Arabian Cafe: Boleh Juga Nih Kuliner Arab
Mencari kuliner Arab di Medan, bisa dikatakan cukup sulit terutama untuk orang seperti saya. Alasannya karena sudah terbiasa dengan makanan lokal, jadi cukup sulit menerima kuliner luar. Walaupun begitu tetap saya coba karena penasaran dengan rasanya.
Nah untuk tempatnya, saya mencoba di Arabian Cafe yang berlokasi di jalan Karya Wisata. Lokasinya cukup mudah ditemukan karena berada di jalan besar sekaligus tersedia tempat parkir. Tapi kalau kamu bingung cari Dapoer Njonja yang lokasinya langsung berhadapan dengan Arabian Cafe.
Selain tempatnya, tentu saya tidak lupa dengan makanannya. Untuk menu-nya, bisa kamu lihat di bawah ini
Untuk minumannya, ada Ji dan Signitshar. Kedua minuman ini menggunakan sirup khas Arab yang membuat rasanya semakin segar, tidak lupa dengan perpaduan buah dan eskrim yang bikin rasa semakin segar. Jadi tidak sia-sia deh mencobanya.
Beralih ke makananannya, yang terlebih dahulu tiba adalah Joppie Frais. Menu ini terdiri dari kentang, daging ayam, keju, saus bawang putih, mayonaise dan saus cabai.
Kesan pertama saya saat mencobanya cukup menyukainya, terutama bawang putih yang bisa diolah menjadi saus. Bikin rasanya semakin bertambah.
Selanjutnya adalah Nasi Kabsah Daging Kambing. Nasi ini terdiri dari nasi panjang, daging kambing dengan sayur-sayuran. Rasanya cukup berlemak tapi tidak selemak aslinya karena pemilik mengatakan warga sekitar kurang suka berlemak dan biasanya menambahkan kuah. Sementara untuk makanan aslinya, tidak ada disajikan kuah.
Terus untuk menu selanjutnya adalah Albaik. Untuk menu ini tersedia 2 jenis, pertama menggunakan nasi, sedangkan kedua menggunakan roti. Saya pilih yang kedua karena masyarakat Timur Tengah menggunakan roti sebagai makanannya.
Saat saya coba, rasanya nikmat malahan gak bikin eneg yang bikin saya ketagihan. Saya pun bertanya sama pemiliknya yang ternyata rotinya diolah oleh mereka sendiri tanpa menggunakan gula yang bikin rasa eneg jadi berkurang (pantesan bisa habis).
Selain rotinya, saus putihnya jadi perhatian. Saus putih ini adalah saus bawang atau dalam bahasa mereka Albaik. Untuk rasa, gak kalah deh sama saus mozzarela maupun mayonaise (^^)
Nah begitulah pengalaman saya di Arabian Cafe. Rasanya ingin kesana lagi untuk mencoba menu lainnya, namun seperti harus tertunda mengingat lokasi yang cukup jauh dari tempat tinggal. Oiya, bagi kamu yang ingin lihat videonya, bisa lihat di bawah ini.
Akhir kata semoga ulasan ini semakin bikin kamu selera (^^)
Catatan:
Lokasi di jalan Karya Wisata
Harga mulai Rp 30.000
Instagram: @arabian5cafe
Foto menggunakan kamera Olympus E-PL6
Nah untuk tempatnya, saya mencoba di Arabian Cafe yang berlokasi di jalan Karya Wisata. Lokasinya cukup mudah ditemukan karena berada di jalan besar sekaligus tersedia tempat parkir. Tapi kalau kamu bingung cari Dapoer Njonja yang lokasinya langsung berhadapan dengan Arabian Cafe.
Arabian Cafe |
Selain tempatnya, tentu saya tidak lupa dengan makanannya. Untuk menu-nya, bisa kamu lihat di bawah ini
Ji (bawah) dan Signitshar (atas) |
Untuk minumannya, ada Ji dan Signitshar. Kedua minuman ini menggunakan sirup khas Arab yang membuat rasanya semakin segar, tidak lupa dengan perpaduan buah dan eskrim yang bikin rasa semakin segar. Jadi tidak sia-sia deh mencobanya.
Joppie Frais |
Beralih ke makananannya, yang terlebih dahulu tiba adalah Joppie Frais. Menu ini terdiri dari kentang, daging ayam, keju, saus bawang putih, mayonaise dan saus cabai.
Kesan pertama saya saat mencobanya cukup menyukainya, terutama bawang putih yang bisa diolah menjadi saus. Bikin rasanya semakin bertambah.
Nasi Kabsah Daging Kambing |
Selanjutnya adalah Nasi Kabsah Daging Kambing. Nasi ini terdiri dari nasi panjang, daging kambing dengan sayur-sayuran. Rasanya cukup berlemak tapi tidak selemak aslinya karena pemilik mengatakan warga sekitar kurang suka berlemak dan biasanya menambahkan kuah. Sementara untuk makanan aslinya, tidak ada disajikan kuah.
Albaik |
Terus untuk menu selanjutnya adalah Albaik. Untuk menu ini tersedia 2 jenis, pertama menggunakan nasi, sedangkan kedua menggunakan roti. Saya pilih yang kedua karena masyarakat Timur Tengah menggunakan roti sebagai makanannya.
Saat saya coba, rasanya nikmat malahan gak bikin eneg yang bikin saya ketagihan. Saya pun bertanya sama pemiliknya yang ternyata rotinya diolah oleh mereka sendiri tanpa menggunakan gula yang bikin rasa eneg jadi berkurang (pantesan bisa habis).
Selain rotinya, saus putihnya jadi perhatian. Saus putih ini adalah saus bawang atau dalam bahasa mereka Albaik. Untuk rasa, gak kalah deh sama saus mozzarela maupun mayonaise (^^)
Semua menu |
Nah begitulah pengalaman saya di Arabian Cafe. Rasanya ingin kesana lagi untuk mencoba menu lainnya, namun seperti harus tertunda mengingat lokasi yang cukup jauh dari tempat tinggal. Oiya, bagi kamu yang ingin lihat videonya, bisa lihat di bawah ini.
Akhir kata semoga ulasan ini semakin bikin kamu selera (^^)
Catatan:
Lokasi di jalan Karya Wisata
Harga mulai Rp 30.000
Instagram: @arabian5cafe
Foto menggunakan kamera Olympus E-PL6