Mencari mie balap di kota Medan, bisa dikatakan cukup mudah. Bahkan sangking mudahnya, para driver atau yang biasa kita sebut ojek-online sudah tahu tempat yang cocok beserta harganya. Bikin kita penikmat mie balap semakin termanjakan.
Namun adakalannya mie balap yang kita cari tidak ditemukan dengan alasan habis dan sudah jam tutup. Bahkan alasan lainnya yang membuat kita susah bicara dengan ojek-online adalah tidak ada nama tempat usahanya. Bikin kita yang memesan mie balap dengan ojek-online terjadi misscomunication. Jadi jangan heran, bila pesanan yang diinginkan tidak sesuai dengan pesanan.
Tapi itu cerita dulu. Sekarang sudah banyak yang sadar betapa pentingnya sebuah nama usaha yang bikin pelanggan menjadi ingat, salah satu yang telah membuatnya adalah Mie Balap Berkah. Untuk tampilannya bisa kamu lihat di bawah ini.
Mie Balap Berkah |
Tampilannya terbilang sederhana, namun karena sudah ada namanya, jadi mudah mengingatnya (apalagi bikin nama yang baik, jadi semangat). Untuk lokasinya berada di jalan Bayangkara dengan mulai buka jam 4 sore hingga habis. Bikin kamu yang ingin mencobanya mie balap ini, tidak harus mencobanya saat pagi hari.
Sambil melihat-lihat, saya tidak lupa memesan makanan. Untuk pesanan, sebenarnya mau pesan Mie Balap Seafood. Tapi karena keburu habis, jadi pesan yang lain deh. Nah untuk proses pembuatannya, bisa kamu lihat di bawah ini.
Sekilas mirip nasi goreng |
Setelah menunggu cukup lama, akhirnya pesanan saya tiba, yakni Mie Balap (Mie Tiaw) dengan isian sosis ayam dan telur dadar. Untuk tampilannya bisa kamu lihat di bawah ini.
Mie Balap (Mie Tiaw) + Telur Dadar + Sosis Ayam (10 K) |
Lah, terus bagaimana dengan rasanya? Untuk rasanya saya tidak mencobanya langsung di lokasi, alias di bawa pulang ke rumah. Untuk aromanya masih hangat yang bikin saya semangat mencobanya. Saat mencoba saus buatan mereka, rasanya menyatu dengan mie balap dan telur dadar. Tapi lain ceritanya dengan sosis ayam. Saya harus memotongnya dalam bentuk kecil-kecil agar saus-nya terasa saat menikmati sosis ayam-nya.
Nah begitulah cerita saya mencoba Mie Balap Berkah. Perlahan-lahan masih sederhana, namun kedepannya bisa menjadi lebih baik, asal menjaga rasanya. Sisanya tinggal ide pemiliknya dalam memanjakan pelanggannya.
Akhir kata, semoga tulisan ini bisa menjadi referensimu dalam menikmati mie balap di kota Medan. Sampai jumpa~
Catatan:
Lokasi di jalan bhayangkara, dekat Pegadaian
Buka mulai jam 4 sore sampai habis
Foto menggunakan smartphone Realme 3
Wah lemah saya kalo udah bahas mie wkwkwkwkkwkw
ReplyDeleteKalo di Sby ada lontong balap. Di Medan ada mie balap :D.
Itu semacam kwetiau bukan si? :v
Iya semacam kwetiau, cuma cara masaknya aja yang ngebut makanya disebut mie balap..
DeleteBaru tahu nih, kalau di Sby ada lontong balap, itu cara masaknya apa harus cepat??
Namanya itu lo kok unik sekali mi balap, habis makan justru tidak bisa balapan nih, kenyang keren liat porsinya.
DeleteKalau di medan, udah biasa mas nama mie balap. Iya, porsinya bikin kenyang..
DeleteKok lapaknya sepi2 mas ?
ReplyDeleteIya mas, masih baru dikenal orang. Terus saya datangnya pas sudah habis, jadinya terlihat sepi mas..
Deletemi, telur dadar dan sosis, aduh kenyang sekali.
ReplyDeleteNamanya aja udah menggugah selera,..apalagi rasanya ya 😀
ReplyDeleteHehehe, iya mas (^^)
Deletekalau lagi banyak taugeh saya lagi suka hehehe
ReplyDeleteOiya, baru sadar nih setelah dikasih tahu. Thanks kak (^^)
DeleteWah sedapnya mie balap apalagi disajikan dengan alas daun pisang jadi sensasi rasanya beda. Mantap . 😄
ReplyDeleteKalau disini kak, cukup sering penjual mie balap menyajikannya dengan alas daun pisang. Kalau ditanya efeknya kurang tahu juga kegunaannya. Tapi bisa saja untuk bikin rasanya semakin menggoda..
Delete