Kalau pergi malam-malam tujuannya cuma mengganjal perut, pasti ujung-unjungnya banyak minum air putih lalu keliling gak jelas biar tidak terasa laparnya. Namun kali ini berbeda, entah mengapa aku pingin mengganjalnya dengan yang manis-manis seperti martabak manis.
Aku pun mengajak saudaraku jalan-jalan untuk mencari martabak manis. Saat mengajaknya, cukup lama dia mengiyakan ajakanku karena dia tidak suka makan manis-manisan, namun dengan sedikit usaha membuatnya jadi semangat. Dia pun menyarankan mencoba martabak di jalan Gedeh, yaitu Martabak Piring Agus.
'Lalu seperti apa Martabak Piring Agus?'
Nah aku juga penasaran seperti apa Martabak Piring Agus. Saat aku bertanya alasan pilih martabak ini, saudaraku mengatakan karena lokasi masih belum banyak diketahui orang. Dengar dia mengatakan itu semakin semangat kesana karena gak harus mengantri demi isi perut.
Akhirnya sampailah kami di Martabak Piring Agus. Saat aku melihatnya, aku sempat berpikir kami salah tempat sambil bertanya "Oi, serius ni tempatnya?". Saudaraku jawab "Emang iya ini tempatnya, mau pesan apa biar gak keduluan".
"Eh, serius ni tempatnya. Lalu kenapa buru-buru? Kan gak ada orang sekitar sini yang pesan?" Begitulah dalam pikiranku. Tapi kuikuti apa yang dibilangnya biar aku bisa menikmati martabak ala mereka.
Sambil menunggu pesanan kami tiba, kulihat ada beberapa mobil yang menghampiri martabak ini (ini mobil mau ngapain). Pas kuperhatikan ternyata mereka yang telah duluan memesan martabak. Cara mereka memesannya juga cukup menarik, mereka memesannya menggunakan handphone. Jadi tidak perlu menunggu lama. Cocok ditiru ni
Penjualnya ada 2 orang. Satu yang meladeni pelanggan, yang satunya lagi memasak |
Selain kejadian mobil tadi, prosesnya pembuatan martabak piring menjadi bagian yang menarik. Untuk prosesnya, martabak disajikan dalam wadah piring, lalu di bakar menggunakan arang. Prosesnya cukup cepat, tidak sampai 5 menit martabak siap disajikan. Namun karena mengantri, kami harus terpaksa menunggu.
Untuk Martabak Piring Agus, disajikan dalam dua bentuk yaitu martabak tipis dan tebal. Sedangkan rasanya ada yang menggunakan gula, kacang, coklat dan keju. Semuanya tergantung selera masing-masing.
Untuk kami, kami lebih suka martabak piring dalam bentuk tipis karena lebih renyah. Sedangkan rasanya lebih terasa pas menikmati martabak tipis dibandingkan yang tebal. Namun orang rumah lebih suka yang tebal karena rasanya yang merata.
Akhirnya malam itu tidak sia-sia. Selain bisa mengganjal perut, jadi tahu tempat martabak yang enak tanpa harus mengantri. Bagi kamu yang ingin mencobanya, bisa cek lokasinya dan siap memesan duluan agar tidak seperti diriku yang keduluan mobil karena mereka memiliki nomor handphone pemiliknya.
Akhir kata, semoga cerita ini bisa memberimu informasi Martabak Piring Agus jalan Gedeh. Selamat mencoba
Catatan
Lokasi jalan Gedeh dekat persimpangan jalan Selamat
Buka mulai dari jam 18.00 wib sampai habis
Harga mulai dari Rp 3.500
Martabak mulai 3500an, boleh lah bungkus
ReplyDeleteIya boleh mas..
Delete