Hai, apa kabar? Saya harap kamu baik-baik saja. Sudah lama nih saya tidak cerita pengalaman saya di blog ini (khususnya kuliner dan game), soalnya lagi kondisi kurang mood plus adanya kabar virus Corona semakin menambah rasa malas saya untuk menulis. Jadinya mood mood-tan, wkwkwk
Tapi saya usahakan juga sembari melepas rasa bosan agar kebiasaan menulis tidak pudar dan siapa tahu punya gaya menulis sendiri, jadinya blog ini mudah dikenal.
Nah untuk pengalaman kali ini, saya coba mampir kafe kopi yang bernama 'Minuetto Coffee'. Sebelumnya apa kamu sudah tahu kafe ini? Saya sendiri juga tidak tahu, sampai tidak sengaja saya temukan. Biar gak lama-lama, yuk kita bahas.
Minuetto Coffee |
Minuetto Coffee berlokasi di jalan Mojopahit, kota Medan. Bagi kamu yang familiar dengan jalan ini, kamu pasti akan ingat bimbel (bimbingan belajar) sekitarnya, mulai GO, Medica, Adzkia STAN dan masih banyak lagi. Lalu tidak lupa dengan kafe sekitarnya yang terjangkau, bikin kamu bisa melepas penat setelah belajar. Loh? kenapa cerita masa lalu nih, hehehe
Selain lokasinya yang bikin nostalgia, nama kafe ini juga cukup menyenangkan yang membuat saya membayangkan melodi/nada musik saat memasukinya, begitu juga dengan alat musiknya. Semoga saja khayalan saya betulan.
Saat memasukinya, terlihat suasana telah ramai. Saya melihat ruangan cukup nyaman dengan pembagian dua tempat, satu outdoor dan dua-nya indoor. Untuk indoor, saat kamu masuk, kamu akan di sapa pegawainya langsung sekaligus tempat pembayaran. Kamu juga bisa melihat desainnya yang minimalis khas kafe jaman sekarang.
Terus untuk indoor selanjutnya, kamu akan melihat dinding batu yang di desain minimalis tidak lupa juga ada mural yang bikin kita bisa menikmati ruangannya. Untuk meja dan kursi, mengikuti desainnya ruangannya dengan pewarnaan yang sama. Seolah-olah memiliki tone warna yang sama saat kamu swafoto bersama teman untuk diberbagi (share) di media sosial.
Oiya membahas desain, lampu indoor juga mengikuti desainnya dengan menggunakan lampu berwarna kuning yang menambah kesan hangat.
Nah untuk satu ini ternyata tidak ada alat musik, namun terbayar dengan musik yang mereka sajikan sesuai dengan selera saya. Tapi saya sempat juga mencari arti namanya yang bisa saja saya salah mengartikannya. Ternyata Minuetto berasal dari bahasa Italia yang memiliki arti tarian dua orang lemah gemulai. Wah ternyata saya salah mengartikan dong, wkwkwkw
Puas melihat indoor-nya, waktunya memesan. Saya memesan Ice Coffee Minuetto dan Mochaccino. Untuk tampilannya, bisa kamu lihat di bawah ini.
Pertama Mochaccino, rasa yang ditawarkan tidak manis yang membuat saya jadi tahu rasa coklat alami. Btw, rasa coklat alami cukup asam seperti minum kopi, tapi soal siapa yang asam saya kurang tahu, jika kamu tahu bisa tulis di kolom komentar.
Lalu Ice Coffee Minuetto, rasa kopinya tidak manis sesuai dengan request saya, terus dinginnya juga gak terlalu berlebihan. Bikin gigi tidak denyut.
Akhirnya selesai pengalaman saya mampir di Minuetto Coffee. Bagi kamu yang ingin bernostalgia sekaligus coba kopi-nya, bisa kesini. Oiya, di kafe ini juga tersedia teh dan biskuit yang bikin kamu bisa mencoba menu lainnya saat kongkow bersama teman dan rekan kerja.
Oke sekian dulu pengalaman saya, semoga kamu tulisan ini bermanfaat.
Catatan
Lokasi di jalan Mojopahit, kota Medan
Harga mulai Rp 20.000
Instagram: @minuetto.coffee
Foto tempat dan ruangan menggunakan smartphone Realme 3
Foto menu menggunakan mirrorless Olympus E-PL6
Saat memasukinya, terlihat suasana telah ramai. Saya melihat ruangan cukup nyaman dengan pembagian dua tempat, satu outdoor dan dua-nya indoor. Untuk indoor, saat kamu masuk, kamu akan di sapa pegawainya langsung sekaligus tempat pembayaran. Kamu juga bisa melihat desainnya yang minimalis khas kafe jaman sekarang.
Indoor pertama |
Terus untuk indoor selanjutnya, kamu akan melihat dinding batu yang di desain minimalis tidak lupa juga ada mural yang bikin kita bisa menikmati ruangannya. Untuk meja dan kursi, mengikuti desainnya ruangannya dengan pewarnaan yang sama. Seolah-olah memiliki tone warna yang sama saat kamu swafoto bersama teman untuk diberbagi (share) di media sosial.
Indoor kedua |
Oiya membahas desain, lampu indoor juga mengikuti desainnya dengan menggunakan lampu berwarna kuning yang menambah kesan hangat.
Lantas, bagaimana dengan melodi dalam bayangan saya?
Nah untuk satu ini ternyata tidak ada alat musik, namun terbayar dengan musik yang mereka sajikan sesuai dengan selera saya. Tapi saya sempat juga mencari arti namanya yang bisa saja saya salah mengartikannya. Ternyata Minuetto berasal dari bahasa Italia yang memiliki arti tarian dua orang lemah gemulai. Wah ternyata saya salah mengartikan dong, wkwkwkw
Puas melihat indoor-nya, waktunya memesan. Saya memesan Ice Coffee Minuetto dan Mochaccino. Untuk tampilannya, bisa kamu lihat di bawah ini.
Mochaccino |
Ice Coffee Minuetto |
Pertama Mochaccino, rasa yang ditawarkan tidak manis yang membuat saya jadi tahu rasa coklat alami. Btw, rasa coklat alami cukup asam seperti minum kopi, tapi soal siapa yang asam saya kurang tahu, jika kamu tahu bisa tulis di kolom komentar.
Lalu Ice Coffee Minuetto, rasa kopinya tidak manis sesuai dengan request saya, terus dinginnya juga gak terlalu berlebihan. Bikin gigi tidak denyut.
Menu yang di pesan |
Akhirnya selesai pengalaman saya mampir di Minuetto Coffee. Bagi kamu yang ingin bernostalgia sekaligus coba kopi-nya, bisa kesini. Oiya, di kafe ini juga tersedia teh dan biskuit yang bikin kamu bisa mencoba menu lainnya saat kongkow bersama teman dan rekan kerja.
Oke sekian dulu pengalaman saya, semoga kamu tulisan ini bermanfaat.
Catatan
Lokasi di jalan Mojopahit, kota Medan
Harga mulai Rp 20.000
Instagram: @minuetto.coffee
Foto tempat dan ruangan menggunakan smartphone Realme 3
Foto menu menggunakan mirrorless Olympus E-PL6
Hehehe lagi mood~moodtan, yaa 😁 ..
ReplyDeleteNgga apa-apa, mas.
Toh situasi memang lagi begini.
Menurutku kedai kopi seperti ini memang lagi booming dikota mana2.
Varian rasa pun satu kedai kopi dengan kedai kopi lainnya juga hampir mirip.
Bedanya .. , jualan suasana dan tampilan keren buat nongki.
Wkwkwk, iya mas, gara2 liat kondisinya..
DeleteIya mas, cukup menjamur ini usaha kedai/kafe kopi. Mungkin trik-nya biar tetap bertahan, coba bikin menu unik atau ajak gabung komunitas mas..
harga nya oke sih rata rata. dann tempatnya cozy, asik banget..
ReplyDeleteIya mas. Oiya hampir lupa, ada juga outdoor-nya, cuma gk sempat saya foto karena lebih berkesan indoor-nya daripada outdoor..
DeleteAkibat wabah epidemi corona dampaknya juga bisa bikin mood menulis menurun ya? Hehehe..
ReplyDeleteAnjuran stay at home bisa memulihkan semangat menulis blog lagi hehehe.
Mambaca tulisan nya saya juga berpikir kalau kedai / cafe kopi ini ada unsur melodinya, ternyata tidak ada hehrehe..
Di kota saya kedai kopi juga muncul menjamur di mana-mana tapi dengan adanya wabah corona berimbas ke usaha mereka. kedai kopi jadi nggak bisa buka malam lagi .
Iya mbak bisa berdampak, soalnya kan di anjurkan dirumah oleh pemerintah sementara blog ini bahas kuliner yang diharuskan mengabadikan tempat dan ruangannya biar semakin bagus review-nya..
DeleteIya menjamur mbak, cuma kendalanya wabah corona ini. Semoga aja cepat reda agar kembali normal mbak