Blog ini masih jarang membahas kuliner nusantara, dan harus saya akui jarang menulisnya untuk blog ini. Alasannya, mungkin kamu sudah tahu dengan rasa kuliner nusantara yang membuatnya tidak memiliki kesan unik, apalagi khusus, bikin saya berpikir ulang untuk menulisnya.
Namun entah mengapa saya mampir di restoran khas Nusantara dan kondisi malam hari. Biasanya kalau malam hari, cari makanan di kota medan cukup mudah, mulai dari masakan lokal, luar negeri hingga kreatif yang bikin kita penasaran bisa ditemukan. Tapi kenapa mampir di restoran nusantara? Kenapa gak restoran lain?
Mungkin, bisa jadi, atau kayaknya, saya masih ada rasa penasaran dengan kuliner nusantara jaman sekarang. Soalnya, begitu saya di rumah, lebih memilih makan/masakan lokal daripada makanan luar negeri atau kreatif yang seharusnya sudah banyak tutorial cara memasak kreatif. Serasa, terbesit di benak saya tuk lebih sering menikmati masakan nusantara. Makanya saya ingin mampir di restoran nusantara.
Untuk restorannya, bernama "Restoran Simpang Tiga". Restoran ini berlokasi di jalan Mongonsidi yang bisa dikatakan cukup dekat dengan Plaza Hermes dan bandara Polonia, tempatnya cukup strategis.
Selain lokasinya, tempatnya cukup luas. Saya sendiri melihat tempat parkir kendaraannya cukup luas. Tapi bukan itu saja, ruangannya cukup yang banyak yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan seperti ruang rapat yang membuat restoran ini semakin eksklusif.
Nah tuk saya, pilih tempat biasa saja. Tempatnya bagus, rasanya berkelas bila kita makan disini bila kamu desain dan furnitur yang disajikan. Bahkan sebagian dindingnya diberi kaca yang desain menyerupai air terjun, bikin suasana semakin nikmat.
Ngomongin desain, saya sempat melihat ada logo halal di restoran ini, lengkap dengan nomornya. Bikin kita semakin yakin dengan kuliner nusantara walau tidak harus menggunakan hiasan atau tulisan timur tengah.
Sibuk melihat ruangannya, waktunya memesan. Cukup banyak yang saya pesan, mulai dari Gulai Otak, Kikil, Ikan Teri Bilih, Ayam Pop Goreng dan masih banyak lagi. Sedangkan minumannya, saya pesan Jus Gemilang dan Jus Pelangi. Semua bisa kamu lihat di bawah ini.
Pertama Jus Gemilang dan Jus Pelangi. Jus ini bisa kamu lihat warnanya yang menyerupai warna pelangi dan gemilang. Namun untuk rasa berbeda, karena jus gemilang lebih ke rasa segar seperti strawberry dan jeruk. Sedangkan jus pelangi lebih ke manis seperti alpokat, semangka, sirsak dan mangga.
Terus yang saya coba adalah Teri Bilih, Sayur Kangkung dan Gulai Ikan. Rasa khas minang dapat saya rasakan. Terus resep yang digunakan menggunakan resep asli dari asalnya dengan modifikasi gaya modern tuk warga Medan.
Ada juga nih Sayur Ubi Tumbuk. Biasanya restoran/rumah makan minang, jarang menyediakannya. Tapi disini disediakan yang bikin pilihan semakin banyak. Untuk rasanya, saya cukup suka karena santannya gak kuat yang berarti gak berlemak. Cocok di gabung dengan menu berat lainnya saat menikmatinya.
Menu lainnya ada juga nih seperti Usus/Babat, Sambal Hati Telur Puyuh, Dendeng/Paru, Rendang, Perkedel/Bakwan dan Rendang Jengkol. Semua bisa kamu lihat di bawah ini.
Tuk rasa, lebih banyak positifnya dibandingkan negatifnya. Mau dicampur atau dipisah, tetap nendang. Mungkin yang kurang cuma Rendang Jengkol-nya, karena secara pribadi saya tidak suka jengkol. Tapi bagi kamu yang suka jengkol, bisa mencobanya.
Lalu ada juga aneka gulainya, mulai dari Ayam Gulai, Gulai Kikil dan Gulai Otak. Menarik dari gulai ini, rasa kuahnya masing-masing berbeda yang bikin saya bereksplorasi mencoba kuahnya. Ada yang nikmat saat dicampur nasi dengan sayur, ada yang enak saat dicampur sambal, ada juga yang enak saat dicampur semuanya secara bersamaan. Tuk saya, saya lebih Gulai Otak, karena selain nikmat kuahnya, gulainya juga lembut yang bikin saya bisa menikmati makanan lainnya secara bersamaan.
Terakhir menu rekomendasi dari Restoran Simpang Tiga, Ayam Pop Goreng. Porsi tuk menu ini bisa untuk 4 orang karena terdiri dari dua sayap dada dan dua paha. Terus tampilannya tidak berminyak, cocok bagi kamu yang kurang suka banyak minyak.
Tuk rasanya, kriyuk-nya gurih dan ayamnya mudah dipotong pake tangan. Saat dipotong, ayam-nya sedikit mengeluarkan minyak namun tetap hangat yang membuat saya bisa menikmatinya. Mau pakai saus oke, mau dicampur makanan lain juga oke.
Mungkin kekurangannya cuma di porsi-nya yang terbilang besar untuk sendiri, jadi disarankan menikmatinya bersama teman dan rekan kerja. Atau bisa saja kamu bertanya kepada pegawai tuk porsi per orang-nya, jadi kamu bisa langsung mencobanya.
Kesimpulannya, ternyata restoran yang menyajikan masakan nusantara tidak kalah dengan masakan luar negeri, apalagi makanan kekinian yang kreatif. Soalnya saya datang ke restoran ini malam hari yang bisa dikatakan makanan nusantara harus segar agar pengunjung mau datang kembali. Itu baru cerita masakan, belum desain dan dekorasi ruangannya yang bagus. Mungkin yang jadi kekurangan cara promosi dan cara mendapatkan hype agar masakan lokal dan nusantara tetap diminati di masa trend makanan kekinian.
Nah segitu dulu pengalaman saya menikmati masakan nusantara dari Restoran Simpang Tiga. Semoga kamu yang mampir kesini, mendapatkan cita rasa sesuai dengan seleramu.
Catatan:
Lokasi di jalan Mongonsidi, kota Medan
Buka 24 jam
Instagram: @restoransimpangtigaofficial
Harga mulai Rp 20.000
Foto ruangan menggunakan smartphone Realme 3
Foto bagian luar, makanan dan minuman menggunakan kamera Mirrorless Olympus E-PL6
Namun entah mengapa saya mampir di restoran khas Nusantara dan kondisi malam hari. Biasanya kalau malam hari, cari makanan di kota medan cukup mudah, mulai dari masakan lokal, luar negeri hingga kreatif yang bikin kita penasaran bisa ditemukan. Tapi kenapa mampir di restoran nusantara? Kenapa gak restoran lain?
Mungkin, bisa jadi, atau kayaknya, saya masih ada rasa penasaran dengan kuliner nusantara jaman sekarang. Soalnya, begitu saya di rumah, lebih memilih makan/masakan lokal daripada makanan luar negeri atau kreatif yang seharusnya sudah banyak tutorial cara memasak kreatif. Serasa, terbesit di benak saya tuk lebih sering menikmati masakan nusantara. Makanya saya ingin mampir di restoran nusantara.
Restoran Simpang Tiga |
Untuk restorannya, bernama "Restoran Simpang Tiga". Restoran ini berlokasi di jalan Mongonsidi yang bisa dikatakan cukup dekat dengan Plaza Hermes dan bandara Polonia, tempatnya cukup strategis.
Selain lokasinya, tempatnya cukup luas. Saya sendiri melihat tempat parkir kendaraannya cukup luas. Tapi bukan itu saja, ruangannya cukup yang banyak yang bisa disesuaikan dengan kebutuhan seperti ruang rapat yang membuat restoran ini semakin eksklusif.
Ruangan Restoran Simpang Tiga |
Nah tuk saya, pilih tempat biasa saja. Tempatnya bagus, rasanya berkelas bila kita makan disini bila kamu desain dan furnitur yang disajikan. Bahkan sebagian dindingnya diberi kaca yang desain menyerupai air terjun, bikin suasana semakin nikmat.
Logo Halal dari MUI |
Ngomongin desain, saya sempat melihat ada logo halal di restoran ini, lengkap dengan nomornya. Bikin kita semakin yakin dengan kuliner nusantara walau tidak harus menggunakan hiasan atau tulisan timur tengah.
Sibuk melihat ruangannya, waktunya memesan. Cukup banyak yang saya pesan, mulai dari Gulai Otak, Kikil, Ikan Teri Bilih, Ayam Pop Goreng dan masih banyak lagi. Sedangkan minumannya, saya pesan Jus Gemilang dan Jus Pelangi. Semua bisa kamu lihat di bawah ini.
Sisi depan Jus Gemilang
|
Sisi samping Jus Gemilang
|
Sisi depan Jus Pelangi
|
Sisi lain Jus Pelangi
|
Pertama Jus Gemilang dan Jus Pelangi. Jus ini bisa kamu lihat warnanya yang menyerupai warna pelangi dan gemilang. Namun untuk rasa berbeda, karena jus gemilang lebih ke rasa segar seperti strawberry dan jeruk. Sedangkan jus pelangi lebih ke manis seperti alpokat, semangka, sirsak dan mangga.
Teri Bilih |
Sayur Kangkung |
Gulai Ikan |
Terus yang saya coba adalah Teri Bilih, Sayur Kangkung dan Gulai Ikan. Rasa khas minang dapat saya rasakan. Terus resep yang digunakan menggunakan resep asli dari asalnya dengan modifikasi gaya modern tuk warga Medan.
Sayur Ubi Tumbuk |
Ada juga nih Sayur Ubi Tumbuk. Biasanya restoran/rumah makan minang, jarang menyediakannya. Tapi disini disediakan yang bikin pilihan semakin banyak. Untuk rasanya, saya cukup suka karena santannya gak kuat yang berarti gak berlemak. Cocok di gabung dengan menu berat lainnya saat menikmatinya.
Menu lainnya ada juga nih seperti Usus/Babat, Sambal Hati Telur Puyuh, Dendeng/Paru, Rendang, Perkedel/Bakwan dan Rendang Jengkol. Semua bisa kamu lihat di bawah ini.
Usus dan Babat
|
Sambal Hati Telur Puyuh
|
Dendeng/Paru
|
Rendang
|
Bakwan
|
Rendang Jengkol
|
Tuk rasa, lebih banyak positifnya dibandingkan negatifnya. Mau dicampur atau dipisah, tetap nendang. Mungkin yang kurang cuma Rendang Jengkol-nya, karena secara pribadi saya tidak suka jengkol. Tapi bagi kamu yang suka jengkol, bisa mencobanya.
Ayam Gulai
|
Gulai Kikil
|
Gulai Otak
|
Lalu ada juga aneka gulainya, mulai dari Ayam Gulai, Gulai Kikil dan Gulai Otak. Menarik dari gulai ini, rasa kuahnya masing-masing berbeda yang bikin saya bereksplorasi mencoba kuahnya. Ada yang nikmat saat dicampur nasi dengan sayur, ada yang enak saat dicampur sambal, ada juga yang enak saat dicampur semuanya secara bersamaan. Tuk saya, saya lebih Gulai Otak, karena selain nikmat kuahnya, gulainya juga lembut yang bikin saya bisa menikmati makanan lainnya secara bersamaan.
Ayam Pop Goreng |
Terakhir menu rekomendasi dari Restoran Simpang Tiga, Ayam Pop Goreng. Porsi tuk menu ini bisa untuk 4 orang karena terdiri dari dua sayap dada dan dua paha. Terus tampilannya tidak berminyak, cocok bagi kamu yang kurang suka banyak minyak.
Tuk rasanya, kriyuk-nya gurih dan ayamnya mudah dipotong pake tangan. Saat dipotong, ayam-nya sedikit mengeluarkan minyak namun tetap hangat yang membuat saya bisa menikmatinya. Mau pakai saus oke, mau dicampur makanan lain juga oke.
Mungkin kekurangannya cuma di porsi-nya yang terbilang besar untuk sendiri, jadi disarankan menikmatinya bersama teman dan rekan kerja. Atau bisa saja kamu bertanya kepada pegawai tuk porsi per orang-nya, jadi kamu bisa langsung mencobanya.
Semua menu yang di pesan |
Kesimpulannya, ternyata restoran yang menyajikan masakan nusantara tidak kalah dengan masakan luar negeri, apalagi makanan kekinian yang kreatif. Soalnya saya datang ke restoran ini malam hari yang bisa dikatakan makanan nusantara harus segar agar pengunjung mau datang kembali. Itu baru cerita masakan, belum desain dan dekorasi ruangannya yang bagus. Mungkin yang jadi kekurangan cara promosi dan cara mendapatkan hype agar masakan lokal dan nusantara tetap diminati di masa trend makanan kekinian.
Nah segitu dulu pengalaman saya menikmati masakan nusantara dari Restoran Simpang Tiga. Semoga kamu yang mampir kesini, mendapatkan cita rasa sesuai dengan seleramu.
Catatan:
Lokasi di jalan Mongonsidi, kota Medan
Buka 24 jam
Instagram: @restoransimpangtigaofficial
Harga mulai Rp 20.000
Foto ruangan menggunakan smartphone Realme 3
Foto bagian luar, makanan dan minuman menggunakan kamera Mirrorless Olympus E-PL6
kelebihan rumah makan padang, nasinya gak diitung. Iya kan bang?
ReplyDeleteBenar sekali mas, jadi bisa tambuh terus (^^)
DeleteKalau di lihat menu menunya itu padang banget...awas buncit he he he he...saya suka sekali makanan masak padang.
ReplyDeleteUda buncit mas, makanya jarang nulis makan lagi :D Bawaannya pingin tambuh terus..
DeleteWahhhh makan besar banget nih ya mas, apalagi prasmanan seperti ini, dengan makanan yang segar untuk pelanggan yang baru datang.. Jadi kayak disambut spesial sama pemilik restoran :D
ReplyDeleteBiasanya kalau makan prasmanan atau restoran nusantara, di sajikan semuanya langsung agar pengunjung bisa bebas memilih tanpa harus memanggil pegawainya berulang kali. Cuma bisa juga pesan per menu agar tidak tergoda tuk mencoba menu lainnya :)
DeleteIssshhhh ini sih resto Padang favoritku mas, tiap mudik ke Medan. Ortuku kan msh di Medan, jd kalo mudik aku puas2in kulineran di Medan. Cm utk makanan Padang aku suka yg Simpang tiga ini.
ReplyDeleteJd kangen pgn ke Medan LG. Kayaknya baru bisa THN depan balik kesana, tunggu pandemi selesai :).
Iya kak tempatnya bagus, apalagi udah ada logo halalnya, makin lengkap alasan tuk mampir kesini kak :)
DeleteCuma selama pandemi, Restoran Simpang Tiga tutup sementara mengikuti arahan pemerintah demi menjaga kesehtan kak, jadi tidak bisa coba langsung disana kak. Tapi saya masih bisa kok pesan lewat ojol, jadinya tetap bisa dinikmati :D