Tuesday 11 December 2018

Basnul Coffee: Bukan Sekedar Kopi

Basnul Coffee: Bukan Sekedar Kopi

Pengalamanku menikmati kopi bisa dikatakan pas-pasan. Untuk membedakan rasa dan aromanya masih terbilang dangkal. Malahan, bila ditanya tempat ngopi yang telah kukunjungi, masih dalam hitungan jari. Walaupun begitu tetap ada keinginan tuk menikmati kopi sekaligus menambah pengalaman seputar kopi, seperti tempat kopi yang akan kukunjungi, Basnul Coffee.

Sebelum sampai ke Basnul Coffee, cukup banyak rintangan dan tantangan yang kuhadapi. Diantaranya menikmati bakso dan es koteng dari Bakso Putri dan aneka bakso bakar dari Baco Bakar Mozzarella. Keduanya membuatku kenikmatan dan malas tuk bergerak. Tapi karena besarnya keinginan tuk mengenal kopi, semua bisa teratasi.

Basnul Coffee: Bukan Sekedar Kopi

Sampailah aku ke Basnul Coffee. Oiya, aku pergi kesini tidak sendiri, seperti biasa perginya bersama kawan. Kami melihat ruangan parkir yang teratur, membuat kami mudah memakirkan kendaraan kami. Jadinya, semangat tuk masuk kedalamnya

Pembahasan terkait: Bakso Putri - Baksonya Bikin Kenyang dan Baco Bakar Mozzarella - Begini Rasanya Bakso Bakar Asli

Saat kami masuk kedalamnya, suasananya cukup adem. Kami melihat tempat duduk telah tersusun rapi dengan motif kayu, begitu juga dengan dindingnya. Tidak hanya itu, lampunya membuat suasana semakin hangat bersama teman dan keluarga.

Selain ruangannya yang bikin adem, ternyata mereka menyediakan tempat pembuatan kopi yang bisa kita lihat seperti proses pemilihan biji, penyeduhan hingga penyajiannya, membuat kita bisa bertanya lebih jauh tentang kopi. Semua ruangannya bisa kamu lihat melalui foto ini.

Basnul Coffee: Bukan Sekedar Kopi - Ruangan 01
Bikin adem melihat dekorasinya

Basnul Coffee: Bukan Sekedar Kopi - Ruangan 02
Semuanya bermotif kayu

Basnul Coffee: Bukan Sekedar Kopi - Ruangan 03
Lampunya juga yang membuat suasana hangat

Melihat ruangannya terus-menerus, tidak membuat kami lupa tuk memesan. Kami memanggil pelayan dan memesan menu makanan Nasi Briyani Kambing dan Chicken Currymi dengan minumnya Ice Dates Honey Float, Cappuccino dan Manggo Basnul. Untuk snack-nya kami pesan Taiso Pedas Manis, Pisang Coklat Kacang Basnul dan Ubi Molonice. Oiya tuk kopinya kami memesan V60. Sambil menunggu pesanan tiba, kami mengisi waktu dengan memandang suasana Basnul Coffee.

Basnul Coffee: Bukan Sekedar Kopi - Snack Basnul Coffee
Snack dan Cappuccino

Basnul Coffee: Bukan Sekedar Kopi - Snack Basnul Coffee versi pembesaran
Versi dekat, Taiso Pedas Manis (Rp 17.000) Cappuccino (Rp 17.500) dan Pisang Coklat Kacang Basnul (Rp 20.000)

Nah akhirnya tiba pesanan kami yang didahului Taiso Pedas Manis, Cappuccino dan Pisang Coklat Kacang Basnul. Kalau ditanya rasanya kami lebih suka Taiso Pedas Manis karena kami suka yang pedas-pedas. Tapi bila kamu suka yang manis, kamu bisa pilih Pisang coklat Kacang Basnul.

Untuk Cappuccino-nya, aku tidak sempat mencicipinya karena yang memesan kawanku. Kebetulan dia suka Cappuccino, jadi gak nyoba deh.

Basnul Coffee: Bukan Sekedar Kopi - Minuman
Kiri Manggo Basnul (Rp 18.000) kanan Ice Dates Honey Float (Rp 24.500)

Pesanan selanjutnya yang tiba adalah Manggo Basnul dan Ice Dates Honey Float. Menariknya disini adalah minuman Ice Dates Honey Float yang berisi potongan kurma (serius kurma woi), madu dengan es krim sebagai topping-nya. Rasa manis bercampur antara rasa manis kurma, madu dan es krim. Membuat kami jadi tahu perbedaan rasa manis.

Basnul Coffee: Bukan Sekedar Kopi - Makanan dan Snack
Dari kiri ke kanan, Nasi Briyani Kambing (Rp 50.000) Chicken Currymi (Rp 22.500) Ubi Molonice (Rp 19.500)

Sekarang bagian makanannya, yaitu Nasi Briyani Kambing dan Chicken Currymi. Pesanan snack tiba juga, Ubi Molonice.

"Bagaimana rasanya?" 

Cukup sulit karena baru tahu Nasi Briyani. Pas browsing di internet, ternyata Nasi Briyani sudah lama dikenal negara India dan Pakistan. Lalu populer di negeri jiran, Malaysia. Walaupun begitu tetap juga kucoba yang rasanya gak kalah dengan rasa nasi lemak. Apalagi ada daging kambing yang semakin menggugah selera. Membuat kami cepat menghabiskannya.

Lalu Chicken Currymi. Awalnya berpikir pasti kuah kari-nya dari bumbu mie-instan. Pas dicoba, ternyata beda rasa kuahnya, pas dicampur dengan mie-nya juga berbeda dengan rasa mie-instan. Membuat kami semangat tuk menikmatinya.

Nah sekarang bagian akhir menu yang kami pesan yaitu snack, Ubi Molonice. Saat kami melihat di menu, ternyata ini adalah menu baru dari Basnul Coffee. Kami langsung mencobanya dan ternyata rasa ubi-nya pedas manis bercampur keju mozzarella sebagai topping-nya. Jadi semakin kaya rasanya.

"Lalu bagaimana dengan kopinya?"

Oiya, untuk kopinya tidak sempat kami foto. Namun kami sudah mencoba V60 mereka. Untuk rasa, seperti yang aku katakan di awal masih belum paham seputar kopi, palingan hanya rasanya yang berubah. Biasanya dulu minum kopi berasa pahit sekarang asam, karena diberitahu barista Basnul Coffee cara minumnya.

Nah ini foto versi semua hidangan yang kami pesan. Ada V60-nya juga.

Basnul Coffee: Bukan Sekedar Kopi - Semua pesanan
Semua pesanan

Bagaimana? Apa cocok samamu? Bila iya, kamu bisa mengunjungi dengan mengikuti catatan dibawah ini atau melihat video ini terlebih dahulu.


Akhir kata, semoga Basnul Coffee sesuai dengan ekspektasimu. Selamat mencoba.


Catatan
Buka setiap hari mulai dari jam 12.00 - 23.00 wib
Lokasi jalan Ringroad Pasar II Tanjung Sari No. 100BC (kalau jalan dari arah Amplas, entar di sebelah kiri)
Instagram: @basnulcoffee
Semua foto menggunakan Sharp Aquos SHV34 au

Sunday 9 December 2018

Baco Bakar Mozzarella: Begini Rasa Bakso Bakar Asli

Baco Bakar Mozzarella: Begini Rasa Bakso Bakar Asli

Sebelum kami sampai ke Basnul Coffee, kami singgah ke tempat Baco Bakar Mozzarella. Padahal kami sudah singgah ke Bakso Putri yang membuat perut kami sudah kenyang. Namun karena kebetulan kami melihatnya, membuat kami singgah dengan rasa penasaran.

Baco Bakar Mozzarella: Begini Rasa Bakso Bakar Asli

Penasaran dengan namanya, tidak terasa sepeda motor kami telah mendarat di depan gerainya. Sambil melihat gerainya, tidak sadar penjualnya telah menyapa kami. Kami pun membalas sapaannya sambil memesan menu yang tersedia.


Saat kami melihat menu-nya, kami bertanya kepada penjualnya rekomendasi bakso bakar yang disukai pelanggan. Penjual menyarankan kami memilih Bakso Bakar Mozzarella, Bakso Mercon dan Money Bag. Kami pun setuju dan memesannya.

Baco Bakar Mozzarella: Begini Rasa Bakso Bakar Asli - Proses pembuatan
Waktunya membakar

Sambil menunggu pesanan tiba, kami melihat proses pembuatannya. Prosesnya seperti pada pembuatan bakso bakar pada umumnya kecuali bahan dagingnya yang menggunakan daging ayam alami, membuat kami semakin selera tuk menikmatinya.

Baco Bakar Mozzarella: Begini Rasa Bakso Bakar Asli - Bakso Bakar Mozzarella
Bakso Bakar Mozzarella

Nah sambil melihat prosesnya, pesanan kami tiba. Pesanan yang dulu tiba adalah Bakso Bakar Mozzarella. Kami menikmatinya sebentar, karena habis makan Bakso Putri. Untuk rasa benar-benar berbeda dari bakso bakar yang kumakan biasanya, karena bakso bakar ini diolesin mentega yang membuatnya semakin berlemak. Untuk topping-nya telah ditambahkan keju mozzarella yang semakin menambah rasa.

Baco Bakar Mozzarella: Begini Rasa Bakso Bakar Asli - Bakso Mercon
Bakso Mercon

Pesanan selanjutnya yang tiba adalah Bakso Mercon. Wih rasanya pedas, cukup membuatku banyak minum air. Walaupun begitu tetap saja ketagihan, hehehe

Baco Bakar Mozzarella: Begini Rasa Bakso Bakar Asli - Money Bag
Money Bag

Sekarang bagian akhir pesanan kami, Money Bag. Bentuknya mirip pangsit diisi dengan bakso yang disajikan bersama topping mayonnaise. Rasanya cukup gurih diluar dan lembut didalam, membuat kami mendapatkan 2 rasa dalam waktu bersamaan.

Nah, akhirnya selesailah kami menikmati Baco Bakar Mozzarella. Bagi kamu yang penasaran, bisa mencobanya di jalan Abdullah Lubis. Akhir kata, semoga kamu menikmatinya juga. Sampai jumpa




Catatan
Lokasi Jalan Abdullah Lubis sebelum Simpang Sei Serayu
Buka mulai dari jam 14.00 sampai 21.30 wib (senin-sabtu)
Instagram: @bacobakarmozzarella

Friday 7 December 2018

Bakso Putri: Baksonya Bikin Kenyang

Bakso Putri: Baksonya Bikin Kenyang

Entah kenapa hari itu aku pergi ke Bakso Putri. Mungkin karena satu arah dengan tempat yang ingin ku tuju, yaitu Basnul Coffee. Sebelum sampai ke kafe itu, aku singgah bersama kawan di bakso ini yang berada di dekat jalan Gatot Subroto dan jalan Nibung Raya.

"Lalu bagaimana rasanya?"

Nah bagi kamu yang penasaran, yuk ikuti kami

Bakso Putri: Baksonya Bikin Kenyang

Sesampai disana, sambutan begitu riuh seperti "APA CARI KAK? MAU MAKAN APA? WEI YANG DISANA UDA MAKAN?" dan masih banyak lagi. Maklum lokasinya berdekatan dengan pajak. Meski berlokasi pajak, tempatnya lumayan bersih dan mereka menjaga kebersihan seperti saat kami datang mereka meminta waktu sebentar untuk membersihkan tempat.

Setelah memilih tempat yang nyaman untuk kami, waktunya memesan makanan. Nah untuk pesanan yang kami pilih adalah Es Koteng, Bakso campur dan beberapa Sate tusuk. Sambil menunggu, kami melihat suasana ramainya Bakso Putri.

Bakso Putri: Baksonya Bikin Kenyang - Menu yang kami pesan
Sate tusuk, Es koteng dan Bakso campur di Bakso Putri Petisah Medan

Tidak sampai 10 menit, menu yang kami pesan telah tiba. Adapun yang duluan tiba adalah Sate tusuk, lalu Es koteng dan Bakso campur. Kami pun langsung mencicipinya. Untuk rasa Sate tusuk, kami rasa biasa saja, mungkin karena mengidamkan aroma Bakso ala mereka. Lalu kami mencoba Es kotengnya. Wow, lumayan enak padahal gak terlalu manis. Isian es kotengnya juga menyegarkan, padahal sudah kami sisihkan sebagian es batunya, tetap juga lahap kami nikmati. Untungnya kami bisa menahan diri karena baksonya telah datang.

Nah sekarang bagian baksonya, Bakso campur. Bakso campur terdiri dari bakso besar dan kecil ala Bakso Putri, mie-nya campur dan menggunakan kaldu ayam.

"Berarti mirip Mie Ayam Bakso dong?"

Bisa dibilang begitu, tapi kamu bisa juga mengganti mie dan kuahnya sesuai selera. Untuk rasanya, ternyata bikin kenyang. Aromanya cukup menggugah selera, apalagi yang kami pilih Bakso campur jadi dapat semua rasa yang lain seperti versi mie putih, mie kuning hingga kuahnya. Kuahnya pun bisa aku habiskan untuk orang sepertiku yang jarang menikmati kuahnya.

Nah begitulah ceritaku tentang Bakso Putri. Hati riang, perut kenyang, siap menuju Basnul Coffee dengan tenang. Akhir kata, semoga kamu sempat mencobanya.


Catatan
Buka mulai jam 09.00 - 18.00 wib
Harga Sate tusuk (Rp 5.000) Es Koteng (Rp 10.000) Bakso Campur (Rp 27.000)
Lokasi jalan Nibung Baru No. 29, Petisah Tengah, Medan Petisah

Wednesday 5 December 2018

Mpek-Mpek Palembang Bunda: Sudah 10 Tahun Aku Kesini

Mpek-Mpek Palembang Bunda: Sudah 10 Tahun Aku Kesini

Lagi suasana nostalgia, membuatku ingin menjelajahi tempat makan yang pernah kusinggahi, salah satunya Mpek-Mpek Palembang Bunda. Mpek-mpek ini cukup lama telah kunikmati, bisa dibilang sudah lebih 10 tahun aku menikmatinya.

Lantas apa yang membuatnya begitu nikmat?


Mungkin karena mpek-mpek inilah yang pertama kali kucoba dan rasanya tetap sama dari waktu ke waktu. Walaupun begitu sempat juga aku mencoba tempat lain agar tahu tentang mpek-mpek lebih jauh sekaligus mencari tempat lain bila mpek-mpek ini tidak jualan.

Nah bagi kamu yang penasaran tentang Mpek-Mpek Palembang Bunda, berikut review-nya

Mpek-Mpek Palembang Bunda: Sudah 10 Tahun Aku Kesini
Mpek-Mpek Palembang Bunda

Tempat jualannya cukup kecil, bisa dibilang ukurannya sebesar outlet penjual gorengan. Namun tetap saja ada yang mencarinya seperti aku, karena rasanya yang gurih dan renyah saat dimakan.

Mpek-Mpek Palembang Bunda: Sudah 10 Tahun Aku Kesini - Proses pembuatannya
Waktunya memasak

Sambil menunggu, aku melihat caranya masak seperti foto diatas. Sempat juga aku bertanya tentang mpek-mpek dalam pembuatannya yang ternyata membutuhkan 3 jam untuk membuat adonan sesuai mpek-mpek yang sekarang. Pemilihan ikan juga penting melihat warga kota Medan lebih suka daging daripada ikan, membuat ikan harus lebih gurih daripada daging plus tidak cepat mengeras karena mpek-mpek sifatnya cepat mengeras dan alot bila lama dihidangkan.

Mpek-Mpek Palembang Bunda: Sudah 10 Tahun Aku Kesini - Siap disajikan
Siap disajikan

Akhirnya mpek-mpek siap disajikan. Biasanya disajikan bersama potongan timun dan saus kecap ala Mpek-Mpek Palembang Bunda.

Untuk pesanan yang kami pesan adalah mpek-mpek campur yang terdiri dari mpek-mpek lenjer, ada'an dan kapal selam. Untuk rasa masih enak seperti biasa dan siap menggoyangkan lidahku saat menikmatinya.

Akhir kata, semoga kamu yang kesini sempat menikmati Mpek-Mpek Palembang Bunda.


Catatan
Harga mulai dari Rp 18.000
Lokasi di jalan Yos Sudarso sebelah Sop Sum Sum Lansung
Buka mulai jam 17.00 sampai 23.00 wib

Tuesday 4 December 2018

Mie Balap Wahidin Bang Hendra: Rasanya Masih Enak

Mie Balap Wahidin Bang Hendra: Rasanya Masih Enak

Mungkin bila ditanya kepadaku apa yang membuat Mie Balap Wahidin Bang Hendra tetap enak adalah konsisten, setelah itu pelayanannya. Lebih 5 tahun aku mengunjungi tempat ini tuk menikmati mie balap buatannya. Tuk rasa, pernah ku bahas sekilas di Mie Balap Anak Medan tentang perbandingannya.

Lalu bagaimana bisa tahu tentang mie balap ini?


Kisahnya bermula saat aku menceritakan Mie Balap Wahidin Udin (kalau gak salah pas SMA). Disana kami berkumpul seperti perkumpulan komunitas (serius, hampir tiap istirahat kami membahas mie balap) yang membandingkan rasa mie balap seperti mie balap di Denai, Tembung, Krakatau atau tempat lainnya yang kiranya bisa dijangkau kantong kami. Kalau gak bisa, kami perginya ramai-ramai.

Pembahasan terkait: Mie Balap Anak Medan

Pas pembahasan semakin serius, ada kawan yang sudah veteran berinisial M.S (serius, uda banyak mie balap dicobanya) memberitahu kami tentang Mie Balap Wahidin Bang Hendra yang lokasinya tidak jauh dari Mie Balap Udin, tepatnya di simpang jalan Gajah.

Dia memberitahu kami mulai dari rasa, pelayanan sampai harganya (pokoknya detail lah). Dia juga menyarankan kami harus datang cepat dan siap mental tuk menghadapi pelanggan lainnya karena ramainya pembeli.

Mie Balap Wahidin Bang Hendra: Rasanya Masih Enak
Mie Balap Wahidin Bang Hendra

Dengar ceritanya, kami ikuti sarannya. Dan.. betul-betul ramai, apalagi pas hari libur, kayak lihat pajak rasanya. Padahal yang jual cuma satu, tapi yang antri banyak banget. Akhirnya hari pertamaku gagal.

Belajar dari kegagalan, membuatku harus mencari akal. Caranya datang pas jam kerja, untungnya pas SMA hari jum'at terbilang singkat, gak sampai jam 12.00 wib. Aku langsung bergegas dan akhirnya bisa menikmati Mie ala mereka.

Lantas, bagaimana rasanya sekarang?


Tetap enak dan tetap ramai seperti biasa. Untuk suasananya bisa kamu lihat foto ini.

Mie Balap Wahidin Bang Hendra: Rasanya Masih Enak - Suasana
Masih ramai seperti biasa

Lalu untuk prosesnya, masih seperti kata kawanku yang veteran. Masih menggunakan arang dan potongan kayu hingga sekarang.

Mie Balap Wahidin Bang Hendra: Rasanya Masih Enak - Proses
Proses pembuatannya

Nah kali, proses pembuatan mie-nya

Mie Balap Wahidin Bang Hendra: Rasanya Masih Enak - Proses mie
Kalau tempatnya besar, mungkin 4 kuali uda jadi nih

Sekarang bagian mie-nya

Mie Balap Seafood (Mie Tiaw campur seafood)

Nah ini Mie Balapnya. Topping seafood-nya bervariasi mulai dari bakso ikan, cumi, dan udang. Bila beruntung bisa juga dapat sotong, tapi sulit melihat ramai pembeli. Kelebihannya mie ini dibanding yang lain, mungkin minyaknya yang tidak terlalu banyak dan saus buatan mereka yang rasanya ada rasa pedas bercampur rasa seafood yang membuatnya berbeda dibanding mie balap tempat lain.

Oiya, bagi kamu yang bertanya mengapa disebut mie balap. Alasannya, karena yang masak cepat dan cenderung singkat saat menunggunya. Jadi terlihat semua proses pembuatannya saat melayani pelanggan.

Sekarang giliran kamu mencoba. Bagi kamu yang lagi di kota Medan, Mie Balap Wahidin Bang Hendra cocok kamu coba. Tapi kamu harus bikin persiapan, agar tidak menunggu lama.

Akhir kata, sudah lebih 5 tahun rasanya tetap konsisten yang membuat pelanggan tetap kembali meski ramai.



Catatan
Lokasi: Jalan Wahidin, Simpang jalan Gajah
Buka: 06.30 - 12.00 wib

Monday 3 December 2018

Little Rabbit: A Taste You'll Never Forget

Little Rabbit: A Taste You'll Never Forget

Sebelum memasuki bulan Desember, kami sempat jalan-jalan ke Manhattan Times Square yang berlokasi di jalan Gatot Subroto, Medan Sunggal. Niat kami kesana ingin mencoba kuliner yang baru kami ketahui, yaitu Little Rabbit dengan tagline-nya A Taste You'll Never Forget. Seperti apa kulinernya? Mari kita cek

Little Rabbit: A Taste You'll Never Forget

Perjalanan kami kesini terbilang cukup mulus, karena penghalangnya hanya hujan. Kami pun sampai kesana dengan selamat. Sesampainya, kami langsung ke lokasi Little Rabbit yang ternyata outlet Es Krim. Outlet ini juga cukup dekat dengan bioskop Manhattan XXI, jadi bisa nonton selepas menikmati kuliner ini

Little Rabbit: A Taste You'll Never Forget - Proses pembuatan es krim
Proses pembuatannya

Lalu apa yang dipesan?


Bingung karena menu-nya cukup banyak plus kami jarang makan Es Krim. Wal hasil, semua kami coba. Adapun yang kami coba adalah Healthy Green Tea, Purple Taro, The Mermaid dan Goth Ice Cream. Sambil menunggu kami melihat prosesnya seperti foto di atas

Little Rabbit: A Taste You'll Never Forget - Healthy Green Tea
Healthy Green Tea

Akhirnya pesanan kami tiba. Pesanan yang tiba adalah Healthy Green Tea dengan cone berwarna hitam. Saat kami melihat keterangan es krim ini, berisi keterangan 100% Matcha. Wow, kami pun penasaran mencicipi Matcha versi es krim. Tuk rasa kami cukup menyukainya karena tidak manis serasa mencicipi teh hijau dalam sensasi es krim. Tuk cone-nya juga kami cukup suka karena gak mudah lembek saat terkena es krim dan air.

Oiya, kami sempat juga nanya tentang cone-nya. Ternyata cone-nya dibuat sendiri alias buatan rumah yang membuat kita bisa merasakan cone buatan lokal. Kami juga nanya kepada pemiliknya kenapa warna hitam saja yang tersedia, sementara yang lainnya tidak ada. Pemiliknya menjawab masih dalam tahap pengembangan. Untuk kedepannya ada rencana membuat cone dengan campuran rasa.

Little Rabbit: A Taste You'll Never Forget - Aneka es krim
Es krim yang lain tiba

Puas menikmati Healthy Green Tea dengan cone-nya. Tiba menu lainnya yaitu Taro Purple, The Mermaid dan Goth Ice Cream.

Little Rabbit: A Taste You'll Never Forget - Jenis es krim
Purple Taro, The Mermaid dan Goth Ice Cream (dari kiri ke kanan)

Tuk rasa, bila dibuat berdasarkan tingkat manis. Menurut kami urutannya adalah The Mermaid, disusul Purple Taro, lalu Goth Ice Cream dan diakhiri dengan Healthy Green Tea. Sempat juga kami bertanya kepada pemiliknya tentang es krim yang manis dan tidak. Menurut pemilik yang paling manis adalah Purple Taro, sedangkan yang tidak manis adalah Healthy Green Tea.

Lalu yang mana yang paling suka?


Kalau bertanya ke kawan, dia lebih suka Healthy Green Tea karena dia tidak tahan makan yang manis-manis. Sedangkan aku lebih suka The Mermaid karena rasanya yang manis plus keterangannya yang unik. Kira-kira seperti ini keterangannya

The Mermaid : With Butterfly Pea Tea good for eyes, Antioxidants and protect skin against premature aging

Dalam keterangannya berisi kandungan bunga Kembang Telang atau bahasa ilmiahnya Clitoria Ternatea yang memiliki warna biru sehingga membuat warna es krim terlihat berwarna biru muda. Saat aku browsing tentang bunga ini, ternyata memiliki banyak khasiat sehingga sering ditemukan saat penyajian teh.

Nah sekarang giliran kamu mencobanya. Kalau suka manis bisa mencoba The Mermaid dan Purple Taro. Tapi bila kurang suka yang manis bisa mencoba Goth Ice Cream dan Healthy Ice Cream.


*Catatan
Masing-masing harganya Rp 28.000, tambah topping Rp 3.000
Lokasi di Manhattan Times Square Lv. 3
Instagram: @the_little.rabbit

Saturday 1 December 2018

Rumah Makan Tahu Sumedang Renyah: Walau Jauh Tetap Dicari

Rumah Makan Tahu Sumedang Renyah: Walau Jauh Tetap Dicari

Apa kamu tahu Rumah Makan Tahu Sumedang Renyah? Bila iya, selamat karena kamu telah menikmati kuliner di Tanjung Morawa. Tapi bagaimana yang belum atau tidak tahu? Tenang, akan kita bahas rumah makan ini melalui kisahku. Seperti apa kisahnya? Yuk mari

Semua bermula saat aku menjemput saudaraku pulang dari Makassar. Saat kami di parkiran, dia mengatakan belum makan apapun semenjak berada di pesawat karena ketiduran. Dengar ucapannya, jadi semangat tuk memburu kuliner sekitar Kualanamu.

Kami pun berjalan sekitar Kualanamu mencari kuliner yang cocok dengan selera kami. Terus mencari, tidak terasah kami sudah di Jalan Lintas Medan - Tanjung Morawa (wih, jauh banget). Kami pun tetap terus mencari hingga akhirnya saudaraku menyarankan makan di Rumah Makan Tahu Sumedang Renyah, karena masih di Jalan Lintas Medan - Tanjung Morawa. Aku pun setuju usulannya.

Rumah Makan Tahu Sumedang Renyah: Walau jauh Tetap Dicari

Sesampai disana, cukup ngeri pemandangan yang kami temukan. Kok bisa? Ya karena hampir di beberapa tempatnya sudah dimatikan lampu dan sudah ada beberapa peralatan telah dirapikan. Bingung melihat kondisi tersebut, membuat kami membuka maps untuk mengetahui tentang ulasan rumah makan ini dan hasilnya..

Rumah Makan Tahu Sumedang Renyah di Maps

Oh, ternyata jam 22.00 wib waktunya mereka tutup, sementara kami datang 21.45 yang membuat para staff bersiap-siap menyelesaikan tugasnya.

Tutup pada jam 22.00 wib. Dari berbagai ulasan di maps dan website kuliner, banyak yang mengatakan menu disini menggoda, sehingga sering dijadikan oleh-oleh walau jauh dari bandara.

Setelah tahu alasannya, membuat kami semakin semangat tuk menikmati rumah makan ini. Kami langsung memesan aneka gorengan seperti Risol, Cireng dan masih banyak lagi, tidak lupa juga khas rumah makan ini, yaitu Tahu. Untuk menu makannya aku pesan Nasi Timbel Ayam Gepuk Spesial sedangkan saudaraku pesan Siomay dengan masing-masing air putih.

Sambil menunggu pesanan, kami melihat suasana rumah makan ini. Cukup tenang karena sudah mau tutup, walau begitu tetap bisa menikmatinya tanpa harus melihat hiruk-pikuknya manusia. Ini dia suasananya saat mau tutup.

Rumah Makan Tahu Sumedang Renyah: Suasana malam
Suasana di jam akhir kerja

Akhirnya pesanan kami tiba, Siomay dan Nasi Timbel Ayam Gepuk Spesial. Untuk Siomay gak sempat kucoba, tapi Nasi Timbel kucoba. Tuk rasanya, ini pengalaman pertamaku menikmati Nasi Timbel jadi belum bisa menilai seperti apa rasa Nasi Timbel yang sebenarnya. Walau begitu tetap saja suka karena disajikan bersama kuah sayur asam-manis yang membuat selera makan semakin menambah. Tuk ayam gepuknya, biasanya dicampur dengan sambal karena sudah biasa kalau ada ayam pasti cari colekan sambal. Jadi tetap terasa enak

Rumah Makan Tahu Sumedang Renyah: Nasi Timbel Ayam Gepuk Spesial dan Siomay
Nasi Timbel Ayam Gepuk Spesial (Rp 28.000) dan Siomay (Rp 20.000)

Kesimpulannya..

Seperti banyak yang kami temukan di internet, gorengnya disini menjadi favorit pengunjung terutama Tahu-nya. Tapi bagi kamu yang ingin menikmati menu sajian dan suasananya, sangat disarankan datang pada malam hari karena sedikit yang mengunjunginya (biasanya siang hari penuh) seperti aku dan saudaraku yang secara tidak sengaja menikmati suasana malamnya.

Akhir kata, semoga kamu mendapatkan gambaran ke Rumah Makan Tahu Sumedang. Sampai jumpa


Catatan
Buka: 07.00 - 22.00 wib
Lokasi: Jalan Lintas Medan - Tanjung Morawa KM. 12,5, Ujung Serdang, Tanjung Morawa