Perjalanan Samosir
Yap kamu gak salah baca, judul yang sangat singkat. Kesannya tidak ada menariknya perjalanan samosir, padahal banyak yang bisa digali seperti sejarah, budaya, hingga wisata. Semua itu sering saya temukan di blog Backpack Sejarah dan Anies dalam perjalanan wisata melalui tulisannya.
Akhirnya tiba kami di Medan dengan perjalanan pulang lebih 6 jam. Walaupun panjang perjalanan, kami senang karena banyak yang bisa kami temukan dan rasakan
Terus mengapa ditulis? Pingin, lebih tepatnya setelah mengunjungi blog Mazni Munawar yang cerita betapa menariknya mendaki, bikin saya ingin mencoba. Tapi saya mulai dari jalan-jalan untuk melihat kemampuan fisik saya.
Nah perjalanan di mulai dari Medan. Dalam perjalanan, kami melalui jalan Tol dari Medan - Tebing Tinggi yang dalamnya sudah tersedia Rest Area seperti Malaysia. Jadi Untuk kamu yang bepergian jauh sudah bisa isi bensin sambil istirahat.
Keluar dari jalan Tol, kami langsung menuju Pematang Siantar karena lebih dekat menuju Samosir. Untuk Pematang Siantar mirip kota Medan, mereka juga punya oleh-oleh andalan, Roti Ganda. Sayang kami gak mampir mengingat waktu terbatas.
Lanjut setelah melewati Siantar, tiba di Prapat. Untuk lokasi tidak banyak yang bisa kuceritakan karena jarang mengunjunginya. Tetapi anginnya sejuk karena dekat dengan Danau Toba
Sampailah kami di pelabuhan Ajibata, Danau Toba. Ternyata untuk bisa ke Samosir harus menggunakan kapal bila kita melalui jalur Prapat, sedangkan jalur kabanjahe bisa menggunakan jembatan. Jadi kami harus menunggu
Sambil menunggu, kami makan siang sambil melihat isi pelabuhan. Untuk pelabuhannya, seperti ini
Akhirnya tiba kapal yang kami tunggu-tunggu kapal menuju Samosir. Kami langsung masuk ke dalam sambil membawa kendaraan dan mulai berangkat.
Selama di kapal, pemandangan Danau Toba lumayan luas dan tenang, tidak ada ombak seperti laut. Saya juga sempat bicara dengan penumpang lainnya, mulai dari cerita wisata, kondisi danau sampai ide usaha. Cukup absurd, padahal baru perdana ketemu. Gak tahu juga alasan mereka cerita, mungkin melepas bosan selama di kapal
Sampailah kami di Samosir, tepatnya pelabuhan. Kami keluar kapal dan langsung cari hotel untuk istirahat. Hotelnya sudah kami tentukan yaitu Hotel Carolina Cottage
Carolina Cottage
Mencari hotel ini terbilang mudah karena sudah direncanakan menginap disini, jadinya gak butuh lama mencarinya
Tiba di lokasi, kami disambut dengan bangunan khas Batak yang kami sendiri kurang tahu sebutan bangunannya. Tapi sebelum masuk ke bangunan, kami check in dulu untuk memesan kamar
Setelah memesan, waktunya menuju kamar. Selama mencari kamar, kami menikmati pemandangan Danau Toba yang tenang. Rasanya cocok melepas suara lalu-lalang kota yang tiada habisnya
Lagi lihat pemandangan tibalah kami di kamar. Ternyata dalam kamar tidak seperti bangunan adat hanya luar saja. Keuntungannya, tamu jadi nyaman karena sesuai dengan penginapan sekarang. Mungkin ada juga yang versi adat tapi mengingat tujuan kami berlibur, jadi fokusnya istirahat. Oiya kamarnya seperti ini
Sesudah taruh barang di kamar, kami keluar menikmati Danau Toba dengan cara menaiki Ferry untuk melihat batu gantung. Selama perjalanan kami suka, bisa melihat pemandangan dan menikmati sejuknya Danau Toba. Setelah itu kami balik untuk istirahat
Gak terasa sudah malam, kami diajak tuk bikin barbeque sambil makan malam.
Selama bikin barbeque, suasana cukup ramai karena banyak kegiatan seperti bagi-bagi hadiah, masak berbagai bahan makanan hingga bahas topik sekitar kami. Pokoknya lumayan seru yang bikin malam terasa ramai
Selesai malam barbeque, kami beres dan balik tidur untuk menyambut hari esok
Perjalanan Pulang dari Samosir
Pagi hari badan terasa dingin, yang bikin saya cepat bangun. Jadinya langsung mandi pagi dan mulai sarapan
Sambil sarapan, kafe-nya lumayan bagus dengan pemadangan Danau Toba. Kami bisa memilih tempat, mau indoor atau outdoor yang kedua bisa mendapatkan pemandangan. Oiya untuk makanan, menu-nya terbatas namun untuk rasa gak kalah karena sesuai selera
Setelah sarapan, kami berencana beres-beres barang untuk check out. Tapi sebelum melakukan itu, kami bermain speedboat dan banana boat. Lumayan seru karena bisa dinikmati bersama-sama
Akhirnya setelah puas, kami check out dan keluar dari Hotel Carolina Cottage
Makan Siang di Warung Mak Cinta
Dalam perjalanan pulang menuju Medan, kami mampir untuk makan siang, tepatnya di Warung Mak Cinta. Alasan kami memilih tempat ini, karena kami kesulitan mencari makanan halal yang mayoritas non-muslim untuk daerah Samosir
Beruntung ketemu tempat ini dan rasanya kami suka. Oiya untuk yang saya pesan Ayam Penyet + Nasi yang disajikan bersama kuah sayur.
Melewati Paropo Hingga Brastagi
Puas makan siang, kami melanjutkan perjalanan. Dalam perjalanan, kami menikmati pemandangan lereng gunung dan hijau-nya pegunungan, suatu hal yang jarang saya temukan di medan. Suara alam juga nikmat di dengar yang bikin kami betah berlama-lama dalam perjalanan. Tapi semua berubah ketika malam hari
Saat malam, cuaca cukup mengerikan. Kami merasakannya saat sore hari, kabut sudah menutupi jalan yang membuat kami kebingungan mencari arah. Parahnya lagi hujan, yang bikin kami ekstra hati-hati agar tidak tergelincir atau membahayakan kendaraan lain. Kondisi ini berlanjut sampai malam
Untungnya saat malam hari, banyak kendaraan melintas yang bikin kami tahu arah melalui sorotan lampu.
Tapi kami harus berhenti karena perut sudah lapar. Kami singgah di Awan Pancake Strawberry dan Rumah Makan Sehati untuk oleh-oleh dan makan malam. Untuk oleh-olehnya seperti ini
Oke segitu dulu ceritanya, semoga tulisan "Perjalanan Samosir" bikin kamu semangat tuk mencobanya