Tuesday 30 July 2019

Review Blog Anies You (aniesandyou.blogspot.com)

Review Blog Anies You (aniesandyou.blogspot.com)


Halo, apa kalian sering berkunjung ke blog Anies You? Loh, loh kok tiba-tiba bahas blog, biasanya kan bahas kuliner dan game. Apa penulis blog ini kehabisan ide?

Gak kok, ide masih ada. Cuma saya cukup sering mampir ke blog Anies You (aniesandyou.blogspot.com) karena ceritanya cukup menarik dengan menggunakan bahasa Melayu, bahasa Malaysia. Jadinya bisa belajar bahasa dan budaya-nya deh.

Nah untuk blog Anies You, akan saya rangkum kelebihan dan kekurangannya versi saya. Sisanya kamu tinggal berkunjung ke blog Anies You, agar bisa merasakannya. Berikut kelebihannya.

Kelebihan

Cerita menggunakan bahasa personal

Secara pribadi, saya lebih suka tulisan personal daripada informatif. Alasannya karena tulisan personal lebih mudah dipahami dan cepat membayangkannya. Tapi kalau ada tulisan personal + informatif lebih disukai, karena tidak harus buka blog lain lagi saat mencari informasi.

Terus selain menggunakan bahasa personal. Blog Anies You menggunakan bahasa Melayu, bikin kamu yang berkunjung blog Anies You bisa sekalian belajar bahasa Melayu.

Ramah Komentar

Selain menggunakan bahasa personal, blog Anies You cukup ramah memberi komentar di blog. Bikin kamu yang suka ngeblog jadi semangat tuk menulis kembali (^^)

Kekurangan

Jika kamu bertanya kekurangan blog Anies You, menurut saya belum tersedia Halaman Kontak. Bikin kita yang ingin bertanya tentang Malaysia, jadi kesulitan. Walaupun begitu kamu bisa bertanya lewat komentar, mengingat Anies You cukup aktif membalas komentar. Jadi bisa bertanya juga deh.

Nah begitulah review blog Anies You versi saya. Bagi kamu yang penasaran, bisa langsung mengunjungi blog-nya (aniesandyou.blogspot.com) agar kamu bisa langsung merasakannya.

Akhir kata semoga review ini membantumu menjelajahi blog dan mengikat silatuhrami dalam dunia blogger (^^)

Thursday 25 July 2019

Bagaimana Sih Interview di Big Bad Wolf (BBW)

Bagaimana Sih Interview di Big Bad Wolf (BBW)

Bagaimana Sih Interview di Big Bad Wolf (BBW)

Cukup banyak yang bertanya tentang Big Bad Wolf (BBW), khususnya interview. Saya sendiri masih belum bisa menjelaskan secara rinci dan detail karena baru sekali saja ikut interview BBW. Apalagi tahu event ini dari saudara, semakin ketahuan deh jarang bahas BBW.

Meskipun begitu, saya akan mencoba merangkumnya sesuai kemampuan saya. Nah berikut pengalaman saya selama mengikuti interview BBW. Bagi kamu yang penasaran yuk simak tulisannya di bawah ini.

Masuk Interview

Sesuai yang saya ceritakan di pengalaman BBW sebelumnya (Medan), saya mengikuti interview di Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU, tepatnya Mikie Wijaya Hall pada tanggal 17 Oktober. Alasan memilih tempat ini karena waktu lain sudah terisi janji sehingga mau gak mau hanya bisa mengikuti jadwal USU saja.

Saat mau masuk ke dalam, panitia akan bertanya tentang diri kita dan tujuan kita ke tempat interview. Waktu itu saya menjawab, mau ikut interview BBW. Panitia pun langsung menanya tentang kelengkapan berkas. Beruntung berkas sudah lengkap, jadi sedikit pertanyaan. Namun bila kamu ada beberapa berkas yang ketinggalan coba bertanya kepada panitia-nya agar panitia bisa memaklumi dan mencari solusi untuk kamu.

Setelah selesai sesi penyerahan berkas, interview pun dimulai

Mulai Interview

Sebelum interview dimulai, biasanya diurutkan berdasarkan yang duluan datang. Tapi ada juga yang berdasarkan duduk paling depan, jadi tergantung pemikiran interviewer. Nah untuk bagian saya, saya kedapatan bagian akhir.

Saat mengikuti interviewer, pihak BBW sudah menjelaskan kepada kami lebih diutamakan yang bisa bahasa inggris (gak harus pandai, apalagi mahir). Alasannya, karena saat event berlangsung, pihak BBW dari luar negeri akan membantu kita, jadinya diperlukan komunikasi yang baik agar event berjalan lancar.

Tapi bagaimana yang kesulitan bahasa inggris? Untuk yang satu ini, cobalah kamu bertanya kepada interviewer agar interviewer memakluminya. Jadinya kamu bisa interview sesuai kemampuanmu.

Terus mengenai pertanyaan yang diajukan, biasanya yang berhubungan dengan diri kita, baik itu kelebihan / kekurangan, kebiasaan dan lainnya. Ada juga pertanyaan lain seputar diri kita bila interviewer tertarik pada diri kita. Nah disinilah waktu kamu menunjukkan dirimu dengan catatan jangan berlebih-lebihan, sesuai kemampuan saja biar interviewer menjadi yakin.

Selesai Interview

Akhirnya selesai deh interview-nya. Untuk bagian ini, biasanya pihak interviewer akan memberi kesempatan kepada kita untuk bertanya. Bagi kamu yang ingin tahu soal BBW, bisa bertanya kepada interviewer agar kamu semakin paham tentang BBW sekaligus pihak interviewer semakin semangat menjalankan tugasnya.

Oke begitulah pengalaman saya mengikuti interview BBW. Bagi kamu yang sedang mencobanya, semoga tulisan ini bermanfaat.


Catatan:
  • Interview berlangsung selama 2018 di Fakultas Ekonomi dan Bisnis USU
  • Usahakan pakaian rapi dan mengenakan sepatu

Monday 15 July 2019

Tahu Walik Sarjana: Enaknya yang Sudah Sarjana (Part 2)

Tahu Walik Sarjana: Enaknya yang Sudah Sarjana (Part 2)

Tahu Walik Sarjana: Enaknya yang Sudah Sarjana (Part 2)

Sebelumnya saya sudah cerita tentang pengalaman saya mencoba Tahu Walik Sarjana. Sebuah outlet yang menyajikan tahu sebagai menu andalan, tidak lupa juga namanya yang bikin mahasiswa terbayang dengan skripsi dan sarjana.

Nah kali ini saya mengulasnya kembali dengan tempat yang berbeda, yakni di jalan Dr. Mansyur. Untuk tempatnya bisa kamu lihat di bawah ini.

Tahu Walik Sarjana

Saat saya masuk, terlihat suasana masih sunyi. Maklum saja karena saya datang pas jam sepi, namun sisi baiknya saya jadi bisa foto leluasa. Jadinya tidak perlu ijin foto deh.

Luas ruangannya

Oiya, lihat ruangannya, ternyata cukup luas. Kamu bisa melihat ruangannya yang lapang, tidak lupa juga aksesoris dan dekorasi lainnya siap menyambut kita saat makan disana. Sepertinya kalau jam malam kesini, suasana ruangannya menjadi lebih hidup.

Proses pembuatannya

Melihat-lihat ruangannya, membuat saya tidak lupa memesan. Saya pun memesan Tahu Walik Saus Kari dan Tahu Walik Hot Spicy. Sayang menu Tahu Walik Melted Cheese telah habis oleh ojek-online, jadi gak kebagian deh.

Tahu Walik Saus Kari

Setelah menunggu, akhirnya pesanan saya tiba. Untuk rasa, ternyata rasa saus kari boleh juga, bisa dijadikan pilihan saat melted cheese tidak tersedia. Tapi bila kamu bertanya kekurangannya, mungkin belum tersedia saus kari pedasnya. Kalau ada ini, kayaknya semakin nendang tuh.

Tahu Walik Hot Spicy

Terus menu selanjutnya adalah Tahu Walik Hot Spicy. Rasa yang mereka tawarkan masih sama dengan waktu pertama kali saya kesini. Tetap enak dan menggoda sausnya.

Nah begitulah cerita saya mencoba Tahu Walik Sarjana. Saat saya mau pamit dari pegawainya, mereka mengatakan kalau Tahu Walik di tempat sebelumnya telah tutup. Jadi bila kamu yang ingin mencobanya, kamu harus ke jalan Dr. Mansyur untuk bisa mencobanya.

Oke sekian dulu informasi tentang Tahu Walik Sarjana. Semoga kamu yang mencobanya, bisa mendapatkan sensasinya seperti saya yang mencobanya.


Catatan:
Lokasi di jalan Dr. Mansyur, seberang fakultas kedokteran USU
Harga mulai Rp 15.000
Instagram: @tahuwaliksarjana
Foto menggunakan smartphone Realme 3

Sunday 14 July 2019

Sumo Squid Medan: Menikmati Cumi-Cumi Ala Taiwan (Part 2)

Sumo Squid Medan: Menikmati Cumi-Cumi Ala Taiwan (Part 2)

Sumo Squid Medan: Menikmati Cumi-Cumi Ala Taiwan (Part 2)

Dulu saya pernah mengunjungi tempat ini, namun di Medan Night Market. Sekarang saya mencobanya di Centre Point. Terus bagaimana pengalaman mencoba Sumo Squid disana? Yuk simak lewat tulisan ini.

Singkat cerita, saya telah sampai di lokasi. Untuk tempatnya berada di lantai LG. Namun bila kamu bingung, kamu bisa mencarinya di sekitar Chat Time.

Proses pembuatannya

Nah setelah sampai di lokasi, saya pun langsung memesan. Sambil memesan, saya melihat proses pembuatannya. Untuk prosesnya masih menggunakan cara yang sama di Medan Night Market. Untuk hasilnya bisa kamu lihat di bawah ini.

Tara!

Oiya, saya memesan Daddy Squid dan Daddy Chicken. Untuk tampilannya bisa kamu lihat di bawah ini.

Daddy Squid

Daddy Chicken

Untuk rasa, saya cukup menyukai Daddy Squid dibandingkan Daddy Chicken. Untuk Daddy Squid, cumi-nya tebal dibandingkan tepungnya, bikin kita bisa menikmati cuminya. Terus bumbu yang disajikan juga sesuai dengan selera.

Terus untuk Daddy Chicken, rasanya cukup asin namun kurang pedas. Beruntung disini bisa menambah rasa pedasnya, jadinya tetap bisa menikmatinya.

Oke begitu dulu cerita saya mencoba Sumo Squid di Centre Point. Bagi kamu yang ingin mencobanya, bisa langsung menuju lokasinya.


Catatan:
Lokasi di Centre Point, lt. LG
Harga mulai Rp 35.000
Instagram: @sumosquidmedan
Foto menggunakan smarpthone Realme 3

Saturday 13 July 2019

Es Gantino Baru Medan: Sruut, Splash, Segar

Es Gantino Baru Medan: Sruut, Splash, Segar

Memilih waktu yang cocok untuk menikmati kuliner di kota Medan. Mungkin malam hari bisa menjadi pilihan. Alasannya, karena di malam hari jalanan terbilang luas dan kemacetan sedikit bila dibandingkan dengan pagi hari. Apalagi, malam hari menjadi tempatnya berburu kuliner di kota Medan, bikin kita semakin puas menjelajahi kuliner di kota Medan.

Saya pun menjelajahinya malam hari ini. Namun saya tidak sendiri, tapi bersama saudara agar perjalanan menikmati kuliner semakin berkesan.

Nah sambil jalan-jalan, kami mampir di sebuah tempat yang cukup dekat dari Masjid Raya Al-Mashun, yakni Es Gantino Baru. Penasaran dengan rasa es-nya, membuat kami ingin mampir ke tempat ini.

Es Gantino Baru Medan: Sruut, Splash, Segar
Es Gantino Baru

Saat mampir di tempat ini, desain yang ditampilkan terlihat sederhana. Kamu bisa melihat papan nama usahanya yang masih menggunakan warna yang cerah, tidak lupa dengan font yang sering kita temukan saat ingin menikmati sate dan mie rebus.

Setelah melihatnya, kami mencoba masuk untuk menikmati menu yang mereka sajikan. Untuk ruangannya bisa kamu lihat di bawah ini.

Es Gantino Baru Medan: Sruut, Splash, Segar - Ruangan
Ruangan Es Gantino Baru

Masuk ke dalam, langsung sibuk mencari tempat duduk. Tapi kami bingung karena ruangannya terlihat sunyi. Kami pun bertanya kepada pegawainya mengenai ruangannya. Ternyata sate yang biasa mereka sajikan telah habis yang membuat ruangan terlihat sunyi. Jadinya kami pun gak bisa pesan sate deh.

Es Gantino Baru Medan: Sruut, Splash, Segar - Proses
Proses pembuatannya

Walaupun tidak bisa menikmati sate mereka. kami sempat melihat proses dan menikmati es-nya. Untuk es-nya, kami memesan Es Johor dan Es Tebak. Saat kami bertanya kepada pegawainya tentang menu yang kami pesan, pegawainya bilang Es Tebak biasanya di pesan orang tua karena rasa manis lebih kuat, sedangkan Es Johor banyak digemari anak muda yang memiliki sensasi segar.

Sambil melihat prosesnya, pesanan kami tiba. Untuk pesanannya, ini dia

Es Gantino Baru Medan: Sruut, Splash, Segar - Menu 01
Es Johor

Es Gantino Baru Medan: Sruut, Splash, Segar - Menu 02
Es Tebak

Es Gantino Baru Medan: Sruut, Splash, Segar - Menu 03

Tampilannya mirip dengan yang dikatakan pegawai. Namun bagaimana rasanya? Saya dan saudara mencobanya. Untuk rasa Es Johor, segarnya terasa dan manisnya tidak berlebihan. Bikin kita yang ingin menikmati es, bisa mencoba Es Johor. Terus untuk Es Tebak, ternyata berisi roti yang membuat kita bisa menikmati roti sambil makan es. Tapi jangan lama-lama, karena bila roti tercampur air akan segera lembek yang membuat kita tidak bisa menikmati kelembutan khas roti.

Mengenai serutan es-nya, kami tidak ada masalah karena serutan es-nya tidak banyak yang membuat kami bisa menikmatinya.

Nah begitulah pengalaman saya mencoba Es Gantino Baru. Bagi kamu yang ingin mencobanya, disarankan datang lebih awal agar bisa menikmati sate mereka. Terus kamu harus hati-hati dengan parkir liar agar kendaraanmu semakin aman.

Akhir kata, semoga pengalaman saya ini bisa menjadi referensi dalam berburu kuliner di kota Medan. See ya


Catatan
Lokasi di jalan Sisingamangaraja No. 63, Medan
Harga mulai Rp 12.000
Jam mulai 11.30 - 23.30
Foto menggunakan smartphone Realme 3

Friday 12 July 2019

Getuk Moro Seneng: Menikmati Sebuah Getuk

Getuk Moro Seneng: Menikmati Sebuah Getuk


Menikmati sebuah Getuk, menjadi hal baru yang saya lakukan. Saya sendiri baru tahu ternyata Getuk masih ada di daerah saya, plus termasuk makanan tradisional. Bikin saya jadi lebih mengenal makanan tradisional.

Nah untuk tempatnya, saya mencobanya di Getuk Moro Seneng yang berlokasi di jalan Pukat 2 / Sejati. Tempatnya cukup sederhana, namun tidak masalah, asalkan bisa menikmati makanan tradisional.

Getuk Moro Seneng

Sambil mengantri, saya pun melihat ruangannya. Ternyata tempat ini menyediakan ruangan makan juga yang membuat pengunjung tidak perlu menikmati saat di rumah.

Sederhana

Setelah mengantri, giliran saya tiba. Saya pun melihat menu yang mereka sajikan seperti getuk, aneka gorengan, pecal dan sate tusuk. Nah untuk menu-nya, bisa kamu lihat di bawah ini.

Tidak hanya getuk, tersedia juga mie dan lalapan

Terus menu apa yang di pesan? Saya pesan pecal, getuk dan gorengan. Untuk tampilan dan cara bungkusnya masih menggunakan cara yang sama. Jadinya tidak perlu kepikiran deh.

Getuk dan temannya

Setelah pesanan saya siap, saya langsung membawanya ke rumah. Untuk tampilannya seperti ini.

Pecel

Getuk dan gorengan lainnya

Nah setelah tampilannya, sekarang mencoba rasanya. Untuk rasa pecelnya, saya rasa cukup nikmat. Sedangkan rasa getuk (yang berada diparutan kelapa) dan gorengan lain cukup asin. Mungkin karena tercampur dengan gorengan, membuat getuk jadi asin. Walaupun begitu saya mengakalinya dengan nambah saus dan hasilnya cukup nikmat. Jadinya tidak masalah deh.

Oke begitulah pengalaman singkat saya menikmati sebuah Getuk. Semoga pengalaman singkat ini membuatmu penasaran dengan makanan tradisional.


Catatan:
Lokasi di jalan Pukat 2 / Sejati
Harga pecel (7K)
Getuk (1K) Gorengan (1K)
Foto menggunakan smartphone Realme 3, sedangkan tampilan makanan menggunakan Nikon D3400

Thursday 11 July 2019

Nasi Soto Bilal: Berawal membaca blog

Nasi Soto Bilal: Berawal membaca blog

Nasi Soto Bilal: Lokasi Cukup Dekat

Menjelajahi blog sendiri mungkin sudah menjadi hal biasa bagi para blogger untuk meningkatkan kemampuan menulis dan pengembangan blog-nya di masa mendatang. Namun saat saya mencoba kegiatan tersebut, entah mengapa saya malah mencari menu makanan yang belum saya tulis seperti soto, indomie, aneka kue hingga makanan untuk vegetarian yang membuat saya lupa mengembangkan blog.

Nah untuk membayarnya, saya pun mencari menu makanan yang belum saya coba, salah satunya Soto. Untuk tempatnya, saya mencoba di Nasi Soto Bilal. Lantas seperti apa pengalaman disana? Yuk kita bahas sama-sama melalui blog ini.

Nasi Soto Bilal: Lokasi Cukup Dekat - 01
Nasi Soto Bilal

Nasi Soto Bilal berada di jalan Bilal. Sesuai Namanya, mereka menyajikan Nasi Soto sebagai menu andalannya.

Nah saat saya sampai kesini, suasana masih sunyi yang membuat mengambil foto jadi leluasa, begitu juga melihat berbagai menu yang mereka sajikan. Jadinya bisa sambil pesan makanan deh.

Nasi Soto Bilal: Lokasi Cukup Dekat - 02

Setelah melihat-lihat, saya pun mencari tempat duduk dan menunggu pesanan tiba. Untuk pesanannya, tentu kamu sudah tahu, Nasi Soto. Untuk tampilannya, seperti ini.

Soto

Untuk soto-nya berisi paru, babat, dan perkedel kentang. Saat mencobanya, rasa dagingnya lembut dan mudah dilahap, namun sayang rasa kuahnya kurang berasa yang membuat saya beberapa kali menambahkan kecap dan saus agar kuahnya berasa.

Semua menu

Oke begitulah pengalaman saya mencoba Nasi Soto Bilal. Berawal mengisi blog hingga akhirnya mencoba soto di tempat ini. Jadinya dapat pengalaman mencoba kuliner disini deh.

Oiya, bagi kamu yang ingin mencobanya, bisa datang mulai jam 12.00 siang sampai jam 15.00 siang. Atau bisa juga menggunakan jasa ojek-online agar aktifitasmu yang tetap terjaga sampai makananmu tiba di rumah.


Catatan:
Lokasi di jalan Bilal Ujung
Harga Rp 20.000
Foto menggunakan smartphone Realme 3

Wednesday 10 July 2019

Wajir Seafood: Coba Seafood Ala Kota Medan

Wajir Seafood: Coba Seafood Ala Kota Medan

Wajir Seafood, salah tempat kuliner yang sudah lama dikenal warga kota Medan. Bagi kamu pendatang baru di kota Medan, Wajir Seafood sering direkomendasikan saat berburu kuliner di kota Medan seperti Sate Memeng yang pernah saya tulis di blog ini.

Terus bagaimana dengan Wajir Seafood sekarang? Apakah masih di rekomendasi dengan waktu sekarang? Nah bagi kamu yang penasaran, yuk simak pengalaman saya mencoba Wajir Seafood di kota Medan.

Wajir Seafood: Coba Seafood Ala Kota Medan
Wajir Seafood

Wajir Seafood berada di jalan Kol. Sugiono. Untuk mencarinya, kamu tinggal menggunakan aplikasi navigasi dari smartphone kamu atau bisa juga tanya langsung dengan warga sekitar. Jadinya gampang deh.

Nah saat kami mau masuk, suasana di luar mulai ramai. Kamu bisa melihat gambar di bawah ini yang memperlihatkan kondisi bagian luar Wajir Seafood. Itu baru bagian luarnya saja, bagian dalamnya lebih ramai lagi karena pegawainya sampai menyuruh kami untuk mengantri terlebih dahulu.

Bagian luar

Sambil menunggu dan melihat tempat kosong. Kami melihat suasana dan ruangan bagian dalamnya. Untuk ruangan dalam, suasana terlalu ramai. Bahkan kami melihat pegawainya menggunakan walkie talkie dengan suara yang keras agar suaranya mudah terdengar oleh pegawai. Beruntung di depan kami ada yang kosong, jadi kami langsung dapat tempat duduk. Untuk suasana dalam Wajir Seafood, bisa kamu lihat di bawah ini

Bagian dalam

Bagian luar ikut terisi

Ramai banget

Setelah mendapatkan tempat kosong, waktunya memesan. Untuk memesan kami melakukannya dengan cepat agar waktu kami tidak sia-sia. Nah biar gak lama-lama, ini dia pesanannya.

Kangkung Belacan

Siap menggoda

Kepiting Asam Manis

Cumi Goreng

Ayam Goreng

Hot Plate Udang

Terus bagaimana rasanya? Menurut saya enak-enak saja, begitu juga dengan saudara saya. Namun bila kamu bertanya detail, kami tidak bisa menjawabnya. Alasannya, suasananya yang ramai dan suaranya yang ribut membuat kami kurang bisa menikmati makananannya. Namun bila kamu menikmati pas jam kosong, mungkin kamu akan mendapatkan rasanya.

Lalu bagaimana dengan kesimpulannya? Kesimpulan yang saya temukan, tempat ini masih bisa di rekomendasi bagi penikmat seafood. Terus sangat cocok dinikmati bersama keluarga, mengingat suasananya yang ramai, jadi tidak terlalu diperhatikan masakannya.

Nah begitulah pengalaman saya menikmati Wajir Seafood. Mungkin tulisan ini terkesan cepat dan lompat-lompat dalam penyampaiannya. Tapi semuanya akan berbeda saat kamu menikmatinya langsung di tempat.

Akhir kata, semoga kamu yang mampir ke blog ini bisa mendapatkan referensi sesuai yang kamu inginkan.


Catatan:
Lokasi di jalan Kol. Sugiono No. 31, Kec. Medan Maimun
Harga mulai Rp 15.000
Instagram: @wajir.seafood
Foto menggunakan smartphone Realme 3

Tuesday 9 July 2019

Dapoer Njonja: Begini Rasa Nasi Bakar

Dapoer Njonja: Begini Rasa Nasi Bakar

Perjalanan di Kec. Medan Johor masih berlanjut. Bila sebelumnya saya bersama saudara menikmati kopi di kafe Minum Kopi, kali ini kami menikmati Pempek dan Nasi Bakar di Johor. Nama tempatnya adalah Dapoer Njonja. Lantas bagaimana dengan rasanya? Nah kamu bisa simak ulasannya di tulisan ini.

Dapoer Njonja: Begini Rasa Nasi Bakar
Dapoer Njonja

Untuk lokasinya masih di Johor, bedanya Dapoer Njonja berada di jalan utama yang membuat pengguna jalan mudah melihat tempat ini. Selain itu, mau pesan menggunakan ojek-online pun semakin mudah.

Nah melihat lokasi dan tempatnya, membuat kami ingin segera masuk ke dalam. Saat masuk ke dalam terlihat ruangannya memiliki warna yang menarik. Tidak hanya itu, desain dinding juga ikut hadir dalam ruangan ini yang memberi kesan nyaman dan berbeda dari tempat makan lain.

Dapoer Njonja: Begini Rasa Nasi Bakar - Ruangan
Ruangan Dapoer Njonja

Sambil melihat ruangannya, kami pun mencoba memesan. Untuk pesanan, kami pesan Paket Nasi Bakar dengan Ayam Bakar dan Pempek lenjer beserta kapal selam. Setelah memesan, kami kembali menikmati suasana sembari bercerita.

Dapoer Njonja: Begini Rasa Nasi Bakar - Pempek
Pempek

Sibuk bercerita, pesanan kami tiba. Untuk Pempek, kami memesan pempek lenjer dan kapal selam. Rasanya gurih saat masuk ke mulut. Terus saat kami coba dengan kuah pedasnya juga tetap nendang yang membuat kami cukup menyukainya. Oiya untuk rasa pempek-nya, saya merasakan pempek Dapoer Njonja menggunakan ikan tenggiri sebagai bahan utamanya. Alasannya karena saat saya coba warnanya tidak gelap dan kenyalnya masih bisa saya kunyah.

Dapoer Njonja: Begini Rasa Nasi Bakar - Nasi bakar
Nasi Bakar

Menu selanjutnya adalah menu yang saya tunggu-tunggu, Nasi Bakar. Untuk paketnya berisi nasi bakar, ayam bakar, aneka gorengan, sayur dan kerupuk. Untuk sambalnya, berupa cabai rawit dan kecap pedas sesuai foto di atas.

Nah saat mencobanya, nasi bakar cukup nikmat, begitu juga dengan ayam bakarnya. Namun bila kamu bertanya detail rasanya, saya masih belum bisa mengatakannya karena sedikit pengalaman saya mencoba nasi bakar. Walaupun begitu nasi bakar cukup mengenyangkan saat menikmatinya bersama ayam bakar. Jadi tidak perlu makan kerupuk dan gorengannya.

Sedangkan sambalnya, saya lebih suka kecap pedas dari pada cabai rawit. Kecap pedas ada rasa manisnya yang bikin saya tahan menikmati pedas sambil makan nasi bakar. Tapi itu kembali kepada kamu bila kamu suka pedas, bisa mencoba cabai rawit.

Akhirnya selesailah kami menikmati makanan Dapoer Njonja. Kesimpulan yang saya dapatkan, Dapoer Njonja bisa menjadi pilihan karena menyajikan Pempek dan Nasi Bakar. Terus bila suka makan di tempat, masih terbilang baik karena ruangannya di dekorasi dengan baik. Namun kami kurang tahu apakah tempat ini dikenakan biaya parkir karena kami datangnya saat jam malam.

Oke begitulah pengalaman saya bersama saudara menikmati Dapoer Njonja. Semoga tulisan ini bisa menjadi referensimu.


Catatan:
Lokasi di jalan Karya Wisata, Kec. Medan Johor
Harga Pempek lenjer (20K) Pempek Kapal Selam (20K)
Harga Paket Nasi Bakar (23K)
Instagram: @dapoernjonjamedan

Monday 8 July 2019

Minum Kopi Medan (MIKO): Menikmati Kopi Langsung dari Petani

Minum Kopi Medan (MIKO): Menikmati Kopi Langsung dari Petani

Minum Kopi Medan (MIKO): Menikmati Kopi Langsung dari Petani

Lantunan kopi masih berlanjut. Bila sebelumnya menikmati kopi di Mampir Kopi yang berada di Tanjung Morawa. Kali ini saya mencoba kopi di kafe Minum Kopi yang berlokasi di kota Medan, tepatnya di Kecamatan Medan Johor. Seperti apa tempat dan pengalamannya? Tidak perlu lama-lama, mari kita ulas (review) kafe Minum Kopi.

Minum Kopi Medan (MIKO): Menikmati Kopi Langsung dari Petani - Tampilan dari luar
Kafe Minum Kopi

Kafe Minum Kopi terletak di kota Medan, tepatnya di jalan Eka Rasmi. Nah bila kamu masih bingung, kamu bisa mencarinya dengan melihat papan Serikat Petani Indonesia karena lokasinya bersebelahan. Jadinya kamu tidak tersesat saat mencarinya.

Minum Kopi Medan (MIKO): Menikmati Kopi Langsung dari Petani - Ruangan 01
Ruangan kafe Minum Kopi

Setelah cerita lokasi dan tempatnya, waktunya kita masuk ke dalam. Untuk ruangannya, kamu bisa melihat ruangannya yang cozy. Tapi ruangannya bukan hanya ini saja, tersedia juga tempat untuk nongkrong bareng, melihat proses roaster dan lainnya. Bikin kamu yang suka kopi semakin betah berlama-lama di tempat ini.

Minum Kopi Medan (MIKO): Menikmati Kopi Langsung dari Petani - Ruangan 02
Menu-nya terbilang lengkap

Minum Kopi Medan (MIKO): Menikmati Kopi Langsung dari Petani - Biji kopi
Berbagai biji kopi

Belum puas dengan ruangan pertama, membuat saya penasaran dengan ruangan lainnya. Untuk ruangan selanjutnya, saya mencoba ke ruangan lain. Ruangan ini terbilang luas bila dibandingkan dengan ruangan pertama yang saya kunjungi, cocok nonkrong bareng bersama teman.

Saya pun bertanya kepada pemiliknya (owner) tentang ruangan ini yang ternyata ruangan ini bisa digunakan untuk acara seperti acara komunitas, kumpul bersama teman atau mengadakan event karena tersedia proyektor dan tempat duduk. Tapi harus ditanya terlebih dahulu, agar bisa dipersiapkan.

Minum Kopi Medan (MIKO): Menikmati Kopi Langsung dari Petani - Ruangan 03
Ruangan lain

Oiya untuk ruangan lainnya, tersedia juga di tempat terbuka seperti halaman. Untuk ruangan ini masih terlihat sepi saat saya datang. Namun bila sudah lewat Maghrib banyak pengunjung yang datang. Biasanya yang datang dari kalangan mahasiswa dan anak muda. Jadi bila kamu tipe suka suasana sepi sangat tidak disarankan datang saat malam.

Minum Kopi Medan (MIKO): Menikmati Kopi Langsung dari Petani - Ruangan 04
Sisi halaman

Lanjut ke ruangan selanjutnya. Kali ini saya penasaran dengan tempat roaster-nya. Untuk ruangannya, terasa banget aroma kopi. Apalagi pas di roaster, aroma kopi langsung menyerbak yang siap memanjakan penikmat kopi. Sayang karena saya belum paham jenis-jenis aroma kopi dan prosesnya, jadi kurang bisa menjelaskannya secara detail. Walaupun begitu, saya berkesempatan melihat proses roaster yang bikin saya bersemangat tuk membahas kopi.

Minum Kopi Medan (MIKO): Menikmati Kopi Langsung dari Petani - Ruangan 05
Mesin Roaster

Tak sadar melihat ruangannya terus, membuat saya hampir kelupaan memesan menu yang ada di kafe Minum Kopi. Beruntung saudara saya sudah memesan yang membuat kami tidak perlu memesan kembali. Untuk pesanan, ada Jamur Crispy, Es Kopi MIKO, Hot Chocolate dan Pure Chocolate. Begini tampilan dan rasanya.

Minum Kopi Medan (MIKO): Menikmati Kopi Langsung dari Petani - Es Kopi MIKO
Es Kopi MIKO

Pesanan yang terlebih dahulu saya coba adalah Es Kopi MIKO. Untuk tampilannya kamu bisa melihat es kopi ini memiliki komposisi berupa kopi, gula aren beserta susu. Namun bisa diperhatikan baik-baik terdapat perbedaan seperti berkemasan merah menggunakan komposisi susu UHT, sedangkan kemasan putih mengandung komposisi susu kental manis. Terus apa bedanya?

Saya sendiri tidak tahu perbedaannya saat melihat tampilannya. Namun saat mencobanya, perbedaan cukup terasa. Untuk kemasan merah, rasa kopi cukup kuat walaupun masih terasa rasa susu. Tapi untuk kemasan putih rasa susu mulai meningkat yang membuat saya merasakan minum kopi susu pada umumnya.

Nah saat bertanya kepada pemiliknya, memang komposisi dan rasanya sengaja diolah seperti itu. Alasannya untuk bisa menikmati rasa kopi bagi yang belum mengenal kopi seperti Es Kopi MIKO yang berkemasan merah sengaja diolah lebih dominan kopi-nya. Sedangkan kemasan putih akan merasakan manisnya susu kental manis. Dengan begitu kita bisa mengenal kopi secara perlahan-lahan tanpa harus meneguk kopi secara langsung.

Minum Kopi Medan (MIKO): Menikmati Kopi Langsung dari Petani - Vietnam Drip
Vietnam Drip

Selanjutnya adalah Vietnam Drip dengan susu. Untuk kopi yang satu ini saya tidak sempat mencobanya karena ini merupakan pesanan saudara saya. Jadinya kurang tahu deh rasanya.

Minum Kopi Medan (MIKO): Menikmati Kopi Langsung dari Petani - Menu coklat
Hot Chocolate (besar) dan Pure Chocolate (kecil)

Setelah bagian kopi, waktunya bagian coklat. Untuk coklat, kami memesan Hot Chocolate dan Pure Chocolate. Saat kami mau mencobanya, owner memberitahu bahwa untuk rasa Hot Chocolate mirip dengan Milo bagi yang bukan penikmat coklat. Sedangkan untuk Pure Chocolate, rasa sangat asam bila dibandingkan dengan kopi.

Dengar penjelasannya, saya pun jadi serius mencoba coklatnya. Untuk rasa Hot Chocolate, mirip dengan Milo sesuai yang dikatakan owner-nya. Saudara saya mengatakan rasanya beda dari Milo, malahan dia bisa merasakan rasa asam. Dari situ owner paham kalau saudara saya penikmat coklat. Jadinya ketahuan deh saya bukan penikmat coklat.

Terus untuk Pure Chocolate, rasanya cukup asam, mungkin kecut kali yang bikin saya lebih memilih minum kopi. Sedangkan saudara saya cukup tahan menikmati Pure Chocolate, bikin saya salut dengan penikmat coklat.

Minum Kopi Medan (MIKO): Menikmati Kopi Langsung dari Petani - Jamur crispy
Jamur Crispy

Terakhir adalah Jamur Crispy. Untuk menu yang satu ini saya tidak ada masalah karena bisa menikmatinya. Palingan kalau di tanya lebih detail, mungkin minyaknya saja dikurangi sisanya sudah bikin enak.

Sekilas Tentang Kafe Minum Kopi (MIKO)


Minum Kopi Medan (MIKO): Menikmati Kopi Langsung dari Petani - Owner
Bang Black, owner Minum Kopi (MIKO)

Penasaran dengan kafe Minum Kopi, bikin saya ingin tahu tentangnya. Ternyata owner kafe ini adalah bang Black yang hobi menikmati kopi. Selain hobi menikmati kopi, dia juga tergabung dengan Serikat Petani Indonesia, khususnya bidang kopi yang membantu petani kopi untuk memasarkan produknya. Jadinya petani kopi tidak sekedar tahu soal bibit dan iklim kopi saja, mereka juga tahu tentang proses pembuatan kopi hingga sampai di tangan kita seperti tentang roaster, jenis kopi beserta alat peraciknya. Makanya saat kamu mampir kesini, kamu akan melihat berbagai kemasan unik langsung dari petaninya, bikin kita bisa menikmati buah tangan langsung dari petani.

Bang Black juga tetap mengedukasi petani kopi lainnya, agar generasi kopi lokal terus tumbuh dan memiliki inovasi yang baru dalam dunia kopi. Oiya, untuk kamu yang mau belajar kopi, bisa juga magang disini dengan catatan pas siang. Alasannya, saat malam tiba, pelanggan berdatangan yang membuat mereka tidak bisa mengajarkanmu tentang kopi. Jadi harus datang pas siang dan sore deh.

Oke begitu saja dulu sekilas tentang kafe Minum Kopi. Bagi kamu yang ingin mencobanya, bisa langsung mampir dan menikmati bersama teman. Namun bila kamu suka suasana sunyi dan tenang sangat disarankan datang saat sore agar kamu bisa mendapatkan suasananya.

Akhir kata semoga kamu yang mampir ke kopi ini, bisa merasakan sensasi menikmati kopi langsung dari petani kita.


Catatan:
Lokasi di jalan Eka Rasmi VI No. 7A, Kec. Medan Johor
Harga mulai Rp 8.000 (jamur)
Harga mulai Rp 12.000 (kopi)
Instagram: @minumkopi_medan
Foto menggunakan smartphone Realme 3