Kalau ditanya masakan kari apa yang enak? Mungkin cukup sulit kukakatan karena banyaknya kari yang kusuka seperti kari ayam dan kari kambing. Ada juga masakan khas India yang menyajikan nasi kari yang menambah selera, membuatku semakin suka menikmati semua masakan kari.
Tapi dari semua masakan kari di kota Medan, ada masakan kari yang belum pernah kucoba yaitu Kari Bebek. Sebelumnya apa kamu sudah pernah mencoba kari bebek? Kalau iya selamat karena kamu sudah mencobanya. Sedangkan yang belum, kamu bisa mengikuti ceritaku bisa berjumpa dengan masakan kari bebek.
Semula cerita ini dimulai dari saudaraku yang singgah membeli kacamata, tepatnya kacamata minus (rabun jauh). Selama perjalanan, urusan saudaraku telah selesai dan bisa menggunakan kacamatanya dengan normal. Tapi semua berubah ketika urusannya telah selesai.
"Yok coba makan kari bebek"
Dengar ucapannya, tanpa basa-basi aku langsung mengiyakan ajakannya. Aku pun sempat bertanya tempat jualan kari bebeknya yang ternyata cukup dekat dari tempat kami membeli kacamata. Jadinya, tinggal jalan kaki deh
Sesampainya disana, kulihat tempat penjual kari bebek yang bernama Cirasa Kari Bebek Aceh. Sementara disebelah Cirasa Mie Aceh dan lainnya. Saat kami bertanya tentang tempat jualannya, ternyata sengaja dibedakan namanya agar pelanggan gak bingung saat memilih pesanan.
Kami pun memilih tempat duduk dan memesan menu yang kami inginkan. Untukku, tentu saja Kari Bebek karena belum pernah mencobanya sedangkan saudaraku memesan Mie Aceh Kepiting. Untuk minumnya aku memesan teh pahit sedangkan saudaraku memesan jus jeruk.
Kari bebek ala Cirasa, 30K |
Tidak perlu menunggu lama pesananku tiba yaitu Kari Bebek. Saat aku ingin merasakannya, sempat terbayang bau khas bebek pasti akan muncul di kari ini yang membuatku tidak selera. Tapi saat aku menuangkannya ke nasi, bau bebek tidak terasa. Malahan lebih dominan aroma kari-nya yang membuatku menambah selera.
Untuk rasa, tentu saja enak karena aku suka kari. Mau dicampur nasi oke, dicampur yang lain tetap oke. Tapi yang menarik disini bukanlah rasanya melainkan dagingnya.
"Kok dagingnya?"
Iya, biasanya saat aku mencoba daging bebek terutama yang berkuah, sering daging yang kumakan keras yang cenderung membuat gigiku pegal dan capek mengunyahnya. Nah untuk daging bebek dari Cirasa ini, cukup lembut saat dikunyah. Aku pun mencoba membagikannya ke saudaraku yang ternyata dia cukup menyukainya karena daging bebeknya gak bikin pegal saat dikunyah. Jadinya mudah dilahap deh
Mie Aceh Kepiting, 15K |
Sekarang giliran pesanan saudaraku, Mie Aceh Kepiting. Untuk tampilannya, cukup besar kepitingnya sedangkan rasanya aku gak bisa banyak cerita.
"Loh, kok bisa gitu?"
Karena masih sibuk menikmati kari bebek khas aceh dari Cirasa. Jarang banget ketemu sama daging bebek yang bisa dikunyah. Palingan kalau ditanya soal rasa Mie Aceh Kepiting-nya, mie-nya pas, gak lembek gak keras juga yang membuatku bisa menikmatinya. Sedangkan kepitingnya gak sempat kurasa, gara-gara sibuk dengan kari bebek.
Nah begitulah ceritaku menikmati kari bebek khas aceh dari Cirasa. Bagi kamu yang ingin menikmatinya, semoga kamu bisa kesana dan mencobanya.
Catatan:
Lokasi sekitar jalan Gatot Subroto
Buka mulai jam 18.00 - 24.00
0 comments
Post a Comment