulai dari Teh Tarik dan Lychee Yakult. Rasa yang ditawarkan cukup nikmat dan asam-asamnya, terutama Lychee Yakult. Sensasi rasa asam yakult-nya dapat yang bikin kita bisa menikmati asam-manis ala rasa nano-nano.
Begini di lihat dari atas |
Terus menu selanjutnya yang tiba adalah Mie Kuah Tomyum. Untuk foto, bisa kamu lihat di bawah ini.
Mie Kuah Tomyum |
Sedangkan untuk rasa, kuah Tomyum-nya cukup nikmat karena menggunakan air kelapa. Tidak hanya itu, daging kelapa-nya juga bisa diparut yang bikin kita bisa menikmati tomyum sekaligus. Oiya, mie-nya juga cukup nikmat dengan berbagai topping yang memanjakan lidah. Jadinya dapat dua-duanya deh.
Proses membuat sate Taichan |
Lanjut ke menu berikutnya, Sate Taichan ala Warung WAKAKA. Sambil menunggu, kami melihat prosesnya. Nah salah satu prosesnya bisa kamu lihat pada foto di atas, proses pemanggangan sate taichan. Proses lainnya ada juga, namun karena menu kami sudah tiba, kami pun kembali ke tempat duduk.
Sate Taichan |
Ini dia Sate Taichan. Rasanya cukup nikmat saat dicoba tanpa tambahan saus. Sedangkan menggunakan saus, sensasi pedasnya mulai muncul. Tapi pedasnya hanya sesaat, jadi cocok untuk kamu yang ingin coba saus pedas tanpa harus banyak minum.
Martabak Tipker |
Akhirnya tibalah menu terakhir yang kami coba, Martabak Tipker atau Tipker. Tampilan martabaknya cukup familiar dengan matabak tipis lainnya. Sedangkan rasanya cukup manis. Oiya, rasa yang kami pilih adalah rasa coklat tapi kamu bisa request (pesan) rasa lain. Jadi kamu tidak harus menikmati rasa coklat saja.
Versi hujan |
Selesailah perjalanan kami menikmati tempat dan rasa di Warung WAKAKA. Berbagai kalimat yang mengundang rasa penasaran sudah terjawab oleh kami. Namun bagi kamu yang belum, kamu bisa langsung kesana agar tahu seperti apa Warung WAKAKA. Jadi kamu bisa bercerita deh.
Oke begitu saja dulu pengalaman saya mencoba Warung WAKAKA. Semoga tulisan ini bisa jadi referensimu.
Catatan:
Lokasi di jalan Adam Malik
Harga mulai Rp 15.000
Instagram : @warung_wakaka.medan
Foto menggunakan smartphone Realme 3
Friday 9 August 2019
Raku Sushi and Japanese BBQ: Menikmati Kuliner Jepang di Kota Medan (Part 2)
Sebelumnya saya sempat mencoba kuliner Jepang di Raku Sushi and Japanese BBQ. Sekarang saya mencobanya kembali karena penasaran dengan menu lainnya, Sushi. Terus seperti apa Sushi ala Raku Sushi and Japanese BBQ? Bagi kamu yang penasaran, bisa simak pengalaman saya lewat tulisan ini.
Cerita di mulai saat saya masuk ke dalam. Saat masuk, sudah terlihat Sushi Bar dari kejauhan, bikin kita sibuk mencari tempat duduk yang pas agar bisa melihat berbagai sushi yang lewat. Nah tampilan format gif-nya seperti ini.
Setelah lihat-lihat sushi-nya, waktunya memilih. Cukup sushi yang saya pilih mengingat semua tampilannya menggoda, jadinya asal ambil deh. Untuk fotonya ada di bawah ini.
Untuk rasa, sushi cukup nikmat. Apalagi saya termasuk orang suka dengan budaya Jepang, jadinya masakan Jepang tetap nikmat. Saya pun mencoba mencampurkannya dengan wasabi yang rasa cukup pedas. Tapi bagi kamu yang tidak suka pedas, bisa mencobanya tanpa wasabi.
Selain sushi, saya juga mencoba Ramen. Namun sayang karena lupa namanya jadi sulit menceritakannya. Walaupun begitu rasa tetap nendang dengan kuah kaldunya dan Nori yang siap memanjakan lidah
Nah begitulah cerita saya mencoba Raku Sushi and Japanese BBQ. Bagi kamu yang penasaran, bisa langsung mengunjungi lokasinya. Namun bila kamu belum yakin, kamu bisa lihat postingan saya lainnya tentang Raku Sushi.
Akhir kata semoga tulisan singkat ini bisa menjadi referensimu.
Catatan:
Lokasi di jalan R.A. Kartini NO. 30
Harga mulai Rp 30.000 (untuk sushi)
Instagram : @rakusushimedan
Foto menggunakan smartphone Realme 3
Cerita di mulai saat saya masuk ke dalam. Saat masuk, sudah terlihat Sushi Bar dari kejauhan, bikin kita sibuk mencari tempat duduk yang pas agar bisa melihat berbagai sushi yang lewat. Nah tampilan format gif-nya seperti ini.
Setelah lihat-lihat sushi-nya, waktunya memilih. Cukup sushi yang saya pilih mengingat semua tampilannya menggoda, jadinya asal ambil deh. Untuk fotonya ada di bawah ini.
Berbagai sushi |
Untuk rasa, sushi cukup nikmat. Apalagi saya termasuk orang suka dengan budaya Jepang, jadinya masakan Jepang tetap nikmat. Saya pun mencoba mencampurkannya dengan wasabi yang rasa cukup pedas. Tapi bagi kamu yang tidak suka pedas, bisa mencobanya tanpa wasabi.
Sayang lupa namanya |
Selain sushi, saya juga mencoba Ramen. Namun sayang karena lupa namanya jadi sulit menceritakannya. Walaupun begitu rasa tetap nendang dengan kuah kaldunya dan Nori yang siap memanjakan lidah
Lupa juga namanya |
Nah begitulah cerita saya mencoba Raku Sushi and Japanese BBQ. Bagi kamu yang penasaran, bisa langsung mengunjungi lokasinya. Namun bila kamu belum yakin, kamu bisa lihat postingan saya lainnya tentang Raku Sushi.
Akhir kata semoga tulisan singkat ini bisa menjadi referensimu.
Catatan:
Lokasi di jalan R.A. Kartini NO. 30
Harga mulai Rp 30.000 (untuk sushi)
Instagram : @rakusushimedan
Foto menggunakan smartphone Realme 3
Tuesday 6 August 2019
Nasi Goreng Pemuda - Banyak yang Rekomendasi
Ini cerita pengalaman saya menikmati nasi goreng di kota Medan, tepatnya Nasi Goreng Pemuda. Nasi goreng ini sudah lama ada di kota Medan, bahkan sering di rekomendasi bagi pelancong yang mampir di kota ini. Nah biar gak semakin lama, yuk kita bahas Nasi Goreng Pemuda.
Nasi Goreng Pemuda berada di jalan Pemuda, bersebelahan Museum Perjuangan 45, cocok untuk kamu yang suka sejarah. Namun bila kamu lebih suka wisata, kamu tinggal jalan-jalan saja karena jalan ini berada di kota Medan. Jadinya tidak rugi deh.
Untuk tempatnya cukup sederhana.Walaupun begitu tempat ini cukup ramai mengingat lokasi dan ruanganya yang cukup luas. Untuk ruangannya bisa kamu lihat di bawah ini,
Sisi kiri |
Sisi kanan |
Sambil melihat ruangan dan tempatnya, tidak lupa juga memesan. Nah saat mau memesan, saya pun melihat cara masak dan pembuatannya. Untuk prosesnya bisa kamu lihat di bawah ini.
Sudah rapi |
Proses pembuatannya |
Setelah melihat-lihat dan mengabadikannya lewat smartphone, pesanan saya tiba. Untuk pesanan, saya memesan Nasi Goreng. Isi nasi goreng berisi telur, kacang goreng, bawang goreng dan irisan ayam. Tidak lupa juga kerupuk, acar dan aneka sambal telah disiapkan. Bikin kita bisa memilih rasa sesuai selera.
Oiya hampir lupa. Untuk rasa nasi goreng-nya Nasi Goren Pemuda, rasanya cukup manis di lidah saya. Bikin saya jadi banyak mengambil sambal dan cabai hijau agar bisa menikmati rasa pedas. Maklum karena saya cukup suka rasa pedas, jadi terambil deh. Tapi jika kamu suka yang manis, nasi goreng ini bisa jadi pilihan.
Nah begitulah cerita pengalaman saya menikmati nasi goreng di Nasi Goreng Pemuda. Bagi kamu yang doyan nasi goreng, tempat ini bisa jadi pilihan.
Catatan:
Lokasi di jalan Pemuda Baru III
Harga Rp 14.000
Blog Nasi Goreng Pemuda: www.nasigorengpemuda.blogspot.com (semoga aktif kembali)
Foto menggunakan smartphone Realme 3