Kuliner malam saat new normal, rasanya tidak seperti normal pada dulunya. Kalau dulu biasanya banyak yang hunting malam selepas kerja, sekarang lebih memilih masak di rumah. Alasannya, mungkin gak bisa kongkow seperti dulu lagi karena banyak yang bekerja secara online (daring), terus karena orang rumah rajin mengasah kemampuan memasaknya, bikin semangat tuk mencoba kuliner semakin malas. Jadinya makin nambah deh alasan gak hunting, hehehe
Tapi bukan sebatas malas hunting saja. Terkadang kepikiran juga hunting gara-gara bosan atau sekedar mencari angin segar seperti yang saya lakukan malam itu.
Nah di malam itu, saya bersama saudara coba hunting kuliner di Hotel Grand Mercury, tepatnya Orchid Restaurant. Bagi kamu yang belum tahu lokasi hotel Grand Mercury, berada di berseberangan Taman Budaya dan kampus Methodis Medan. Tapi jika kamu kamu belum tahu, bisa menggunakan aplikasi ojek-online atau navigasi.
Saat kami memasuki ruangannya terasa sunyi, maklum kami datangnya malam hari dan kondisi masih new normal yang membuatnya terlihat sepi. Nilai plus-nya kami jadi menikmati ruangannya sepuasnya seperti tamu VIP.
Ruangan Orchid Restaurant |
Menariknya, Orchid Restaurant membuka Buffet Dinner setiap hari sabtu dengan batas pengunjung 30 orang. Alasannya karena mengikuti protokol kesehatan dalam mencegah penyebaran virus corona yang berarti pihak hotel sudah mulai diberi keleluasaan dalam menjalankan usaha (asal sesuai protokol kesehatan yang berlaku, yuk kita ikut juga).
Selain ruangannya yang adem, menu juga menggoda. Tuk menu-nya, kami menikmati Buffet Dinner dengan gaya western, jadi makanan berat hingga cemilannya gaya barat deh. Oiya tuk foto-nya bisa kamu lihat di bawah ini.
Daging Kambing |
Pizza dan Sandwich |
Sayur, ikan dan ayam goreng |
Cemilan |
Daging kambing, aneka sate seafood dan sandwich |
Terus mengenai rasanya, kebanyakan kami suka dengan rasanya karena masih bisa menikmati kuliner saat new normal. Namun jika kamu bertanya lebih detail, saya pilih daging kambing, sandwich dan aneka sate-nya yang aroma dan rasanya begitu kuat, bikin saya gak perlu menambah saus tuk meningkatkan rasanya.
Nah bagi kamu yang ingin mencobanya, kamu mengunjungi setiap hari sabtu dengan mengeluarkan dana 135K (all you can eat). Promo ini maksimal untuk 30 orang dan saya belum tahu sampai kapan berakhirnya. Jadi bagi kamu yang ingin mencobanya disarankan tuk bertanya dulu biar semakin yakin.
Oke segitu saja dulu pengalaman saya menikmati hidangan Grand Mercure Hotel, tepatnya Orchid Restaurant. Semoga ulasan ini bisa menjadi referensimu.
Catatan
- Lokasi di jalan Sutomo
- Usahakan untuk mengikuti protokol kesehatan agar tenang saat menikmati makanan
- Harga 135K, all you can eat
- Foto ruangan (Realme 5 Pro) Makanan (Olympus EPL 6)
- Instagram: @grandmercuremedan
Wah pagi hari baca postingan makanan jadi ngiler nih. Sayangnya Grand Mercure hotel jauh di Medan ya. Harganya lumayan juga ya 135k tapi bebas pilih menu.
ReplyDeleteMemang kadang di bosan di rumah saja kang, pengin keluar biar ngga bosan.
Iya bang jauh, semoga aja buka cabang di kota akang :D
DeleteIya kadang bosan kang, jadi cari angin segar. Cuma saya tetap ikut protokol kesehatan biar aman saat mengunjungi tempat yang mau saya kunjungi :)
lumayan juga yah 135K perorang. Tapi kalo liat menunya emang sepadan tuh. duh ngiler jadinya
ReplyDeleteIya lumayan bang karena bisa sekalian menikmati ruangannya. Mumpung lagi dikit yang keluar rumah :)
Deletewooaaah menu restonya termasuk mewah mas ridsal karena ada daging kambing kesukaanku, aneka sandwichnya juga termasuk lengkap ya untuk menu era pansemi, cz pwrnah dengar kabar bebwrapa hotel di dekat tempatku area jabotabek pas pandemi gini menghilangkan menu sarapan hehe
ReplyDeleteMungkin ada juga kak karena mengikuti protokol kesehatan. Tapi sekarang mulai di longgarkan makanya bisa kembali beraktifitas dengan catatan dibatasi seperti hotel ini yang maksimal hanya menampung 30 orang saja
Deletetak dihafikan, bidang perhotelan juga terjejas akibat covid-19. jadi salah satu cara mahu mendapatkan sokongan rakyat buka peluang seperti inilah. agar orang ramai dapat menikmati juadah di luar rumah dan sekaligus merangsang semula ekonomi
ReplyDeleteIya ka. Kalau dibiarin, bisa jadi pihak hotel terpaksa PHK karyawannya dan hotel gak beroperasi kembali. Tentu gak menguntungkan kalau sampai terjadi, jadinya dibikin solusi seperti ini biar bisa menarik pelanggan sembari mengikuti protokol kesehatan..
Delete